Ferofort
Golongan |
Obat Bebas |
Kategori obat |
Antianemia |
Dikonsumsi oleh |
Dewasa |
Bentuk obat |
Tablet |
Ferofort untuk ibu hamil dan menyusui |
Kategori: C Ferofort terdiri dari berbagai komposisi obat. Kategori obat yang paling beresiko menurut FDA berdasarkan salah satu kandungan Ferofort yaitu kategori C: Studi klinis pada hewan menunjukkan efek buruk pada janin tapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Peringatan Menyusui: Obat cukup aman dikonsumsi oleh ibu menyusui |
Merk Dagang
Ferofort
Pengertian Ferofort
Ferofort merupakan salah satu suplemen yang digunakan untuk mencegah sekaligus mengobati anemia yang terjadi selama kehamilan dan menyusui.
Anemia yang sering terjadi pada ibu hamil yaitu defisiensi atau kekurangan zat besi. Anemia ini harus dicegah karena akan menimbulkan masalah kepada ibu hamil dan janin, seperti keguguran, kelahiran prematur dan waktu bersalin yang lama.
Vitamin Ferofort terdiri dari berbagai komposisi vitamin dan mineral antara lain ferum, ascorbic acid, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, vitamin B12, niacinamide, calcium pantothenate, zink dan lysine.
Ferofort diproduksi oleh Kalbe Farma, tersedia dalam bentuk kaplet salut selaput. Kamu ingin tahu penjelasan selengkapnya mengenai Ferofort? Yuk simak di sini.
Artikel lainnya: 10 Minuman Penambah Darah untuk Bantu Atasi Anemia
Keterangan
- Golongan : Obat Bebas
- Kelas terapi : Antianemia
- Kandungan : Fe 83 mg, ascorbic acid 150 mg, folic acid 1 mg, vit B1 3 mg, vit B2 3 mg, vit B6 5 mg, vit B12 10 mcg, niacinamide 30 mg, calcium pantothenate 15 mg, Zn 15 mg, lysine HCl 50 mg
- Kemasan : Dus, 10 Strip @10 Kaplet Salut Selaput.
- Produksi : PT Kalbe Farma
- Harga Ferofort : Rp163.000
Kegunaan Ferofort
Ferofort digunakan untuk memenuhi kebutuhan zat besi, dan juga mencegah serta mengobati anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil dan menyusui.
Dosis dan Aturan Pakai Ferofort
Berikut adalah aturan minum dan dosis penggunaan Ferofort:
Tujuan : Mencegah dan mengobati Anemia selama kehamilan dan menyusui
Bentuk : Kaplet
- Dewasa: 1 kaplet sehari.
Cara Menggunakan Ferofort
- Konsumsi Ferofort sesuai dengan rekomendasi dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter atau apoteker terlebih dahulu.
- Ferofort kaplet dapat ditelan lalu diminum dengan segelas air putih.
- Obat sebaiknya diminum saat ataupun setelah makan.
- Apabila lupa meminum obat dapat segera minum ketika ingat. Namun, abaikan bila waktu minum obat sudah dekat dengan periode selanjutnya.
Artikel lainnya: Makanan yang Wajib Dihindari Penderita Anemia
Cara Penyimpanan
- Ferofort dapat disimpan pada suhu dibawah 30 derajat Celcius, ditempat yang kering dan terhindar dari sinar matahari langsung.
- Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak agar tidak tertelan.
- Ferofort kaplet yang belum dibuka dari bungkusnya dapat disimpan hingga batas waktu kadaluarsa. Namun, jika sudah dibuka maka pertimbangkan berapa lama waktu kadaluarsa obat yang masih tertinggal. Obat dengan masa kadaluarsa lebih dari 1 tahun, masih boleh digunakan hingga 6 bulan.
- Selalu perhatikan bentuk dari obat, apabila sudah terjadi perubahan warna, bau dan tekstur segera pisahkan dan musnahkan dengan prosedur yang tepat. Jangan membuang obat sembarangan pada toilet ataupun saluran air.
Efek Samping Ferofort
Secara umum penggunaan Ferofort pada dosis yang wajar tidak menimbulkan masalah. Apabila ditinjau dari kandungan obatnya beberapa efek samping yang mungkin terjadi, sebagai berikut:
- Gangguan pencernaan: mual, muntah, kembung, diare.
- Gangguan sistem imun: Hipersensitivitas.
- Gangguan sistem saraf: Pusing, sakit kepala.
Overdosis
Ferofort merupakan suplemen kehamilan yang sering diresepkan pada ibu hamil dan menyusui sehingga penggunaannya tergolong aman untuk dikonsumsi. Namun penggunaan obat secara berlebihan tentu akan memberikan dampak yang tidak diinginkan. Mulai dari reaksi alergi ataupun gangguan pada sistem pencernaan, saraf pusat, hingga koma.
Sebaiknya jangan meminum obat secara sembarangan ataupun melebihi dosis tanpa instruksi dari dokter tempatmu berkonsultasi. Apabila ditemukan gejala dan tanda yang buruk setelah penggunaan obat, segera periksakan keadaanmu ke fasilitas kesehatan terdekat.
Kontraindikasi
Ferofort harus dikonsumsi secara hati-hati pada pasien berikut:
- Hipersensitivitas atau alergi terhadap salah satu kandungan Ferofort
- Pasien yang memiliki penyakit hemokromatosis (Kelainan bawaan yang menyebabkan tubuh tidak dapat mengontrol jumlah zat besi yang terserap)
- Pasien yang menderita anemia hemolitik (sel darah hancur dan mati lebih cepat)
- Pasien yang menderita tukak lambung
- Pasien yang sedang menerima transfusi darah
Interaksi Ferofort dengan Obat Lainnya
- Menurunkan efek dari baloxavir marboxil dengan cara berikatan pada kation
- Menghambat penyerapan demeklosiklin di saluran pencernaan sehingga efek obat menurun
- Menurunkan toksisitas salah satu kandungan obat ferofort yaitu ferrum apabila pemakaian bersama dimercaprol
- Menurunkan penyerapan obat antibiotik tetrasiklin dan beberapa obat pada golongan fluoroquinolon, seperti ciprofloxacin, ofloxacin, dan norfloxacin
- Penggunaan bersama ferrum yang merupakan kandungan Ferofort dengan kloramfenikol akan memperlambat klirens plasma kloramfenikol
List obat di atas mungkin tidak memuat semua obat yang berinteraksi dengan Ferofort. Maka diingatkan untuk menginformasikan pada dokter atau apoteker semua obat baik obat kimiawi, herbal, atau vitamin yang sedang atau akan kamu konsumsi.
Peringatan dan Perhatian
- Informasikan pada dokter apabila kamu hipersensitivitas atau alergi dengan salah satu kandungan Ferofort
- Informasikan pada dokter apabila kamu menderita hemoglobinopathy (kondisi hemoglobin yang abnormal)
- Informasikan pada dokter apabila kamu menderita tukak lambung kronis
- Informasikan pada dokter apabila kamu memiliki riwayat hemokromatosis (gangguan kelebihan zat besi secara genetik)
- Informasikan pada dokter apabila kamu memiliki riwayat G6PD (gangguan darah bawaan pada sel darah merah)
Artikel lainnya: 3 Penyakit Ini Rentan Dialami Ibu Hamil Trimester Pertama
Kategori Kehamilan
Kategori: C
Kategori kehamilan obat pada ibu hamil, jika ditinjau dari kandungan Ferofort yang paling berisiko berada pada kategori C menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), berikut ulasanya:
Studi klinis pada hewan menunjukkan efek buruk pada janin tapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Peringatan Kehamilan
Obat hanya dianjurkan jika manfaat yang diperoleh ibu maupun janin lebih besar daripada risiko yang ditimbulkan.
Peringatan Menyusui
Penggunaan Ferofort pada ibu menyusui cukup aman digunakan, Namun tetap dalam pengawasan dokter.
Penyakit Terkait
- Defisiensi zat besi
- Anemia selama kehamilan
- Anemia selama laktasi
Rekomendasi Obat Sejenis Ferofort
- Sakatonik Liver
- Blackmores Pregnancy & Breast-feeding Gold
- Osfit Platinum
- Tonikum Bayer
- Hufabion
- Sangobion
Jaga kesehatan selama kehamilan sangat penting untuk ibu dan sang buah hati. Yuk #JagaSehatmu dan kandunganmu dengan download aplikasi KlikDokter dan nikmati kemudahan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.
[LUF]
Kalbeconsumerhealth.com.13 Juli 2023.Ferofort.
MIMS.13 Juli 2023.Ferrous Sulphate
MIMS.13 Juli 2023.Ascobic Acid
Medscape.13 Juli 2023.Ferrous Sulphate
IDAI.com.13 Juli 2023.Pastikan Bayi Anda Cukup Zat Besi