Paranervion
Golongan: | Obat bebas |
Kategori Obat: | Suplemen |
Dikonsumsi oleh: | Dewasa |
Bentuk obat: | Kaplet |
Paranervion untuk ibu hamil dan menyusui: | Kategori N: Mengonsumsi vitamin B1, B12 dan B6 diperbolehkan untuk ibu hamil selama mengikuti petunjuk dokter. Peringatan Menyusui: Informasikan dokter jika Anda akan minum Paranervion selama menyusui. |
Pengertian Paranervion
Paranervion adalah obat dengan kandungan paracetamol, serta vitamin B1, B6 dan juga B12.
Kaplet ini diindikasikan untuk meringankan rasa sakit akibat neuritis (saraf perifer meradang) dan neuralgia (sakit saraf ditandai dengan rasa nyeri hebat di wajah, berasal dari saraf trigeminus).
Paranervion juga bisa dikonsumsi oleh orang yang alami kekurangan vitamin B1, B6, dan B12.
Misalnya, polineuritis (peradangan di banyak bagian saraf, yang berlangsung secara simultan), meringankan nyeri ringan, dan demam.
Keterangan
- Golongan: Obat bebas
- Kelas Terapi: Analgetik, vitamin, dan mineral
- Kandungan: Thiamine HCl, pyridoxine HCl, cyanocobalamin, paracetamol
- Kemasan: Boks, 10 amplop @1 strip @10 kaplet salut gula
- Farmasi: Erlimpex
- Harga Paranervion: Rp7.500 - Rp15.000/strip
Artikel Lainnya: Manfaat Vitamin B Kompleks untuk Kulit Wajah
Kegunaan Paranervion
Manfaat Paranervion adalah untuk mencegah kondisi kekurangan vitamin B1, B6, dan B12. Misalnya, polineuritis serta mengobati nyeri ringan dan juga demam.
Dosis dan Aturan Pakai Paranervion
Tujuan: mencegah defisiensi B1, B6, dan B12
Bentuk: kaplet
- Minum 3 kali sehari sebanyak 1 kaplet setiap hari.
Cara Menggunakan Paranervion
- Ikuti petunjuk yang tertera di kemasan atau informasi dari dokter.
- Obat Paranervion bisa diminum kapan saja. Akan tetapi, waktu yang terbaik untuk minum adalah sebelum atau sesudah makan.
Cara Penyimpanan
Simpan obat ini pada suhu di bawah 30 derajat Celsius.
Efek Samping Paranervion
Efek samping yang mungkin terjadi selama penggunaan Paranervion adalah:
- sindrom neuropati/gangguan saraf (karena dosis tinggi dan penggunaan jangka panjang)
- edema paru
- diare
- gatal
- perasaan pembengkakan seluruh tubuh
- kulit memerah
- reaksi alergi
- sesak napas
Jika keluhan amat mengganggu, hubungi kembali dokter. Konsultasi dapat dilakukan di sini.
Overdosis
Kandungan utama Paranervion adalah vitamin B. Bila overdosis vitamin B kompleks, gejala yang muncul adalah:
- rasa haus berlebih
- kulit bermasalah
- penglihatan buram
- kram perut
- mual dan muntah
- sering buang air kecil
- diare
- ruam kulit
Artikel Lainnya: Energy Drink Mengandung Vitamin B Kompleks, Ini Manfaatnya!
Kontraindikasi
Hindari penggunaan Paranervion pada pasien yang hipersensitif terhadap salah satu komposisi di dalam obat.
Interaksi Obat Paranervion dengan Obat Lain
Berikut merupakan obat-obat yang bisa berinteraksi dengan vitamin B1, B6 dan B12:
- chloramphenicol
- cholestyramine
- digoxin
- epoetin
- furosemide
- glukosa
- kolkisin
- isoniazid
- levodopa
- alkohol
Informasikan kepada dokter jika Anda akan mengonsumsi Paranervion bersama obat-obatan di atas.
Perhatian dan Peringatan
- Sebaiknya hindari penggunaan Paranervion Forneuro pada penderita parkinson dan epilepsi.
- Informasikan dokter jika Anda akan mengonsumsi Paranervion dengan obat lain baik herbal atau kimiawi, terutama jika Anda menerima obat-obat antiepilepsi.
Kategori Kehamilan
Tidak dikategorikan.
Artikel Lainnya: Makanan Kaya Vitamin B12 untuk Jaga Kesehatan Anda
Peringatan Kehamilan
Mengonsumsi vitamin B1, B12, dan juga B6 diperbolehkan untuk ibu hamil selama mengikuti petunjuk dokter.
Peringatan Menyusui
Informasikan dokter jika Anda akan mengonsumsi Paranervion selama menyusui.
Penyakit Terkait
- Defisiensi Vitamin B
- Polineuritis
Rekomendasi Obat Sejenis Paranervion
- Forneuro
- Neurosanbe
- Nutrilite
- Anelat
- ISO Indonesia (2018). Paranervion
- Erlimplex. Diakses 2022. Paranervion.