Masalah Metabolik

Gizi Buruk

dr. Marsita Ayu Lestari, 29 Sep 2023

Ditinjau Oleh

Gizi buruk adalah gangguan yang menyebabkan berat badan di bawah standar. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko penyakit dan dapat berujung dengan kematian jika tidak ditangani dengan tepat.

Gizi Buruk

Gizi Buruk (Severe Wasting)

Dokter Spesialis

Spesialis anak, spesialis gizi klinik

Gejala

Sangat kurus, rambut kusam, kering, dan tipis, wajah seperti orang tua, pucat, pandangan sayu, kulit keriput, berubah warna, dan bersisik, tidak mempunyai jaringan lemak di bawah kulit, otot mengecil, tulang iga terlihat, kuku rapuh, gangguan pertumbuhan dan perkembangan, punggung kaki bengkak

Faktor Risiko

Faktor risiko gizi buruk yang dikaitkan dengan kondisi anak: berat badan lahir <2500 gram, lahir prematur, menderita kelainan bawaan yang memengaruhi kemampuan makan, menderita penyakit infeksi, asupan nutrisi yang kurang

Faktor risiko gizi buruk yang dikaitkan dengan kondisi ibu: kehamilan saat remaja, infeksi selama kehamilan, ibu yang terpapar asap rokok saat hamil, gangguan kesehatan ibu setelah melahirkan, pola asuh yang tidak menunjang proses tumbuh kembang bayi

Cara Diagnosis

Wawancara medis, pemeriksaan fisik

Pengobatan

Mencegah dan mengatasi hipoglikemia, mencegah dan mengatasi hipotermia, mencegah dan mengatasi dehidrasi, memperbaiki gangguan keseimbangan elektrolit, mengobati infeksi, memperbaiki kekurangan zat gizi mikro, memberikan makanan untuk fase stabilisasi dan transisi, memberikan makanan untuk tumbuh kejar, memberikan stimulasi untuk tumbuh kembang, mempersiapkan untuk tindak lanjut di rumah

Obat

Bergantung pada berbagai faktor, seperti usia, kondisi penderita, penyakit penyerta, dan komplikasi

Komplikasi

Gangguan tumbuh kembang, anemia berat, syok hipovolemik, syok septik, kegagalan multiorgan

Kapan harus ke dokter?

Terdapat gejala dan tanda gizi buruk

Pengertian Gizi Buruk

Gizi buruk adalah salah satu jenis malnutrisi yang ditandai dengan rendahnya berat badan terhadap tinggi badan.

Malnutrisi sendiri mengacu pada ketidakseimbangan nutrisi esensial (nutrisi yang tidak diproduksi oleh tubuh) atau pemanfaatan nutrisi yang terganggu.

Gizi buruk juga dikenal dengan istilah severe wasting. Kondisi ini dapat meningkakan risiko berbagai penyakit dan kematian pada anak, terutama balita.

Gizi buruk sering kali disamakan dengan stunting, padahal keduanya merupakan kondisi yang berbeda.

Stunting menunjukkan kekurangan gizi kronis, sedangkan gizi buruk mengarah pada kekurangan gizi akut. Meski berbeda, kedua saling berkaitan dan bisa terjadi secara bersamaan.

Artikel Lainnya: Sederet Tanda Anak Kurang Gizi, Ortu Harus Waspada

Penyebab Gizi Buruk

Berikut penyebab gizi buruk (severe wasting) pada anak:

  • Kekurangan asupan nutrisi karena ketidaksediaan makanan bergizi seimbang.
  • Terjadinya infeksi berulang.
  • Kelainan bawaan lahir yang memengaruhi kemampuan makan.

Faktor Risiko Gizi Buruk

Berikut faktor risiko gizi buruk yang dikaitkan dengan kondisi anak:

Berikut faktor risiko gizi buruk yang dikaitkan dengan kondisi ibu:

  • Kehamilan saat remaja
  • Infeksi selama kehamilan
  • Ibu yang terpapar asap rokok saat hamil
  • Gangguan kesehatan ibu setelah melahirkan, seperti masalah psikologis
  • Pola asuh yang tidak menunjang proses tumbuh kembang bayi, seperti pemberian ASI yang tidak optimal

Artikel Lainnya: Makan Ikan Bisa Jadi Solusi Gizi Buruk di Indonesia

Gejala Gizi Buruk

Berikut gejala gizi buruk pada anak yang musti orangtua perhatikan, di antaranya:

  • Sangat kurus
  • Rambut kusam, kering, dan tipis
  • Wajah seperti orang tua
  • Pucat
  • Gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak
  • Pandangan sayu
  • Kulit keriput, berubah warna, dan bersisik
  • Tidak mempunyai jaringan lemak di bawah kulit (terutama di kedua bahu, lengan, bokong, dan paha)
  • Otot mengecil
  • Tulang iga terlihat
  • Kuku rapuh
  • Punggung kaki bengkak

Diagnosis Gizi Buruk

Dokter akan melakukan wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Dokter biasanya bertanya kepada orangtua penderita mengenai keluhan, kebiasaan makan sebelum sakit, riwayat pemberian ASI, riwayat kesehatan penderita dan keluarga, riwayat imunisasi, dan lain-lain.

Dokter akan melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, pengukuran berat badan, panjang/tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan, tanda-tanda dehidrasi, pemeriksaan dari kepala hingga kaki untuk mengidentifikasi tanda-tanda gizi buruk.

Selanjutnya, penentuan status gizi mengacu pada kurva pertumbuhan Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Center for Control Diseases and Prevention (CDC).

Sementara, pemeriksaan penunjang disesuaikan dengan hasil wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Berikut pemeriksaan penunjang yang dipertimbangkan:

  • Pemeriksaan darah yang meliputi hitung darah lengkap, glukosa darah, elektrolit, protein serum, dan sebagainya.
  • Rontgen dada, untuk mengidentifikasi tuberkulosis, pneumonia, kelainan jantung bawaan, dan lain-lain.
  • Tes mantoux, untuk mengidentifikasi infeksi tuberkulosis.
  • Analisis urine.

Artikel Lainnya: Dampak Stunting pada Masa Depan Anak

Pengobatan Gizi Buruk

Pengobatan gizi buruk pada anak biasanya dilakukan oleh berbagai staf profesional, seperti dokter spesialis anak, dokter spesialis gizi klinik, dokter umum, perawat, tim asuhan gizi, dan tenaga farmasi.

Secara umum, penanganan gizi buruk meliputi 10 langkah yang terbagi menjadi fase stabilisasi dan rehabilitasi.

Berikut penjelasan pengobatan untuk gizi buruk:

  • Mencegah dan mengatasi dehidrasi (kekurangan cairan tubuh) dengan pemberian oralit, mineral mix, atau Rehydration Solution for Malnutrition (ReSoMal) sesuai kondisi.
  • Memperbaiki gangguan keseimbangan elektrolit dengan ReSoMal dan mineral mix.
  • Mengobati infeksi dengan antibiotik maupun obat lainnya.
  • Memperbaiki kekurangan zat gizi mikro dengan pemberian suplementasi.
  • Mencegah dan mengatasi hipoglikemia (kadar gula darah rendah) dengan memberikan larutan glukosa.
  • Memberikan makanan untuk fase stabilisasi dan transisi dilakukan saat rawat inap.
  • Memberikan makanan untuk tumbuh kejar dengan pemberian terapi F100 atau RUTF yang secara bertahap ditambah makanan padat gizi.
  • Mencegah dan mengatasi hipotermia (suhu tubuh di bawah normal) dengan menyelimuti tubuh pasien atau pakaian tebal.
  • Memberikan stimulasi untuk tumbuh kembang anak dengan mengajaknya bermain, bernyanyi, dan aktivitas menyenangkan lainnya.
  • Mempersiapkan untuk tindak lanjut di rumah (rawat jalan) dan melengkapi imunisasi dasar.

Mengenai apakah gizi buruk bisa sembuh atau tidak, maka hal ini bergantung pada berbagai faktor, seperti usia, kondisi penderita, penyakit penyerta, komplikasi, dan respons tubuh terhadap terapi.

Sangat diperlukan kerja sama antara dokter dan orang tua penderita sebagai upaya untuk mencapai keberhasilan pengobatan.

Pencegahan Gizi Buruk

Upaya pencegahan gizi buruk adalah dengan mengendalikan faktor risiko yang dapat diubah, seperti:

  • Mengikuti konseling pranikah
  • Sedapat mungkin, mencegah kehamilan saat remaja
  • Ibu hamil menjaga kebersihan diri dan lingkungan
  • Diet gizi seimbang pada anak
  • Ibu hamil mengikuti pelayanan antenatal care (ANC) secara rutin
  • Ibu hamil tidak merokok atau menghindari paparan asap rokok
  • Mengikuti diet gizi seimbang untuk ibu hamil sesuai anjuran dokter
  • Setelah melahirkan, ibu belajar mengelola stress dengan baik
  • Orang tua menerapkan pola asuh yang tepat
  • Pemberian ASI eksklusif pada anak usia 0-6 bulan
  • Pemberian ASI diteruskan sampai usia 2 tahun atau lebih
  • Pemberian MPASI mulai usia 6 bulan
  • Memeriksakan anak secara berkala ke posyandu atau ke dokter
  • Memantau pertumbuhan dan perkembangan anak secara rutin
  • Imunisasi lengkap pada anak

Komplikasi Gizi Buruk

Berikut komplikasi gizi buruk yang dapat terjadi:

Artikel Lainnya: Pedoman Gizi Seimbang, Pengganti 4 Sehat 5 Sempurna

Obat Terkait Gizi Buruk

Pengobatan gizi buruk bergantung pada berbagai faktor, seperti usia, kondisi penderita, penyakit penyerta, dan komplikasi.

Selain itu, pengobatan gizi buruk mesti berada dalam pengawasan dokter. Berikut beberapa obat terkait gizi buruk:

  • ReSoMal (rehydration solution for malnutrition)
  • Antibiotik
  • Asam folat
  • Vitamin A

Kapan harus ke Dokter?

Segera ke dokter, bila buah hati Papa dan Mama memiliki gejala dan tanda di atas. Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang solusi gizi buruk, yuk download aplikasi KlikDokter sekarang juga!

Gunakan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter atau Temu Dokter.

#JagaSehatmu mulai dari sekarang untuk kualitas hidup yang lebih baik!

(APR)

  1. UNICEF. Child Alert: Severe Wasting. May 2022. https://www.unicef.org/child-alert/severe-wasting Accessed 20 July 2023.
  2. World Health Organization. Malnutrition. https://www.who.int/health-topics/malnutrition#tab=tab_1 Accessed 20 July 2023.
  3. Benjamin O, Lappin SL. Kwashiorkor. StatPearls [Internet]. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507876/ Accessed 20 July 2023.
  4. Buku Saku Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita di Layanan Rawat Jalan: Bagi Tenaga Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI. 2020.
  5. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit: Pedoman bagi Rumah Sakit Rujukan Tingkat Pertama di Kabupaten/Kota. WHO. 2009.
  6. Schaefer R, Mayberry A, Briend A, Manary M, Walker P, Stobaugh H, et al. Relapse and regression to severe wasting in children under 5 years: A theoretical framework. Maternal & Child Nutrition. 2021.
  7. Choudhary TS, Srivastava A, Chowdhury R, Taneja S, Bahl R, Martines J, et al. Severe wasting among Indian infants< 6 months: findings from the National Family Health Survey 4. Maternal & Child Nutrition. 2019. 
  8. Obembe TA, Adenuga WU, Asuzu MC. Determinants of wasting among schoolchildren in a Southwestern state of Nigeria: Implications to strengthen the nutritional component of primary health-care model. Journal of family medicine and primary care. 2018.
  9. Odei Obeng‐Amoako GA, Stobaugh H, Wrottesley SV, Khara T, Binns P, Trehan I, et al. How do children with severe underweight and wasting respond to treatment? A pooled secondary data analysis to inform future intervention studies. Maternal & Child Nutrition. 2023. 
  10. Rahman SJ, Ahmed NF, Abedin MM, Ahammed B, Ali M, Rahman MJ, et al. Investigate the risk factors of stunting, wasting, and underweight among under-five Bangladeshi children and its prediction based on machine learning approach. Plos one. 2021.
  11. Jima BR, Hassen HY, Getnet Y, Bahwere P, Gebreyesus SH. Diagnostic performance of midupper arm circumference for detecting severe wasting among infants aged 1–6 months in Ethiopia. The American Journal of Clinical Nutrition. 2021.
  12. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Kurva Pertumbuhan WHO. https://www.idai.or.id/professional-resources/kurva-pertumbuhan/kurva-pertumbuhan-who Accessed 20 July 2023.
  13. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Kurva Pertumbuhan CDC-2000 Lengkap. 2013. https://www.idai.or.id/professional-resources/kurva-pertumbuhan/cdc-modified-21-april-2001 Accessed 20 July 2023.
  14. Jima BR, Hassen HY, Getnet Y, Bahwere P, Gebreyesus SH. Diagnostic performance of midupper arm circumference for detecting severe wasting among infants aged 1–6 months in Ethiopia. The American Journal of Clinical Nutrition. 2021.
  15. Siddiqa M, Shah GH, Mayo-Gamble TL, Zubair A. Determinants of Child Stunting, Wasting, and Underweight: Evidence from 2017 to 2018 Pakistan Demographic and Health Survey. J Nutr Metab. 2023 Mar 4,2023:2845133. doi: 10.1155/2023/2845133. PMID: 36915292, PMCID: PMC10008110.