Pengertian
Penyakit Addison adalah gangguan yang terjadi karena kerusakan kelenjar adrenal yang menyebabkan produksi hormon steroid, yaitu kortisol dan aldosteron berkurang. Penyakit ini juga disebut hipoadrenalisme.
Kelenjar adrenal berada di atas ginjal. Hormon yang diproduksi berguna untuk membantu tubuh berfungsi dengan baik. Hormon kortisol membuat tubuh bereaksi saat sedang stres. Sedangkan hormon aldosteron bertugas untuk membantu mengatur regulasi natrium dan potasium. Kelenjar adrenal juga menghasilkan hormon seks atau androgen.
Pada penderita penyakit Addison, kelenjar adrenal kelenjar adrenal hanya menghasilkan sedikit hormon kortisol dan aldosteron. Tanpa hormon tersebut, tubuh tak bisa mengeluarkan garam dan air yang seharusnya keluar lewat urine. Akibatnya, tekanan darah akan menurun drastis. Di sisi lain, kadar potasium dalam tubuh akan meningkat tajam hingga membahayakan tubuh.
Artikel Lainnya: Kenali Penyakit Addison dan Gejalanya
Gejala
Penyakit Addison memberikan banyak gejala yang berhubungan dengan kurangnya kadar hormon steroid pada tubuh, seperti:
- Kelemahan pada otot
- Lemah dan mudah lelah
- Warna kulit yang menggelap
- Penurunan berat badan
- Penurunan nafsu makan
- Penurunan denyut jantung
- Tekanan darah menurun
- Kadar gula darah rendah
- Pingsan
- Luka di mulut atau sariawan
- Keinginan untuk konsumsi garam yang tinggi
- Mual dan muntah
- Depresi atau iritabel (mudah marah)
Jika penyakit Addison tidak diobati, maka dapat menyebabkan krisis Addison yang bisa berakibat fatal. Gejala krisis Addison meliputi:
- Perubahan status mental (bingung, ketakutan, kegelisahan)
- Hilangnya kesadaran
- Demam tinggi
- Nyeri mendadak pada punggung bawah, perut, dan tungkai
Artikel Lainnya: 5 Kebiasaan yang Bikin Anda Mudah Terkena Tuberkulosis
Penyebab
Penyakit Addison dapat disebabkan karena dua sebab, yaitu secara primer dan sekunder. Secara primer artinya rusaknya kelenjar adrenal. Sedangkan secara sekunder artinya oleh penyebab lainnya.
Penyebab kerusakan primer pada kelenjar adrenal adalah:
- sistem kekebalan tubuh penderita sendiri atau penyakit autoimun
- penggunaan jangka panjang kortikosteroid seperti prednison
- infeksi
- tumor atau kanker
- beberapa obat pengencer darah
Penyebab kerusakan sekunder pada kelenjar adrenal karena kelenjar pituitari tidak dapat memproduksi hormon adrenocorticotropic (ACTH) yang mengendalikan kerja kelenjar adrenal.
Artikel Lainnya: Perkuat Sistem Imun Tubuh dengan Cara Ini
Risiko akan lebih tinggi untuk mengidap penyakit Addison jika:
- menderita kanker
- mengonsumsi pengencer darah (anti-koagulan)
- memiliki infeksi kronis seperti TB
- memiliki penyakit autoimun seperti diabetes tipe 1 atau penyakit Graves
- menjalani operasi pengangkatan sebagian kelenjar adrenal
Diagnosis
Dalam penentuan diagnosis penyakit Addison, dokter akan menanyakan riwayat medis, gejala dan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan laboratorium juga akan dilakukan untuk memeriksa kadar sodium dan potasium serta kadar hormon. Pemeriksaan penunjang lain, seperti radiologi, mungkin juga dibutuhkan.
Artikel Lainnya: Kenali Berbagai Hoaks Kesehatan agar Anda Tak Tertipu
Pengobatan
Pengobatan penyakit Addison tergantung dari penyebabnya. Dokter dapat memberikan obat yang membantu mengatur kelenjar adrenal. Kombinasi obat anti-radang, seperti kortikosteroid, dapat membantu gejala. Penderitanya bisa jadi perlu mengonsumsi obat ini seumur hidup.
Hormon pengganti juga dibutuhkan untuk mengganti hormon yang tidak diproduksi tubuh dan mengurangi gejala. Penting juga untuk menjaga diri agar tidak stres karena dapat mempengaruhi tubuh merespons pada obat-obatan. Yoga dan meditasi dapat membantu.