Cystitis
Dokter spesialis |
Spesialis penyakit dalam |
Gejala |
Nyeri saat BAK, rasa panas seperti terbakar saat BAK, sering BAK, nyeri perut bawah, urine berwarna gelap, darah pada urine |
Faktor risiko |
Batu ginjal, batu kandung kemih, infeksi saluran kemih, pembesaran prostat, inkontinensia urine, sering pakai sabun pembersih kewanitaan, membersihkan area intim dari anus ke kelamin |
Cara diagnosis |
Wawancara lengkap, pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah lengkap, tes urine, kultur urine, sistoskopi, USG |
Pengobatan |
Perbanyak minum air putih, kompres air hangat, jangan menahan buang air kecil |
Obat |
Obat analgetik, antibiotik |
Komplikasi |
Infeksi ginjal, gagal ginjal akut, abses ginjal, sepsis |
Kapan harus ke dokter? |
Demam tinggi, menggigil, urine berdarah, nyeri pinggang, mual muntah |
Pengertian
Cystitis atau sistitis adalah salah satu penyakit infeksi saluran kencing (ISK) yang umum terjadi, terutama pada wanita.
Kondisi ini menyebabkan peradangan pada kandung kemih yang biasanya disebabkan oleh infeksi. Biasanya, infeksi tersebut tidak serius, meski sering mengganggu kenyamanan penderita.
Cystitis dengan gejala ringan umumnya bisa sembuh sendiri tanpa harus melakukan pengobatan tertentu.
Namun, pada beberapa kasus, cystitis sering berulang sehingga membutuhkan pengobatan jangka panjang. Berikut penjelasan lengkap soal apa itu cystitis.
Penyebab
Penyebab cystitis dapat dipicu oleh infeksi maupun non-infeksi. Cystitis karena bakteri—disebut juga infeksi kandung kemih—paling sering disebabkan oleh bakteri E. coli.
Normalnya, bakteri E. coli berada di dalam saluran pencernaan. Namun, E. coli akan menyebabkan penyakit apabila masuk ke dalam saluran kandung kemih.
Sementara itu, cystitis non-infeksi biasanya disebabkan oleh kerusakan atau iritasi di kandung kemih. Beberapa penyebab cystitis non-infeksi lainnya adalah:
- Hubungan seksual
- Menyeka setelah buang air kecil (BAK) dengan cara yang salah, yaitu dari belakang (anus) ke depan (vagina)
- Riwayat menggunakan kateter urine
- Menggunakan diafragma sebagai kontrasepsi (KB)
Artikel Lainnya: Kapan Penderita Infeksi Saluran Kemih Boleh Berhubungan Seks?
Wanita lebih sering mengalami sistitis karena letak anus yang lebih dekat dengan lubang saluran kencing (uretra).
Wanita juga memiliki uretra yang lebih pendek daripada pria, yang membuat mereka lebih mudah terinfeksi.
Faktor Risiko
Berikut beberapa faktor risiko yang menyebabkan terjadinya cystitis, antara lain:
- Memiliki penyakit yang menghambat aliran urine, seperti batu ginjal, batu kandung kemih, infeksi saluran kemih, atau pembesaran prostat
- Mengalami inkontinensia urine pada penderita usia lanjut atau setelah terjadi cedera tulang belakang
- Sering menggunakan sabun pembersih kewanitaan
- Menggunakan tampon
- Ibu hamil
- Wanita pasca-menopause
- Membersihkan area intim dari anus ke kelamin
- Menggunakan kateter urine dalam jangka panjang
- Menjalankan radioterapi atau kemoterapi di area panggul
- Obat kemoterapi
- Sistem imunitas yang lemah, seperti pada pasien HIV
Gejala
Gejala umum cystitis yang kerap dikeluhkan oleh penderitanya meliputi:
- Nyeri dan adanya sensasi terbakar atau menyengat saat buang air kecil (BAK)
- Lebih sering BAK dan lebih mendesak dari biasanya
- Warna urine menjadi lebih gelap, berawan, atau berbau kuat
- Nyeri pada perut bawah
- Merasa badan tidak sehat, sakit, dan lelah
- Terdapat sedikit darah pada urine
- Nyeri saat berhubungan seksual
- Pada anak-anak, bisa saja muncul gejala tambahan berupa demam lebih dari 38 derajat, lemah, mudah marah, penurunan nafsu makan, dan muntah
Artikel Lainnya: Waspada, Ini Penyebab Penebalan Dinding Kandung Kemih
Diagnosis
Diagnosis infeksi saluran kemih (ISK) dan cystitis biasanya dapat dilakukan oleh dokter berdasarkan gejala. Pemeriksaan penunjang, yaitu tes sampel urine, dapat dilakukan untuk memastikan adanya bakteri.
Pengobatan
Pada kasus ringan, cystitis biasanya tidak membutuhkan pengobatan. Jika gejala terjadi lebih dari 4 hari, sebaiknya cari bantuan medis.
Dokter akan memberikan antibiotik untuk mengobati infeksi. Penggunaan antibiotik harus dengan pengawasan dan sesuai anjuran dokter.
Kamu biasanya akan mengalami perbaikan gejala setelah 1–2 hari setelah minum antibiotik.
Obat tambahan paracetamol atau ibuprofen juga dapat mengurangi gejala demam dan tidak enak badan. Beberapa hal yang dapat membantu meliputi:
- Minum air yang banyak
- Menghindari hubungan seksual
- Mengompres perut bagian bawah dengan air panas atau hangat
Pencegahan
Jika kamu sering terkena infeksi kandung kemih, seperti cystitis, ingat kembali kebiasaan yang kemungkinan besar dapat memicu infeksi berulang.
Beberapa hal ini bisa jadi kebiasaan yang sebaiknya dihentikan untuk mencegah cystitis:
- Menghindari menggunakan sabun pewangi atau bedak pada daerah genital
- Menghindari berendam
- Lakukan BAK sampai tuntas
- Hindari menahan buang air kecil (BAK)
- Memenuhi kebutuhan cairan setiap hari
- Menyeka area genital dari depan (vagina) ke arah belakang (anus)
- Mengosongkan kandung kemih segera setelah berhubungan seksual
- Menghindari penggunaan diafragma sebagai KB
- Menggunakan pakaian dalam yang berbahan katun
- Menghindari penggunaan celana yang terlalu ketat
Artikel Lainnya: Makanan dan Minuman Pantangan Saat Alami Infeksi Saluran Kemih
Komplikasi
Cystitis akan menimbulkan komplikasi apabila tidak segera ditangani dengan tepat. Berikut gejala komplikasi yang akan dialami:
- Sepsis
- Gagal ginjal akut
- Infeksi ginjal
- Abses ginjal
Kapan Harus ke Dokter?
Segerakan ke dokter apabila gejala cystitis tidak mereda dalam 3 hari, terlebih disertai gejala di bawah ini:
- Urine berdarah
- Demam dan menggigil
- Nyeri pinggang parah
- Mual dan muntah
Tanya Dokter kini lebih mudah! Download aplikasi KlikDokter di smartphone-mu. Jangan tunggu sakit. Kita #JagaSehatmu bersama-sama.
[HNS/NM]
- National Library of Medicine. Diakses Agustus 2022. Cystitis
- American Urological Association. Diakses Agustus 2022. Diagnosis and Treatment Interstitial Cystitis/Bladder Pain Syndrome