Dokter spesialis |
Spesialis penyakit dalam |
Gejala |
Mual, muntah, penurunan nafsu makan, kelelahan, gangguan tidur, perubahan frekuensi berkemih, penurunan konsentrasi, kram otot, gatal yang menetap, sesak napas |
Faktor Risiko |
Diabetes, hipertensi, kelainan jantung, merokok, obesitas, ras kulit hitam, riwayat keluarga, struktur ginjal tidak normal, lansia |
Diagnosis |
Anamnesis, pemeriksaan fisik, Tes darah, Tes urin. Tes pencitraan, dan biopsi |
Pengobatan |
Penanganan berdasarkan penyebab yang mendasari, pengobatan untuk melindungi tulang, diet rendah protein, dialisis atau cuci darah, transplantasi ginjal |
Komplikasi |
Retensi cairan, hiperkalemia, anemia, penyakit jantung, tulang mudah patah, penurunan gairah seks, disfungsi ereksi, kerusakan ginjal permanen |
Pencegahan |
Menangani penyakit yang mendasari, menghindari rokok, diet sehat, melakukan aktivitas fisik rutin |
Kapan harus ke Dokter? |
Jika Anda memiliki tanda atau gejala terkait gangguan ginjal seperti terjadi pembengkakan yang cukup luas pada beberapa area tubuh dan sesak napas |
Pengertian
Penyakit gagal ginjal kronis, atau chronic kidney disease (CKD), adalah kondisi penurunan bertahap pada fungsi ginjal.
Ginjal sendiri berfungsi menyaring produk sisa dan cairan berlebih dari tubuh, yang kemudian dikeluarkan melalui urine.
Walaupun pada tahap awal tidak terlalu banyak gejala yang dapat timbul, saat penyakit ginjal kronis mencapai tahap yang cukup lanjut, dapat terjadi penumpukan cairan, elektrolit, dan produk sisa dalam tubuh.
Artikel lainnya: Mengenal Tahapan Penyakit Ginjal Kronis Pemicu Gagal Ginjal
Penyebab
Penyakit gagal ginjal kronis dapat disebabkan oleh kondisi kesehatan lain yang membebani ginjal atau efek dari beberapa penyakit.
Beberapa kondisi kesehatan yang dapat menjadi penyebab penyakit ginjal kronis adalah:
● Tekanan darah tinggi
Seiring berjalannya waktu, kondisi ini dapat menambahkan beban pada ginjal dan menghambat fungsi normal dari ginjal.
● Diabetes
Jumlah gula yang melebihi batas normal dalam darah dapat menyebabkan kerusakan pada filter yang ada di ginjal.
● Kolesterol tinggi
Tingginya kolesterol dapat menyebabkan penumpukan deposit lemak di pembuluh darah yang memberikan pasokan darah ke ginjal.
● Infeksi ginjal
● Penghambat aliran urine. Misalnya, batu ginjal atau pembesaran prostat
● Penggunaan obat-obat tertentu dalam jangka panjang
Faktor Risiko
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis, meliputi:
● Diabetes
● Tekanan darah tinggi (hipertensi)
● Penyakit jantung (kardiovaskular)
● Merokok
● Ras kulit hitam, seperti penduduk asli Amerika atau Asia-Amerika
● Riwayat keluarga dengan penyakit ginjal
● Struktur ginjal yang tidak normal
● Usia yang lebih tua (lansia)
● Sering menggunakan obat-obatan yang dapat merusak ginjal
Gejala
Gejala gagal ginjal kronis tidak terlalu spesifik, dan dapat disebabkan oleh kondisi kesehatan lainnya.
Selain itu, karena ginjal merupakan organ yang mudah beradaptasi dan dapat berkompensasi bila terjadi kehilangan fungsi, gejala umumnya tidak tampak hingga penyakit mencapai tahap yang lebih lanjut.
Berikut beberapa tanda dan gejala yang dapat terjadi:
● Mual
● Muntah
● Penurunan nafsu makan
● Kelelahan
● Gangguan tidur
● Perubahan frekuensi berkemih
● Penurunan konsentrasi
● Kram pada otot
● Pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki
● Gatal yang menetap
● Sesak napas
Gejala gagal ginjal kronis tersebut dapat bertambah dalam hal intensitas seiring dengan berjalannya waktu.
Artikel lainnya: Efek Samping Konsumsi Kolagen bagi Kesehatan Ginjal
Diagnosis
Sebagai langkah pertama menuju diagnosis penyakit ginjal kronis, dokter akan mendiskusikan riwayat penyakit pasien dan keluarganya.
Misalnya, dokter bertanya terkait diagnosis tekanan darah tinggi pasien, riwayat obat yang mungkin memengaruhi fungsi ginjal, dan lain sebagainya
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, memeriksa tanda-tanda masalah dengan jantung atau pembuluh darah, serta pemeriksaan neurologis.
Untuk diagnosis penyakit ginjal, kamu mungkin juga memerlukan tes dan prosedur tertentu untuk menentukan seberapa parah kondisi, seperti:
● Tes darah
Tes fungsi ginjal mencari tingkat produk limbah, seperti kreatinin dan urea, di dalam darah.
● Tes urine
Menganalisis sampel urine dapat mendeteksi apakah ada kelainan yang mengarah ke gagal ginjal kronis dan membantu mengidentifikasi penyebab penyakit ginjal kronis.
● Tes pencitraan
Dokter mungkin menggunakan ultrasound untuk menilai struktur dan ukuran ginjal pasien. Tes pencitraan lain mungkin digunakan dalam beberapa kasus.
● Mengambil sampel jaringan ginjal (biopsy)
Dokter mungkin merekomendasikan biopsi ginjal, yang melibatkan pengambilan sampel jaringan ginjal.
Cara ini sering dilakukan dengan anestesi lokal menggunakan jarum panjang dan tipis yang dimasukkan melalui kulit dan ke dalam ginjal. Sampel biopsi lantas dikirim ke lab untuk pengujian guna membantu menentukan apa penyebab masalah ginjal kamu.
Pengobatan
Pengobatan gagal ginjal kronis ditentukan berdasarkan penyebab yang mendasari timbulnya kondisi ini.
Tujuan dari penanganan adalah mengendalikan tanda dan gejala, meminimalkan komplikasi, dan memperlambat progresivitas dari penyakit.
Beberapa jenis penanganan untuk gagal ginjal kronis adalah:
1. Penanganan untuk mengatasi pembengkakan
Sebagian orang dengan penyakit ginjal kronis dapat mengalami penumpukan cairan di kaki. Dokter dapat meresepkan obat untuk membantu meregulasi keseimbangan cairan dalam tubuh.
2. Penanganan untuk mengatasi anemia
Pada situasi khusus, dokter dapat menyarankan konsumsi suplemen hormon eritropoietin atau suplementasi zat besi.
Eritropoietin dapat membantu produksi sel darah merah pada individu dengan penyakit ginjal kronis, yang dapat membantu mengatasi rasa lemas dan mudah lelah akibat anemia.
3. Pengobatan untuk mengatasi tekanan darah tinggi
Seseorang dengan tekanan darah tinggi juga disarankan untuk mengonsumsi obat-obat secara rutin sesuai anjuran dokter.
4. Pengobatan untuk mengontrol kadar kolesterol
Seseorang dengan penyakit ginjal kronis dapat memiliki kadar kolesterol tinggi, yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung.
5. Pengobatan untuk melindungi tulang
Dokter dapat menganjurkan suplementasi kalsium atau vitamin D untuk mencegah tulang yang rapuh dan mengurangi risiko terjadinya fraktur.
6. Pemberian diet rendah protein
Diet rendah protein umumnya dianjurkan untuk pasien dengan gangguan ginjal, agar organ ginjal tidak bekerja terlalu keras.
Saat tubuh memproses protein dari makanan, produk sisa menjadi terbentuk dan masuk ke aliran darah yang harus difilter melalui ginjal.
Untuk mengurangi beban kerja dari ginjal, dokter dapat menganjurkan untuk menurunkan asupan protein dalam pola makan sehari-hari.
7. Melakukan Dialisis
Metode dialisis atau cuci darah menggunakan peralatan untuk mengeliminasi produk sisa dan cairan berlebih dari tubuh bila ginjal sudah tidak mampu menjalankan fungsinya. Metode ini umumnya dilakukan pada individu dengan penyakit ginjal tahap lanjut.
8. Transplantasi ginjal
Transplantasi ginjal melibatkan proses pemindahan ginjal dari donor yang sehat ke tubuh seseorang dengan penyakit ginjal.
Namun, pasien harus mengonsumsi obat seumur hidup untuk mencegah tubuh menunjukkan tanda-tanda penolakan terhadap organ yang baru. Metode ini juga dilakukan pada individu dengan penyakit ginjal tahap lanjut.
Artikel lainnya: Punya Penyakit Ginjal, Hindari Konsumsi Makanan Ini
Pencegahan
Walaupun gagal ginjal kronis tidak selalu dapat dicegah, beberapa langkah dapat diterapkan untuk menurunkan kemungkinan mengalami kondisi kesehatan tertentu.
Beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mencegah gagal ginjal kronis, yaitu:
1. Menangani penyakit yang mendasari
Bila kamu memiliki kondisi kesehatan jangka panjang yang dapat menyebabkan penyakit ginjal kronis, seperti diabetes dan hipertensi, amat penting untuk memastikan penyakit tersebut terkontrol, baik dengan gaya hidup maupun konsumsi obat-obatan secara teratur.
2. Menghindari merokok
Kebiasaan merokok meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke, yang dikaitkan dengan risiko penyakit ginjal kronis yang lebih tinggi.
3. Diet sehat
Mengonsumsi gizi seimbang dapat menurunkan risiko penyakit ginjal dengan mengontrol tekanan darah dan kadar kolesterol dalam tubuh.
Gizi seimbang harus mencakup asupan buah dan sayur yang cukup, makanan karbohidrat seperti kentang, roti, atau nasi, produk susu atau alternatifnya, kacang-kacangan, ikan, telur, daging; serta asupan lemak jenuh, garam, dan gula yang dibatasi.
4. Melakukan aktivitas fisik rutin
Aktivitas fisik dapat menjaga tekanan darah tetap stabil. Hal tersebut ini bisa membantu menurunkan risiko terjadinya penyakit ginjal kronis.
Upayakan untuk melakukan aktivitas aerobik dengan intensitas sedang, seperti bersepeda atau berjalan cepat, setidaknya 150 menit setiap minggu.
Komplikasi
Sementara itu, risiko komplikasi penyakit ginjal kronis dapat meliputi:
● Retensi (kelebihan) cairan, sehingga bisa menyebabkan pembengkakan kaki dan lengan, tekanan darah tinggi, serta penumpukan cairan di paru-paru (edema paru)
● Hiperkalemia atau peningkatan kadar kalium dalam darah secara mendadak, yang bisa mengganggu fungsi jantung dan dapat mengancam jiwa
● Anemia
● Tulang lemah serta meningkatnya risiko patah tulang
● Disfungsi ereksi, penurunan gairah seks, ataupun penurunan kesuburan
● Kerusakan sistem saraf pusat, yang dapat memicu sulit berkonsentrasi, perubahan kepribadian, serta kejang
● Penurunan respons imun, yang membuat kamu lebih rentan terhadap infeksi
● Perikarditis, peradangan pada membran seperti kantung yang menyelimuti jantung Anda (perikardium)
● Komplikasi kehamilan yang membawa risiko bagi ibu dan janin yang sedang berkembang
● Kerusakan permanen organ ginjal (sakit ginjal stadium akhir), sehingga membutuhkan dialisis ataupun transplantasi ginjal demi bertahan hidup
Kapan Harus ke Dokter?
Segera berkonsultasilah dengan dokter jika kamu memiliki gejala terkait gangguan ginjal seperti yang disebutkan di atas. Deteksi dini dapat membantu mencegah penyakit ginjal berkembang menjadi gagal ginjal.
Jika Anda memiliki kondisi medis yang meningkatkan risiko penyakit ginjal, dokter mungkin memantau tekanan darah dan fungsi ginjal Anda.
Bila kamu atau orang tersayangmu mengalami gejala dan kondisi yang disebutkan di atas, jangan ragu untuk segera konsultasi ke dokter spesialis urologi, ya! Kamu bisa memilih untuk chat atau konsultasi langsung dan buat janji dengan dokter. Jangan lupa untuk selalu #JagaSehatmu, ya!
[HNS/NM]