Sindrom Nefrotik
Dokter Spesialis |
Spesialis anak, spesialis anak konsultan nefrologi, spesialis terkait: spesialis gizi klinik |
Gejala |
Bengkak di wajah atau sekitar mata (bengkaknya lebih besar di pagi hari), bengkak seluruh tubuh, urine berbusa dan kemerahan, nafsu makan berkurang, mual, diare, kelelahan, kram otot |
Faktor Risiko |
Kondisi medis yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh (vaskulitis IgA, lupus), kondisi medis tertentu (diabetes), infeksi (hepatitis B, hepatitis C, malaria, HIV), penyakit darah (leukemia), obat tertentu (obat anti inflamasi non steroid) |
Diagnosis |
Wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang |
Pengobatan |
Bergantung pada kondisi dan penyakit yang mendasari |
Obat |
Bergantung pada kondisi dan penyakit yang mendasari |
Komplikasi |
Infeksi, hipokalsemia, kelainan tulang, aterosklerosis, hiperlipidemia, hiperkoagulabilitas, hipovolemia |
Kapan harus ke dokter? |
Bila terdapat gejala dan tanda sindrom nefrotik |
Pengertian Sindrom Nefrotik
Sindrom nefrotik adalah sekumpulan gejala sebagai akibat dari penyaringan ginjal yang tidak berfungsi dengan baik. Kondisi ini biasanya terjadi ketika glomerulus yang bertugas menyaring limbah dan racun dari darah rusak sehingga menyebabkan banyak protein keluar melalui urine.
Sindrom nefrotik bisa terjadi pada siapa saja, baik anak maupun dewasa. Artikel ini akan membahas sindrom nefrotik pada anak.
Terdapat dua jenis sindrom nefrotik pada anak, yaitu:
- Sindrom nefrotik primer: merupakan jenis yang paling umum dan hanya menyerang organ ginjal saja.
- Sindrom nefrotik sekunder: merupakan sindrom nefrotik yang disebabkan oleh penyakit lain.
Penyebab Sindrom Nefrotik
Penyebab sindrom nefrotik pada anak, meliputi:
- Sindrom nefrotik primer: jenis yang paling umum dan menyerang organ ginjal saja.
- Sindrom nefrotik sekunder: sindrom nefrotik yang disebabkan oleh penyakit lain seperti penyakit yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh, infeksi, penyakit darah, dan obat tertentu
- Sindrom nefrotik kongenital berhubungan dengan faktor genetik dan infeksi semasa kehamilan (sifilis, toksoplasmosis)
Artikel Lainnya: Mengenal Kondisi Ginjal Bocor, Bisakah Sembuh?
Gejala Sindrom Nefrotik
Berikut gejala sindrom nefrotik pada anak:
- Bengkak di wajah atau sekitar mata. Bengkaknya lebih besar di pagi hari.
- Bengkak seluruh tubuh
- Urine berbusa dan kemerahan
- Nafsu makan berkurang
- Mual
- Diare
- Kelelahan
- Kram otot
Artikel Lainnya: 3 Penyebab Kencing Darah yang Perlu Kamu Waspadai
Faktor Risiko Sindrom Nefrotik
Berikut faktor risiko sindrom nefrotik pada anak:
- Kondisi medis yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh (vaskulitis IgA, lupus)
- Kondisi medis tertentu (diabetes)
- Infeksi (hepatitis B, hepatitis C, malaria, HIV)
- Penyakit darah (leukemia)
- Obat tertentu (obat anti inflamasi non steroid)
Diagnosis Sindrom Nefrotik
Dokter akan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Wawancara medis dapat dilakukan dengan anak dan keluarga penderita dengan menanyakan keluhan, riwayat kesehatan penderita dan keluarga, penggunaan obat tertentu, dan lain-lain.
Dokter juga melakukan pemeriksaan fisik. Secara umum, dapat ditemukan bengkak di wajah atau seluruh tubuh. Sedangkan, untuk pemeriksaan penunjang disesuaikan dengan temuan wawancara medis dan pemeriksaan fisik.
Secara umum, pemeriksaan penunjang yang dianjurkan:
- Pemeriksaan urine
Pemeriksaan ini dengan cara menampung urine pada satu waktu atau menampung seluruh urine dalam 24 jam. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui jumlah urine dan mengidentifikasi protein urine.
- Pemeriksaan darah
Pemeriksaannya berupa glukosa darah sewaktu, fungsi ginjal, kolesterol, trigliserida, albumin.
- USG ginjal
USG ginjal untuk menilai bentuk atau struktur ginjal.
- Biopsi ginjal
Sebagian kasus sindrom nefrotik pada anak memerlukan biopsi ginjal untuk mengetahui kelainan ginjal yang diperiksa dengan mikroskop.
- Pemeriksaan penunjang sesuai kondisi medis yang mendasari
Pengobatan Sindrom Nefrotik
Secara umum, pengobatan sindrom nefrotik pada anak, meliputi:
1. Terapi obat
Dokter akan meresepkan obat sesuai dengan kondisi dan penyakit yang mendasari. Obat sindrom nefrotik, seperti kortikosteroid atau siklofosfamid. Selain itu, diuretik, angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau angiotensin receptor blockers (ARBs), statin, obat pengencer darah, dan antibiotik juga dapat dipertimbangkan.
2. Pengaturan nutrisi dan hidrasi
Asupan makanan untuk sindrom nefrotik baik berupa kalori, protein, lemak, dan cairan penderita perlu diperhatikan. Diet rendah garam juga dianjurkan untuk membatasi penumpukan cairan. Hal ini dapat dikonsultasikan kepada ahli gizi atau dokter spesialis gizi klinik.
Tanda-tanda kesembuhan sindrom nefrotik yang dimaksud, berhubungan dengan gejala yang terkendali selama pengobatan (remisi). Remisi ini berupa tidak ada protein dalam urine dan berkurangnya bengkak. Sampai saat ini, penelitian melaporkan bahwa tujuan pengobatan sindrom nefrotik adalah mengurangi protein dalam urine, gejala, dan risiko komplikasi.
Mengenai apakah sindrom nefrotik bisa disembuhkan dan berapa lama penyembuhan sindrom nefrotik, maka hal ini juga dikaitkan dengan periode remisi. Hal ini bergantung pada berbagai faktor, seperti kondisi, penyebab, respons dan kepatuhan terhadap terapi, serta dukungan keluarga terhadap perawatan penderita.
Artikel Lainnya: 4 Jenis Tes dan Pemeriksaan Ginjal yang Perlu Diketahui
Pencegahan Sindrom Nefrotik
Terkait berbagai hal yang menjadi penyebab sindrom nefrotik, maka pencegahan kondisi ini cukup sulit. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengendalikan faktor risiko yang dapat diubah.
Dengan mengetahui gejalanya, hal ini akan membantu orang tua untuk mencari pertolongan medis, merawat anak, dan mengurangi komplikasi.
Komplikasi Sindrom Nefrotik
- Infeksi
- Hipokalsemia (kadar kalsium dalam darah di bawah normal)
- Kelainan tulang
- Aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah)
- Hiperlipidemia (kadar kolesterol darah di atas normal)
- Hiperkoagulabilitas (darah menjadi lebih kental dari biasanya)
- Hipovolemia (kekurangan cairan/darah dalam jumlah banyak)
Obat Terkait Sindrom Nefrotik
Obat sindrom nefrotik bergantung pada kondisi dan penyakit yang mendasari, seperti:
- Kortikosteroid
- Siklofosfamid
- Diuretik
- Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor
- Angiotensin receptor blockers (ARBs)
- Statin
- Antikoagulan
- Antibiotik
Kapan harus ke Dokter?
Periksakan diri mu atau mereka yang berada dalam pengawasan mu ke dokter bila merasakan gejala dan tanda di atas.
Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi sindrom nefrotik, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.
[LUF]
- Tapia C, Basyir K. Nephrotic Syndrome. StatPearls [Internet]. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470444/
- Sanjad SA, Ulinski T, Aoun B. Editorial Nephrotic Syndrome in Children. Frontiers in Pediatrics. 2023.
- Tamura H. Trends in pediatric nephrotic syndrome. World J Nephrol. 2021.
- Kopač M. Nephrotic Syndrome in Children – Present State and Future Perspectives. Journal of Nephrology Research. 2018.
- Hilmanto D, Mawardi F, Lestari AS, Widiasta A. Disease-Associated Systemic Complications in Childhood Nephrotic Syndrome: A Systematic Review. International Journal of Nephrology and Renovascular Disease. 2022.
- Welegerima Y, Feyissa M, Nedi T. Treatment Outcomes of Pediatric Nephrotic Syndrome Patients Treated in Ayder Comprehensive Specialized and Mekelle General Hospitals, Ethiopia. International Journal of Nephrology and Renovascular Disease. 2021.
- National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Disease. Nephrotic Syndrome in Children. 2022.
https://www.niddk.nih.gov/health-information/kidney-disease/children/nephrotic-syndrome-children Accessed 16 June 2023.
- Rheault M. Nephrotic Syndrome: Updates and Approaches to Treatment. Curr Treat Options Peds. 2016.
- NHS. Nephrotic Syndrome in children. 2022. https://www.nhs.uk/conditions/nephrotic-syndrome/ Accessed 16 June 2023.