Amebiasis
Dokter Spesialis |
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterohepatologi |
Gejala |
Diare berlendir atau berdarah, nyeri perut, muntah, penurunan berat badan, demam, batuk, sakit kepala |
Faktor Risiko |
Bepergian ke daerah dengan sanitasi kurang memadai, tinggal di pemukiman dengan sanitasi kurang memadai, mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi kista E. histolytica, berhubungan seks melalui anus, pengidap HIV (human immunodeficiency virus), memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah (kanker, gizi buruk) |
Cara Diagnosis |
Wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang |
Pengobatan |
Terapi obat, rehidrasi, terapi komplikasi |
Obat |
antibiotik, antipiretik, agen luminal, antimual |
Komplikasi |
Megakolon toksik, abses otak, abses hati, perforasi usus, penyakit pleuropulmonary, perikarditis |
Kapan harus ke dokter? |
Terdapat gejala dan tanda amebiasis |
Pengertian Amebiasis
Amebiasis adalah penyakit infeksi usus yang disebabkan oleh parasit Entamoeba histolytica. Penyakit ini dikenal juga sebagai disentri amuba. Infeksi E.histolytica penyebab amebiasis ini bisa menimbulkan gejala pada pada beberapa orang dan tidak bergejala pada sebagian yang lain.
Gejala umum yang biasanya muncul akibat embiasis adalah mual, muntah, demam, batuk, hingga sakit kepala.
Penyakit amebiasis umumnya ditemukan pada lingkungan dengan sanitasi kurang memadai. Bila tidak diobati secara efektif, kondisi ini berisiko menimbulkan komplikasi yang dapat mengancam jiwa, seperti perforasi usus (usus berlubang).
Artikel Lainnya: 12 Cara Mudah Mengatasi Sakit Perut di Rumah
Penyebab Amebiasis
Penyebab amebiasis adalah infeksi parasit bersel satu Entamoeba histolytica. Penyakit amebiasis dapat ditularkan melalui:
- Mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung kista E. histolytica.
- Kontak langsung dengan feses yang terkontaminasi E. histolytica, misalnya, memasukkan jari yang terkontaminasi ke mulut.
Faktor Risiko Amebiasis
Penyebab seseorang terkena amebiasis juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:
- Bepergian ke daerah dengan sanitasi kurang memadai.
- Tinggal di pemukiman dengan sanitasi kurang memadai.
- Mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi kista E. histolytica.
- Berhubungan seks melalui anus.
- Pengidap HIV (human immunodeficiency virus).
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti kanker atau gizi buruk.
Gejala Amebiasis
Sebagian besar, amebiasis tidak menimbulkan gejala. Namun, pada kasus tertentu infeksi bakteri Entamoeba histolytica pada usus dapat menimbulkan gangguan pencernaan dan gangguan di luar saluran cerna.
Berikut ciri-ciri infeksi amebiasis yang perlu kamu waspadai:
- Diare berlendir atau berdarah
- Muntah
- Penurunan berat badan
- Sakit perut
- Demam
- Batuk
- Sakit kepala
Diagnosis Amebiasis
Dokter akan menentukan diagnosis amebiasis melalui wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Dokter akan menanyakan keluhan, kondisi lingkungan tempat tinggal, riwayat kesehatan, faktor risiko, dan hal terkait lainnya.
Selanjutnya, melakukan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi tanda-tanda vital dan mengidentifikasi tanda-tanda amebiasis di saluran cerna maupun di luar saluran cerna. Sementara itu, pemeriksaan penunjang disesuaikan dengan temuan pada wawancara medis dan pemeriksaan fisik.
Berikut pemeriksaan penunjang yang dipertimbangkan:
- Pemeriksaan feses: pemeriksaan mikroskopik feses, deteksi antigen feses dan kultur feses untuk mendeteksi E. histolytica
- Pemeriksaan laboratorium: untuk mengidentifikasi peningkatan sel darah putih, laju endap darah, eosinofil, bilirubin, dan fungsi hati, serta mengidentifikasi anemia.
- Pemeriksaan pencitraan: USG dan CT scan untuk mengevaluasi amebiasis di luar saluran cerna
- Kolonoskopi: untuk mengevaluasi kondisi usus besar
- Aspirasi hati: Tes ini dipandu dengan CT scan dan biasanya dilakukan pada kasus abses hati berukuran besar
Artikel Lainnya: Penyebab BAB Berlendir dan Cara Mengatasinya
Pengobatan Amebiasis
Pengobatan amebiasis bertujuan untuk mengobati infeksi dan mencegah risiko berkembangnya infeksi di luar saluran cerna. Cara mengatasi amebiasis bisa dengan konsumsi obat hingga pembedahan.
Pengobatan infeksi amoeba penyebab amebiasis biasanya ditangani oleh dokter spesialis penyakit dalam dan spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterohepatologi.
Berikut pengobatan amebiasis yang direkomendasikan oleh dokter:
1. Minum Obat
Untuk mengobati penyakit ini, dokter akan memberikan obat antibiotik, seperti metronidazole, tinidazole, atau ornidazole untuk membunuh bakteri penyebab infeksi.
Di samping itu, dokter akan meresepkan obat antipiretik, seperti paracetamol untuk meredakan demam serta antimual, seperti domperidone dan ondansetron untuk meredakan mual.
Dokter juga mempertimbangkan pemberian agen luminal yang bekerja di lumen usus, seperti paromomycin, diiodohydroxyquin, dan diloxanide furoate.
2. Mencukupi Kebutuhan Cairan
Diare dan muntah bisa menyebabkan pasien kehilangan banyak cairan tubuh. Oleh karenanya, meningkatkan cairan tubuh pasien perlu dilakukan.
Pasien dapat mengonsumsi oralit atau menerima cairan melalui infus. Konsumsi air putih dan makanan berkuah juga bisa dilakukan untuk meningkatkan cairan tubuh.
3. Perawatan Lanjutan
Bila pasien mengalami komplikasi, seperti perforasi usus (lubang pada usus) dan megakolon toksik (pelebaran usus besar), prosedur pembedahan dapat dipertimbangkan.
Pencegahan Amebiasis
Upaya pencegahan amebiasis yang dapat kamu lakukan, meliputi:
- Mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir, terutama setelah berjabat tangan, sebelum makan, dan setelah buang air besar.
- Tidak melakukan hubungan seksual yang berisiko.
- Mengonsumsi minuman dari air yang bersih dan matang.
- Mencuci sayuran atau buah sebelum dikonsumsi.
- Penyediaan air bersih.
Komplikasi Amebiasis
Infeksi E. hystolitica penyebab amebiasis bisa menimbulkan sejumlah komplikasi, seperti:
- Megakolon toksik.
- Abses otak.
- Perforasi usus.
- Abses hati.
- Penyakit pleuropulmonary
- Perikarditis
Artikel Lainnya: 5 Jenis Infeksi Kulit Karena Bakteri dan Penanganannya
Obat Terkait Amebiasis
Pengobatan amebiasis bergantung pada kondisi medis penderita. Berikut beberapa jenis obat terkait yang mungkin diresepkan untuk mengatasi amebiasis:
- Paracetamol
- Metronidazole
- Tinidazole
- Ornidazole
- Domperidone
- Diiodohydroxyquin
- Diloxanide furoate
- Ondansetron
- Paromomycin
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan dirimu ke dokter, bila terdapat gejala dan tanda amebiasis. Ingin tahu lebih banyak tentang amebiasis dan cara mengatasinya?
Yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online!
(APR)
- Centers for Disease Control and Prevention. Parasites - Amebiasis - Entamoeba histolytica Infection. 2021. https://www.cdc.gov/parasites/amebiasis/general-info.html Accessed 3 August 2023.
- Zulfiqar H, Mathew G, Horrall S. Amebiasis. StatPearls [Internet]. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519535/ Accessed 3 August 2023.
- Chou A, Austin RL. Entamoeba histolytica. StatPearls [Internet]. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557718/ Accessed 3 August 2023.
- Cleveland Clinic. Amebiasis (Amoebic Disentery). 2022. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23531-amoebic-dysentery Accessed 3 August 2023.
- Morán P, Serrano-Vázquez A, Rojas-Velázquez L, González E, Pérez-Juárez H, Hernández EG, Padilla MdlA, Zaragoza ME, Portillo-Bobadilla T, Ramiro M, et al. Amoebiasis: Advances in Diagnosis, Treatment, Immunology Features and the Interaction with the Intestinal Ecosystem. International Journal of Molecular Sciences. 2023.
- Centers for Disease Control and Prevention. Amebiasis. 2019. https://www.cdc.gov/dpdx/amebiasis/index.html Accessed 3 August 2023.
- Nagata N, Shimbo T, Akiyama J, Nakashima R, Nishimura S, Yada T, Watanabe K, Oka S, Uemura N. Risk factors for intestinal invasive amebiasis in Japan, 2003-2009. Emerg Infect Dis. 2012.