Enterobiasis (Infeksi Cacing Kremi)
Dokter Spesialis |
Spesialis anak (untuk anak), spesialis penyakit dalam (untuk dewasa), spesialis parasitologi klinik |
Gejala |
Gatal di sekitar anus terutama di malam hari, kemerahan di sekitar anus, gatal di daerah vagina, keputihan, mengompol, mencret, nyeri perut, gangguan tidur, kurang nafsu makan, penurunan berat badan, berat badan sulit naik |
Faktor Risiko |
Anak-anak, tidak mencuci tangan sebelum makan atau setelah buang air besar, kebiasaan memasukkan mainan/ alat tulis ke dalam mulut, menggigit kuku, tinggal serumah dengan yang terinfeksi cacing kremi (penularan melalui pakaian, tempat tidur, atau toilet yang terkontaminasi telur cacing) |
Diagnosis |
Wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang |
Pengobatan |
Terapi obat cacing |
Obat |
Mebendazole, albendazole, pyrantel pamoate |
Komplikasi |
Infeksi saluran kemih, radang usus buntu (apendisitis) |
Kapan harus ke dokter? |
Terdapat faktor risiko dan gejala enterobiasis |
Pengertian
Enterobiasis adalah salah satu jenis penyakit cacingan yang disebabkan oleh infeksi Enterobius vermicularis. Penyakit ini juga dikenal dengan infeksi cacing kremi atau pinworm. Penyakit ini dapat menyerang semua usia, terutama anak-anak.
Pengidap enterobiasis atau infeksi cacing kremi perlu memperoleh pengobatan yang tepat, supaya tidak mengganggu kualitas hidup. Bila berlanjut, kondisi ini dapat menyebabkan infeksi saluran kemih dan radang usus buntu.
Artikel Lainnya: Penyebab Cacingan yang Tak Disadari pada Anak
Penyebab
Penyebab enterobiasis adalah infeksi cacing E. vermicularis. Cacing ini merupakan nematoda berukuran 2–13 mm yang dapat menginfeksi saluran cerna manusia.
Infeksi cacing kremi atau enterobiasis ditularkan secara fecal-oral, dimana telur cacing yang dikeluarkan oleh tinja dapat tertelan oleh seseorang melalui:
- Penularan dari tangan ke mulut sesudah menyentuh daerah sekitar anus
- Penularan dari tangan seseorang yang terkontaminasi telur cacing
- Penularan melalui kontak dengan tempat tidur atau pakaian yang terkontaminasi telur cacing
Selain itu, penularan dapat terjadi melalui inhalasi ketika telur cacing terhirup, lalu telan. Akan tetapi, penularan seperti ini jarang terjadi.
Artikel Lainnya: Tubuh Anak Kurus, Benarkah Selalu Tanda Cacingan?
Gejala
Enterobiasis biasanya tidak menimbulkan gejala. Namun, pada beberapa kasus dapat ditemukan gejala enterobiasis, seperti:
- Gatal di sekitar anus terutama di malam hari
- Kemerahan di sekitar anus
- Gatal di daerah vagina
- Keputihan
- Mengompol
- Mencret
- Nyeri perut
- Gangguan tidur
- Kurang nafsu makan
- Penurunan berat badan
- Berat badan sulit naik
Faktor Risiko
Terdapat beberapa faktor yang membuat seseorang menjadi rentan untuk mengalami infeksi cacing kremi atau enterobiasis, yaitu:
1. Anak-anak
Beberapa penelitian melaporkan bahwa enterobiasis sering ditemukan pada anak-anak berusia 4 - 11 tahun.
2. Kepatuhan mencuci tangan yang rendah
Tidak mencuci tangan sebelum makan atau setelah buang air besar dapat meningkatkan risiko infeksi cacing kremi.
3. Kebiasaan tertentu
Kebiasaan memasukkan mainan dan alat tulis ke dalam mulut, serta menggigit kuku merupakan faktor risiko enterobiasis.
4. Tinggal serumah dengan yang terinfeksi cacing kremi
Tinggal serumah dengan yang terinfeksi cacing kremi dapat meningkatkan risiko enterobiasis, seperti penularan melalui pakaian, tempat tidur, atau toilet yang terkontaminasi telur cacing.
Diagnosis
Bila kamu atau yang berada dalam pengawasanmu memiliki keluhan seperti di atas, sebaiknya kamu berobat ke dokter untuk memperoleh penanganan yang tepat.
Secara umum, dokter akan melakukan wawancara medis secara terperinci untuk menentukan diagnosis enterobiasis. Dokter akan menanyakan tentang keluhan, kebiasaan, lingkungan tempat tinggal, serta kondisi kesehatan penderita dan yang tinggal serumah.
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengidentifikasi kondisi tertentu. Misalnya, luka atau abses di sekitar anus, cacing yang bergerak di sekitar anus atau pakaian dalam penderita.
Sedangkan, pemeriksaan penunjang dipertimbangkan berdasarkan temuan pada wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Adapun pemeriksaan penunjang yang dianjurkan, seperti:
- Uji selotip
Metode ini dilakukan dengan cara menempelkan selotip transparan di daerah anus, lalu diperiksa di bawah mikroskop. Prosedur ini biasanya dilakukan pada pagi hari.
Artikel Lainnya: Waspada Infeksi Cacing Mata, Kenali Penyebab dan Gejalanya!
Pengobatan
Obat cacing merupakan pengobatan enterobiasis. Konsultasikan ke dokter untuk jenis dan cara pemakaian obat. Bila salah satu anggota keluarga menderita penyakit ini, sebaiknya seluruh anggota keluarga juga diobati oleh dokter untuk menghentikan penularan dan mencegah kekambuhan.
Adapun cara untuk mengatasi penularan infeksi cacing kremi ini, adalah:
- Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir setelah buang air besar atau sebelum makan
- Membersihkan daerah anus setiap hari, terutama setelah bangun tidur di pagi hari
- Tidak menggigit kuku
- Mengganti pakaian dalam setiap hari
- Mencuci alas kasur secara rutin
- Menyimpan sikat gigi di wadah tertutup
- Tidak berbagi handuk dengan anggota keluarga yang lain
Pencegahan
Upaya mencegah enterobiasis adalah dengan mengendalikan faktor risiko yang dapat diubah, seperti:
- Memotong kuku yang sudah panjang dan kotor
- Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air bersih terutama sebelum makan, setelah buang air besar, setelah mengganti popok, atau menyentuh pegangan di angkutan umum
- Menghindari kebiasaan seperti menghisap jari, menggigit kuku, dan lain-lain
- Membersihkan mainan atau alat tulis yang sering dipakai oleh anak
Artikel Lainnya: Bayi Memasukkan Benda ke Mulut, Haruskah Dilarang?
Komplikasi
Terdapat beberapa komplikasi enterobiasis, seperti:
- Infeksi saluran kemih
- Radang usus buntu (apendisitis)
Obat Terkait
- Mebendazole
- Albendazole
- Pyrantel pamoate
Kapan Harus ke Dokter?
Sangat penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat dari kondisi enterobiasis atau infeksi cacing kremi ini. Periksakan dirimu ke dokter bila memiliki faktor risiko dan gejala enterobiasis.
Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi enterobiasis, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.
[LUF]
- Rawla P, Sharma S. Enterobius Vermicularis. National Library of Medicine - StatPearls. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536974/ Accessed 8 June 2023.
- Wendt S, Trawinski H, Schubert S, Rodloff AC, Mössner J, Lübbert C. The Diagnosis and Treatment of Pinworm Infection. Dtsch Arztebl Int. 2019.
- Kubiak K,Dzika E, Paukszto Ł. Enterobiasis epidemiology and molecular characterization of Enterobius vermicularis in healthy children in north-eastern Poland. Helminthologia. 2017.
- Reinhard KJ, Araújo A, Morrow JJ. Temporal and spatial distribution of Enterobius vermicularis (Nematoda: Oxyuridae) in the prehistoric Americas. The Korean Journal of Parasitology. 2016.
- Chen KY, Yen CM, Hwang KP, Wang LC. Enterobius vermicularis infection and its risk factors among pre-school children in Taipei, Taiwan. Journal of Microbiology, Immunology and Infection. 2018.
- Fleming CA, Kearney DE, Moriarty P, Redmond HP, Andrews EJ. An evaluation of the relationship between Enterobius vermicularis infestation and acute appendicitis in a paediatric population–A retrospective cohort study. International Journal of Surgery. 2015.
- Pevzner H. What Are Pinworms? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention. 2023. https://www.everydayhealth.com/pinworms/guide/ Accessed 8 June 2023.
- CDC. Pinworm Infection. 2023. https://www.cdc.gov/parasites/pinworm/ Accessed 8 June 2023.
- Fan CK, Sonko P, Lee Y, Yin A, Chuang T, Kios R, et al. Epidemiologic Study of Enterobius vermicularis Infection among Schoolchildren in the Republic of Marshall Islands. Journal of Tropical Medicine. 2021.
- Mayo Clinic Staff. Pinworm Infection. Mayo Clinic. 2022. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pinworm/diagnosis-treatment/drc-20376386 Accessed 8 June 2023.
- Fan CK, Chuang TW, Huang YC, Yin AW, Chou CM, Hsu YT, Kios R, Hsu SL, Wang YT, Wu MS, Lin JW, Briand K, Tu CY. Enterobius vermicularis infection: prevalence and risk factors among preschool children in kindergarten in the capital area, Republic of the Marshall Islands. BMC Infect Dis. 2019.