Pengertian
Infeksi nosokomial merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman dari rumah sakit. Infeksi ini umumnya lebih serius dan menimbulkan gejala lebih berat dibandingkan dengan infeksi kuman yang didapat dari lingkungan luas di luar rumah sakit.
Infeksi nosokomial dapat menyerang berbagai organ –di antaranya saluran kemih, luka operasi, saluran pencernaan, selaput otak, dan paru-paru. Infeksi nosokomial umumnya juga lebih sulit diatasi karena kuman penyebabnya sering kali sudah resisten terhadap banyak jenis antibiotik.
Penyebab
Infeksi nosokomial dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, atau virus. Namun penyebab paling sering ditemui adalah bakteri. Ketiga jenis kuman ini menular dan menyebabkan penyakit melalui kontak dengan tangan yang terkontaminasi kuman, peralatan medis yang tidak steril, atau makanan yang tidak terjaga kebersihannya.
Infeksi nosokomial dialami oleh mereka yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Risiko mengalami infeksi nosokomial bisa meningkat pada pasien rumah sakit dengan kondisi berikut:
- Berada dalam satu kamar dengan beberapa pasien lainnya
- Berusia 70 tahun ke atas
- Menggunakan antibiotik dalam jangka waktu yang lama
- Menggunakan kateter urine
- Menjalani perawatan di ICU
- Mengalami penurunan kesadaran atau kondisi fisik yang menyebabkan harus dalam posisi tertidur terus menerus
- Memiliki daya tahan tubuh yang lemah
Diagnosis
Diagnosis infeksi nosokomial dapat ditentukan oleh dokter setelah mempelajari riwayat penyakit yang dialami penderita dan setelah melakukan pemeriksaan fisik. Bila dokter mencurigai infeksi nosokomial, pemeriksaan kultur dan uji resistensi perlu dilakukan. Bahan kultur dapat diambil dari darah, dahak, air seni, atau nanah, tergantung pada lokasi infeksinya.
Gejala
Gejala infeksi nosokomial tergantung pada bagian tubuh yang mengalami infeksi. Secara umum, infeksi nosokomial ditandai dengan demam tinggi atau justru suhu tubuh turun di bawah normal, penderitanya terlihat lemah, dan bisa disertai dengan penurunan kesadaran serta penurunan tekanan darah.
Gejala infeksi nosokomial ini baru mulai muncul setelah penderita dirawat sekitar dua hari di rumah sakit. Atau bila menjalani tindakan pembedahan, gejala infeksi nosokomial bisa muncul dalam waktu 2–30 hari setelah operasi dilakukan.
Pengobatan
Pengobatan infeksi nosokomial bergantung pada penyebab infeksi. Namun secara umum, penderitanya harus menjalani perawatan infeksi nosokomial di rumah sakit dan mendapatkan antibiotik yang sesuai dengan hasil kultur dan uji resistensi. Selain itu, untuk mencegah dehidrasi, dokter akan memberikan sejumlah cairan melalui infus dan menyarankan menu makanan yang mengandung protein tinggi.
Pencegahan
Usaha pencegahan infeksi nosokomial harus dilakukan melalui prosedur operasional yang terstandarisasi oleh pihak rumah sakit. Namun, dari sisi pasien, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko infeksi nosokomial, seperti:
- Meminta para pengunjung untuk mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun saat akan membesuk atau setelah selesai membesuk.
- Usahakan tidak menyimpan terlalu banyak barang di ruang rawat agar sirkulasi udara dalam ruangan tidak terhambat dan tumpukan barang tidak menimbulkan suasana lembap.
- Menjaga kebersihan diri, keluarga yang menemani, dan segala perlengkapan pribadi yang dibawa ke rumah sakit.