Bradikardia
Dokter Spesialis |
Dokter di instalasi gawat darurat, Spesialis terkait: spesialis jantung dan pembuluh darah, spesialis penyakit dalam, spesialis penyakit dalam konsultan kardiovaskular |
Gejala |
Nyeri dada/rasa tidak nyaman di dada, sesak napas, berdebar, nyeri kepala, pusing, merasa lemas, kelelahan, berkeringat banyak, pingsan, tekanan darah rendah, kebingungan, penurunan kesadaran |
Faktor Risiko |
Usia lanjut, atlet, kondisi medis tertentu (demam rematik, anoreksia nervosa, hiperkalemia, miokarditis, hipotiroidisme, sleep apnea), penggunaan obat tertentu (beta-blockers, calcium channel blockers, digoxin), penyalahgunaan zat/narkotik, mengonsumsi alkohol, merokok |
Diagnosis |
Wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang |
Pengobatan |
Bergantung pada kondisi penderita dan penyakit yang mendasari |
Obat |
Bergantung pada kondisi penderita dan penyakit yang mendasari |
Komplikasi |
Kelelahan, pingsan, stroke iskemik, gagal jantung, henti jantung |
Kapan harus ke dokter? |
Terdapat gejala dan tanda bradikardia |
Pengertian Bradikardia
Sinus bradikardia adalah gangguan irama jantung yang ditandai dengan frekuensi denyut jantung kurang dari 60 kali per menit. Pada orang dewasa, denyut jantung normal adalah 60–100 kali per menit.
Bradikardia dapat dianggap normal, seperti pada atlet yang terlatih. Namun, kondisi ini dapat mengancam nyawa bila tubuh tidak mendapat oksigen yang cukup.
Artikel Lainnya: Penyebab Detak Jantung Tidak Beraturan, Berbahayakah?
Penyebab Bradikardia
Secara umum, penyebab sinus bradikardia adalah:
- Masalah sinyal listrik di jantung, seperti masalah pada nodus sinoatrial dan atrioventrikular
- Faktor lain, seperti infark miokard, infeksi, obat tertentu, dan lain-lain
Gejala Bradikardia
Secara umum, gejala penyakit bradikardia akan muncul bila frekuensi jantung kurang dari 60 kali per menit. Bradikardia simptomatik (symptomatic bradycardia) adalah gejala dan tanda yang dialami seseorang, disebabkan oleh rendahnya frekuensi denyut jantung.
Gejala dan tanda bradikardia, meliputi:
- Nyeri dada/rasa tidak nyaman di dada
- Sesak napas
- Berdebar
- Nyeri kepala
- Pusing
- Merasa lemas
- Kelelahan
- Berkeringat banyak
- Pingsan
- Tekanan darah rendah
- Kebingungan
- Penurunan kesadaran
Faktor Risiko Bradikardia
Berikut adalah beberapa kondisi atau penyakit yang membuat seseorang rentan mengalami bradikardia:
- Usia lanjut
- Atlet
- Kondisi medis tertentu, seperti demam rematik, anoreksia nervosa, hiperkalemia, miokarditis, hipotiroidisme, sleep apnea, dan lain-lain
- Penggunaan obat tertentu, seperti beta-blockers, calcium channel blockers, digoxin, dan lain-lain
- Penyalahgunaan zat, seperti narkotik
- Mengonsumsi alkohol
- Merokok
Artikel Lainnya: 6 Jenis Olahraga dan Manfaatnya untuk Tubuh
Diagnosis Bradikardia
Mengenai apakah sinus bradikardia berbahaya atau bukan, hal ini bergantung pada kondisi penderita. Dokter akan menentukan apakah kondisi penderita stabil atau tidak. Dokter akan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik dan penunjang untuk menentukan diagnosis bradikardia.
Dokter akan menanyakan keluhan, aktivitas fisik/olahraga, riwayat kesehatan, faktor risiko, dan lain-lain. Selanjutnya, dokter akan memeriksa kesadaran, frekuensi nadi, tekanan darah, frekuensi napas, suhu, kulit kebiruan, pemeriksaan fisik jantung, dan lain-lain.
Selanjutnya, pemeriksaan penunjang disesuaikan dengan temuan pada wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Berikut pemeriksaan penunjang yang dipertimbangkan:
- Saturasi oksigen
- EKG untuk menilai irama jantung
- Pemeriksaan laboratorium: elektrolit, kadar gula darah, fungsi tiroid, troponin, dan lain-lain
Artikel Lainnya: Ini Bunyi Jantung yang Normal dan Tidak Normal
Pengobatan Bradikardia
Bila terdapat gejala dan tanda bradikardia yang serius, maka segeralah ke instalasi gawat darurat. Cara mengatasi bradikardia bergantung pada kondisi dan penyakit yang mendasari.
Secara umum, dokter akan memberikan obat melalui suntikan/infus. Pada kondisi tertentu, dapat dipertimbangkan pemasangan pacu jantung transkutan. Bila saturasi oksigen di bawah nilai normal, maka dapat diberikan oksigen.
Pencegahan Bradikardia
Upaya pencegahan bradikardia adalah dengan mengendalikan faktor risikonya, seperti:
- Tidak merokok
- Tidak mengonsumsi alkohol
- Tidak melakukan penyalahgunaan zat, seperti narkotik
- Diet gizi seimbang dengan cara mengonsumsi buah/sayur dan membatasi makanan yang mengandung lemak jenuh, natrium tinggi, gula, dan makanan cepat saji
- Melakukan olahraga secara teratur 3 - 5 hari seminggu, selama 30 - 45 menit tiap olahraga. Sedangkan, olahraga untuk penderita bradikardia sebaiknya didiskusikan dengan dokter yang merawat.
- Menjaga berat badan supaya di rentang indeks massa tubuh normal (IMT: 18,5-22,9 kg/m² untuk orang Asia)
Komplikasi Bradikardia
Komplikasi bradikardia, antara lain:
- Kelelahan
- Pingsan
- Stroke Iskemik
- Gagal jantung
- Henti jantung
Obat Terkait Bradikardia
Bila penderita mempunyai saturasi oksigen yang rendah, maka dapat diberi oksigen. Sedangkan, obat-obat terkait bradikardia bergantung pada kondisi dan penyakit yang mendasari. Berikut obat terkait bradikardia yang pemakaiannya atas resep dan pemantauan dokter:
Kapan Harus ke Dokter?
Sangat penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat untuk bradikardia. Segera ke IGD bila kamu atau mereka yang berada dalam pengawasanmu mengalami gejala dan tanda di atas.
Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi bradikardia, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.
[LUF]
- Buku Ajar Advanced Cardiac Life Support (ACLS). 2019.
- Hafeez Y, Grossman SA. Sinus Bradycardia. StatPearls [internet]. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK493201/ Accessed 13 June 2023.
- Kim GS, Uhm JS, Kim TH, et al. Junctional bradycardia is a potential risk factor of stroke. BMC Neurol. 2016.
- Sidhu S, Marine JE. Evaluating and managing bradycardia. Trends in Cardiovascular Medicine. 2020.
- Dharod A, Soliman EZ, Dawood F, et al. Association of Asymptomatic Bradycardia With Incident Cardiovascular Disease and Mortality: The Multi-Ethnic Study of Atherosclerosis (MESA). JAMA Intern Med. 2016.
- Rujichanuntagul S, Sri-On J, Traiwanatham M, Paksophis T, Nithimathachoke A, Bunyaphatkun P, et al. Bradycardia in Older Patients in a Single-Center Emergency Department: Incidence, Characteristics and Outcomes. Open Access Emerg Med. 2022.
- Mayo Clinic Staff. Bradycardia - Symptoms and causes. Mayo Clinic. 2022. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bradycardia/symptoms-causes/syc-20355474 Accessed 13 June 2023.
- Mayo Clinic Staff. Bradycardia - Diagnosis and treatment. Mayo Clinic. 2022. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bradycardia/diagnosis-treatment/drc-20355480 Accessed 13 June 2023.
- D'Souza A, Sharma S, Boyett MR. CrossTalk opposing view: bradycardia in the trained athlete is attributable to a downregulation of a pacemaker channel in the sinus node. J Physiol. 2015.
- Pueringer J, Cinderella J, Treuth MG. A Case of Profound Bradycardia in Endurance Athlete with Severe Anorexia Nervosa. Case Rep Cardiol. 2022.
- Pishanidar SD, Mir SA, Kamel H, Merkler AE, Gialdini G, Navi BB. Abstract WMP65: Association Between Sinus Bradycardia and Ischemic Stroke. Stroke. 2017. https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/str.48.suppl_1.wmp65 Accessed 13 June 2023.