Insufisiensi Mitral
Dokter Spesialis |
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah |
Gejala |
Sesak napas, nyeri dada, batuk, jantung berdebar, kelelahan, bengkak pada tungkai dan kaki |
Faktor Risiko |
Usia lanjut, penyakit jantung rematik, endokarditis, kardiomiopati |
Cara Diagnosis |
Wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang |
Pengobatan |
Bergantung pada derajat keparahan, penyebab, dan penyakit penyerta, terapi obat, pembedahan |
Obat |
Obat terkait: Angiotensin-converting enzyme inhibitors, angiotensin II receptor blockers, diuretik |
Komplikasi |
Gagal jantung kongestif, stroke, kardiomegali, hipertensi arteri pulmonal, fibrilasi atrium |
Kapan harus ke dokter? |
Terdapat gejala dan tanda insufisiensi mitral |
Pengertian Insufisiensi Mitral
Insufisiensi mitral (regurgitasi mitral) adalah kondisi yang ditandai dengan arus balik abnormal dari bilik kiri jantung menuju serambi kiri jantung melalui katup mitral. Kejadian penyakit ini meningkat seiring bertambahnya usia. Kamu ingin tahu penjelasan selengkapnya mengenai penyakit insufisiensi mitral, ciri-ciri insufisiensi mitral, dan cara mengatasinya? Yuk simak di sini.
Penyebab Insufisiensi Mitral
Berikut penyebab insufisiensi mitral:
- Faktor degeneratif
- Kelainan bawaan sejak lahir
- Infeksi yang memengaruhi kondisi jantung
Artikel Lainnya: Waspada! Ini 14 Tanda Jantung Kamu Tidak Sehat
Gejala Insufisiensi Mitral
Insufisiensi mitral dapat menimbulkan gejala atau tanpa gejala. Berikut gejala insufisiensi mitral:
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Batuk
- Jantung berdebar
- Kelelahan
- Bengkak pada tungkai dan kaki
Faktor Risiko Insufisiensi Mitral
Berikut faktor risiko insufisiensi mitral:
- Usia lanjut
- Penyakit jantung rematik
- Endokarditis (infeksi lapisan dalam jantung oleh mikroorganisme)
- Kardiomiopati (masalah otot jantung yang menyebabkan jantung sulit memompa darah)
Diagnosis Insufisiensi Mitral
Dokter akan menentukan diagnosis insufisiensi mitral melalui wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Dokter akan menanyakan keluhan, riwayat kesehatan, faktor risiko, dan hal terkait lainnya.
Lalu, dokter akan memeriksa tanda-tanda vital dan mengidentifikasi tanda-tanda insufisiensi mitral (regurgitasi mitral). Sedangkan, pemeriksaan penunjang disesuaikan dengan hasil wawancara medis dan pemeriksaan fisik.
Berikut pemeriksaan penunjang yang dipertimbangkan:
- EKG: menilai irama jantung
- Rontgen dada: menilai batas jantung dan tanda-tanda gagal jantung
- Ekokardiografi doppler: menilai kondisi dan struktur jantung
- Cardiovascular magnetic resonance: menilai struktur jantung dan pembuluh darah, fungsi bilik jantung, aliran jantung, dan penyakit pembuluh darah jantung
Pengobatan Insufisiensi Mitral
Cara mengobati insufisiensi mitral (regurgitasi mitral) adalah berobat ke dokter spesialis jantung dan pembuluh darah. Pengobatan insufisiensi mitral biasanya bergantung pada derajat keparahan, penyebab, dan penyakit penyerta.
Berikut pengobatan insufisiensi mitral (regurgitasi mitral) yang dipertimbangkan oleh dokter:
- Terapi obat: Angiotensin-converting enzyme inhibitors (ACEI), angiotensin II receptor blockers (ARB), dan diuretik
- Pembedahan umumnya dipertimbangkan berdasarkan penyebab penyakit
Artikel Lainnya: 10 Macam Penyakit Jantung yang Paling Sering Terjadi
Pencegahan Insufisiensi Mitral
Upaya pencegahan insufisiensi mitral adalah mengendalikan faktor risiko yang dapat diubah. Berikut upaya pencegahannya:
- Menjaga kebersihan gigi dan mulut setiap hari sebagai upaya mengurangi risiko endokarditis
- Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin secara berkala kepada dokter
Komplikasi Insufisiensi Mitral
Komplikasi insufisiensi mitral, antara lain:
- Gagal jantung kongestif
- Stroke
- Kardiomegali
- Hipertensi arteri pulmonal
- Fibrilasi atrium
Artikel Lainnya: Hubungan antara Benjolan di Tangan dan Infeksi Jantung
Obat Terkait Insufisiensi Mitral
Cara mengobati insufisiensi mitral adalah seperti yang dijelaskan pada bagian pengobatan insufisiensi mitral. Berikut obat terkait insufisiensi mitral:
- Angiotensin-converting enzyme inhibitors (ACEI)
- Angiotensin II receptor blockers (ARB)
- Diuretik
Kapan harus ke Dokter?
Periksakan dirimu ke dokter bila merasakan gejala dan tanda di atas. Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi insufisiensi mitral (regurgitasi mitral), yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Konsultasi Dokter online.
Terakhir diperbarui: 16 Agustus 2023
[LUF]
- Chaudhari SS, Mani BC. Mitral Valve Insufficiency. StatPearls [Internet]. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557898/ Diakses pada 16 Agustus 2023.
- Douedi S, Douedi H. Mitral regurgitation. StatPearls [Internet]. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK553135/ Diakses pada 16 Agustus 2023.
- Cleveland Clinic. Mitral Valve Regurgitation. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24983-mitral-valve-regurgitation#symptoms-and-causes Diakses pada 16 Agustus 2023.
- Mayo Clinic Staff. Mitral Valve Disease. Mayo Clinic. 2021. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/mitral-valve-disease/doctors-departments/ddc-20355115 Diakses pada 16 Agustus 2023.
- Aluru JS, Barsouk A, Saginala K, Rawla P, Barsouk A. Valvular Heart Disease Epidemiology. Med Sci (Basel). 2022.
- National Heart, Lung, and Blood Institute. Cardiomyopathy. 2022. https://www.nhlbi.nih.gov/health/cardiomyopathy# Diakses pada 16 Agustus 2023.
- Lai YC, Potoka KC, Champion HC, Mora AL, Gladwin MT. Pulmonary arterial hypertension: the clinical syndrome. Circ Res. 2014.
- Amin H, Siddiqui WJ. Cardiomegaly. StatPearls [internet]. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK542296/ Diakses pada 16 Agustus 2023.
- Tseng WY, Su MY, Tseng YH. Introduction to Cardiovascular Magnetic Resonance: Technical Principles and Clinical Applications. Acta Cardiol Sin. 2016.
- Kumar RK, Antunes MJ, Beaton A, Mirabel M, Nkomo VT, Okello E, Regmi PR, Reményi B, Sliwa-Hähnle K, Zühlke LJ, Sable C. Contemporary diagnosis and management of rheumatic heart disease: implications for closing the gap: a scientific statement from the American Heart Association. Circulation. 2020.