Iskemia
Dokter spesialis | kolaborasi antarmultidisiplin kedokteran bergantung pada kondisi penderita dan penyebab; dokter di instalasi gawat darurat; dokter spesialis penyakit dalam, spesialis jantung dan pembuluh darah, spesialis saraf, spesialis bedah saraf, spesialis bedah vaskuler, dan spesialis terkait lainnya |
Gejala | gejala iskemia usus: kembung, mual, muntah, Nyeri perut mendadak, diare, perdarahan dari anus, penurunan berat badan; gejala iskemia otak: gangguan keseimbangan, pusing, nyeri kepala, gangguan penglihatan, wajah terkulai, kesulitan berbicara, kesulitan memahami ucapan orang lain, kelemahan anggota gerak tubuh, kebingungan pada waktu atau lingkungan, penurunan kesadaran; gejala iskemia jantung: nyeri dada dapat muncul di sebelah kiri, bawah tulang dada, belakang tulang dada, atau bagian tengah dada; nyeri dada seperti ditindih benda berat, ditusuk, dipelintir, atau diremas; nyeri dada dapat menjalar ke lengan kiri atau kanan, rahang bawah, leher, punggung, dan perut; sesak napas terutama ketika beraktivitas fisik, denyut jantung menjadi lebih cepat, mual, muntah, kelelahan, berkeringat dingin, pingsan gejala iskemia tungkai: pucat, kesemutan, mati rasa, nyeri tungkai yang menetap atau ketika istirahat, anggota gerak tubuh teraba dingin, denyut nadi di area kaki tidak teraba, kelemahan otot, kelumpuhan |
Faktor risiko | berusia 60 tahun atau lebih; riwayat keluarga mengalami penyakit jantung dan pembuluh darah (penyakit jantung koroner atau stroke di keluarga); kebiasaan merokok; penyalahgunaan obat-obatan terlarang; mengidap penyakit tertentu (hipertensi, dislipidemia, diabetes melitus, obesitas, pankreatitis, infeksi COVID-19, kadar homosistein darah yang meningkat), pembuluh darah yang rusak akibat trauma atau peradangan, stres emosional, kurang melakukan latihan fisik atau olahraga, kurang asupan sayur dan buah setiap hari |
Cara diagnosis | wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang |
Pengobatan | bergantung pada kondisi penderita dan penyebab; Terapi obat, pembedahan |
Obat | bergantung pada kondisi penderita dan penyebab; Antikoagulan, antiplatelet, terapi fibrinolitik (trombolitik), nitrat, analgesik opioid, angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor, beta blocker, statin, suplementasi oksigen |
Komplikasi | komplikasi iskemia usus: kematian jaringan usus, lubang pada dinding usus, kekurangan volume darah yang berat, kematian; komplikasi iskemia otak: bengkak di otak, kejang, depresi, infeksi saluran kemih, infeksi paru, infeksi berat mengancam nyawa (sepsis), kematian; komplikasi iskemia jantung: serangan jantung, gangguan irama jantung, gagal jantung, ruptur jantung (dinding, otot, atau katup jantung mengalami robekan), peradangan selaput yang membungkus jantung, penumpukan cairan di selaput pembungkus jantung, perluasan kerusakan otot jantung, kematian; komplikasi iskemia tungkai: sindrom kompartemen akut, kematian |
Kapan harus ke dokter? | segera memeriksakan diri ke dokter, bila kamu mengalami gejala dan tanda iskemia; segera mencari pertolongan medis dengan cara mengunjungi instalasi gawat darurat terdekat atau menghubungi layanan gawat darurat 119 bila terdapat salah satu gejala, seperti pingsan, nyeri dada, sesak napas, kelemahan anggota gerak tubuh mendadak, atau jantung berdebar disertai keringat dingin |
Pengertian Iskemia
Iskemia (ischemia) adalah penurunan aliran darah dan oksigen pada tubuh akibat gangguan pembuluh darah. Organ tubuh yang tidak mendapatkan oksigen yang cukup atau menunjukkan gejala iskemia disebut iskemik.
Iskemia dapat terjadi pada jantung, otak, tungkai, usus, dan bagian tubuh lainnya. Keadaan ini dapat menyebabkan bagian tubuh yang terkena mengalami gangguan fungsi, bahkan kematian sel (infark).
Bila tidak diobati secara efektif, masalah kesehatan ini dapat menimbulkan berbagai kondisi yang mengancam jiwa, misalnya serangan jantung, stroke, amputasi tungkai, dan sepsis.
Artikel Lainnya: 8 Ciri-Ciri Serangan Jantung yang Perlu Diwaspadai
Penyebab Iskemia
Secara umum, penyebab utama iskemia adalah aterosklerosis atau kondisi penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan lemak dan zat tertentu yang membentuk plak.
Bila plak di pembuluh darah pecah, maka akan terbentuk bekuan darah yang menghalangi aliran darah menuju organ tertentu. Akibatnya, bagian tubuh tertentu akan mengalami kekurangan oksigen (iskemia).
Faktor Risiko Iskemia
Terdapat beberapa faktor risiko iskemia, yaitu:
- Berusia 60 tahun atau lebih
- Riwayat keluarga mengalami penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti penyakit jantung koroner atau stroke di keluarga
- Kebiasaan merokok
- Penyalahgunaan obat-obatan terlarang
- Mengidap penyakit tertentu, seperti hipertensi, dislipidemia, diabetes melitus, obesitas, pankreatitis, infeksi COVID-19, dan hiperhomocisteinemia (kadar homosistein darah yang meningkat)
- Pembuluh darah yang rusak akibat trauma atau peradangan
- Stres emosional
- Kurang melakukan latihan fisik atau olahraga
- Kurang asupan sayur dan buah setiap hari
Gejala Iskemia
Gejala dan tanda iskemia bergantung pada bagian tubuh yang terkena. Berikut masing-masing gejala yang ditimbulkan.
1. Gejala Iskemia Usus
Pada iskemia usus (mesenteric ischemia) dapat muncul gejala akut atau kronis. Berikut gejala iskemia usus yang dapat terjadi:
- Mual dan muntah
- Kembung
- Sakit perut mendadak
- Diare
- Perdarahan dari anus
- Penurunan berat badan
2. Gejala Iskemia Otak
Stroke merupakan contoh penyakit akibat iskemia pada otak. Berikut gejala iskemia pada otak (cerebral ischemia) yang perlu kamu waspadai:
- Gangguan keseimbangan
- Pusing
- Sakit kepala
- Gangguan penglihatan
- Wajah terkulai
- Kesulitan berbicara
- Kesulitan memahami ucapan orang lain
- Kelemahan anggota gerak tubuh
- Disorientasi (kebingungan pada waktu atau lingkungan)
- Penurunan kesadaran
3. Gejala Iskemia Jantung
Iskemia jantung berisiko menyebabkan serangan jantung (infark miokard). Berikut ciri-ciri iskemia jantung yang perlu kamu perhatikan:
- Nyeri dada dapat muncul di sebelah kiri, bawah tulang dada, belakang tulang dada, atau bagian tengah dada
- Nyeri dada seperti ditindih benda berat, ditusuk, dipelintir, atau diremas
- Nyeri dada dapat menjalar ke lengan kiri atau kanan, rahang bawah, leher, punggung, dan perut
- Sesak napas terutama ketika beraktivitas fisik
- Denyut jantung lebih cepat (takikardi)
- Mual dan muntah
- Kelelahan
- Berkeringat dingin
- Pingsan (sinkop)
4. Gejala Iskemia Tungkai
Iskemia pada tungkai dapat menyebabkan penyakit arteri perifer. Berikut gejala iskemia tungkai (limb ischemia) yang mungkin terjadi:
- Pucat
- Kesemutan
- Mati rasa
- Nyeri tungkai yang menetap atau ketika istirahat
- Anggota gerak tubuh teraba dingin
- Denyut nadi di area kaki tidak teraba
- Kelemahan otot
- Kelumpuhan
Artikel Lainnya: 8 Penyebab Stroke di Usia Muda yang Harus Kamu Diwaspadai
Diagnosis Iskemia
Dokter akan menentukan kondisi iskemia melalui wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Dokter akan menanyakan keluhan, riwayat penyakit dan pengobatan penderita, riwayat penyakit keluarga, kebiasaan merokok, pola makan, stres emosi, riwayat pekerjaan, dan hal terkait lainnya.
Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Tujuannya, untuk menilai keadaan umum, kesadaran, tanda-tanda vital dan iskemia. Di samping itu, juga dapat dilakukan pemeriksaan ankle brachial index untuk mengidentifikasi tanda-tanda penyakit arteri perifer.
Dokter akan merekomendasikan pemeriksaan penunjang bergantung pada hasil wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Berikut pemeriksaan penunjang yang dipertimbangkan:
1. Pemeriksaan Penunjang Iskemia Usus
Berikut pemeriksaan penunjang yang dipertimbangkan untuk penderita iskemia usus:
- Pemeriksaan darah untuk mengukur jumlah sel darah putih dan derajat keasaman darah (analisa gas darah)
- Angiografi untuk menilai kondisi dan lokasi sumbatan atau penyempitan pembuluh darah
- Pemeriksaan endoskopi untuk melihat bagian dalam saluran pencernaan, seperti kerongkongan, lambung, dan usus halus
- Kolonoskopi untuk melihat bagian dalam usus besar
2. Pemeriksaan Penunjang Iskemia Otak
Berikut pemeriksaan penunjang yang direkomendasikan bagi penderita iskemia otak:
- Pemeriksaan darah untuk menilai hitung darah lengkap, kadar gula darah, kimia darah, faktor koagulasi (penggumpalan darah), dan enzim jantung
- Pemeriksaan pencitraan kepala dan leher dengan CT scan dan MRI otak dilakukan untuk menilai lokasi dan luas jaringan iskemik
3. Pemeriksaan Penunjang Iskemia Jantung
Beberapa pemeriksaan penunjang yang dianjurkan bagi pengidap iskemia jantung, yaitu:
- Pemeriksaan darah untuk mengukur kadar gula darah, kimia darah, enzim jantung, elektrolit, dan faktor penggumpalan darah.
- Rontgen dada untuk menilai kelainan rongga dada, seperti jantung, pembuluh darah, paru, dan struktur tulang.
- Elektrokardiogram (EKG) untuk menilai aktivitas listrik jantung dan dianjurkan bagi yang berisiko mengalami serangan jantung. Kamu dapat mengecek risiko penyakit jantung lewat tools Skrining Penyakit Jantung.
- Ekokardiogram untuk menilai struktur jantung dan alirah darah.
- MRI jantung untuk mengetahui struktur jantung dengan detail.
- Angiografi jantung untuk menilai kondisi pembuluh darah jantung.
4. Pemeriksaan Penunjang Iskemia Tungkai
Berikut pemeriksaan penunjang yang dipertimbangkan bagi penderita iskemia tungkai:
- Ultrasonografi (USG) Doppler untuk menilai keadaan pembuluh darah dan aliran darah
- Angiografi untuk menilai derajat keparahan sumbatan atau penyempitan pembuluh darah
Pengobatan Iskemia
Pengobatan iskemia bergantung pada kondisi kesehatan penderita dan penyebab. Secara umum, pengobatan iskemia melibatkan kolaborasi antarmultidisiplin kedokteran. Pengobatan iskemia bertujuan untuk mengatasi hambatan atau penyempitan aliran darah.
Berikut cara pengobatan iskemia yang direkomendasikan dokter:
1. Minum Obat
Terapi obat yang diresepkan oleh dokter untuk mengobati iskemia meliputi:
- Antikoagulan untuk mencegah proses aterosklerosis, misalnya, unfractionated heparin, enoxaparin, dan warfarin
- Terapi fibrinolitik (trombolitik) untuk mengatasi bekuan darah dan mencegah perluasan kerusakan iskemik, misalnya, tissue plasminogen activator (tPA), tenecteplase, reteplase, dan streptokinase
- Antiplatelet untuk mencegah penggumpalan darah, seperti aspirin, clopidogrel, dan prasugrel
- Nitrat untuk melebarkan pembuluh darah koroner dan mencegah nyeri dada, seperti nitrogliserin, isosorbide mononitrate, dan isosorbide dinitrate
- Analgesik opioid untuk mengurangi nyeri dada, seperti morfin
- Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor untuk mengobati hipertensi dan gangguan bilik jantung kiri, misalnya, captopril
- Statin untuk memperbaiki kadar lemak darah, seperti simvastatin, atorvastatin, dan rosuvastatin
- Beta blocker bekerja memperlambat denyut jantung dan mencegah serangan nyeri dada berulang, seperti atenolol, bisoprolol, dan metoprolol
- Suplementasi oksigen bila saturasi oksigen di bawah 90 persen.
2. Pembedahan
Pembedahan (revaskularisasi bedah) berguna untuk menghilangkan gumpalan darah sehingga aliran darah menjadi lancar. Pembedahan yang direkomendasikan untuk mengatasi iskemia bergantung pada organ yang terdampak, seperti:
- Operasi bypass jantung atau coronary artery bypass graft (CABG) untuk mengatasi sumbatan pembuluh darah koroner.
- Percutaneous coronary intervention (PCI) untuk mengembalikan aliran darah. Tindakan PCI umumnya dianjurkan dengan memerhatikan awal munculnya gejala, risiko perdarahan, syok, dan gagal jantung berat.
- Surgical thromboembolectomy adalah prosedur operasi untuk mengatasi sumbatan aliran darah biasanya pada penderita acute limb ischemia.
Artikel Lainnya: 7 Tanda dan Gejala Stroke yang Tidak Boleh Diabaikan
Pencegahan Iskemia
Pencegahan iskemia adalah dengan mengendalikan faktor risiko yang dapat diubah, kecuali usia dan riwayat penyakit keluarga. Berikut langkah untuk mencegah iskemia:
- Tidak merokok dan menghindari asap rokok
- Menerapkan diet gizi seimbang dan minum air putih sesuai kebutuhan tubuh
- Mengonsumsi sayur dan buah setiap hari
- Membatasi asupan berlemak, seperti gorengan dan santan
- Membatasi asupan gula murni dan tepung-tepungan, seperti mie instan dan makanan cepat saji
- Sedapat mungkin mengolah makanan dengan cara dikukus atau direbus
- Mengelola stres emosional dengan teknik relaksasi, terhubung dengan orang tersayang, dan menumbuhkan self love
- Rutin berolahraga terutama olahraga aerobik dengan intensitas sedang, seperti berenang, joging, dan bersepeda
- Bagi yang memiliki faktor risiko iskemia, sebaiknya melakukan pemeriksaan secara berkala ke dokter atau medical check up
- Menjaga berat badan agar berada di rentang indeks massa tubuh (IMT) normal, yaitu 18,5-22,9 kg/m² untuk orang Asia. Kamu dapat mengecek indeks massa tubuh lewat Kalkulator BMI.
Komplikasi Iskemia
Bila tidak diobati secara efektif, iskemia berisiko menjadi infark (kematian sel). Berikut komplikasi iskemia yang mungkin terjadi:
1. Komplikasi Iskemia Usus
Komplikasi iskemia usus meliputi:
- Nekrosis (kematian) jaringan usus
- Perforasi (lubang) dinding usus
- Syok hipovolemik (kekurangan volume darah) yang berat
- Kematian
2. Komplikasi Iskemia Otak
Komplikasi iskemia otak meliputi:
- Kejang-kejang
- Pneumonia aspirasi (infeksi paru) yang biasanya ditemukan pada kasus stroke dengan gangguan menelan
- Depresi
- Edema otak (bengkak di otak)
- Infeksi saluran kemih yang berhubungan dengan pemakaian selang kencing (kateter urine) dalam waktu lama pada penderita stroke
- Sepsis (infeksi berat mengancam nyawa) yang berhubungan dengan cedera kepala
- Kematian
3. Komplikasi Iskemia Jantung
Terdapat beberapa komplikasi iskemia jantung, yaitu:
- Serangan jantung (infark miokard)
- Gangguan irama jantung (aritmia)
- Gagal jantung
- Ruptur jantung (dinding, otot, atau katup jantung mengalami robekan)
- Perikarditis (peradangan selaput yang membungkus jantung)
- Efusi perikardial (penumpukan cairan di selaput pembungkus jantung)
- Perluasan kerusakan otot jantung
- Kematian
4. Komplikasi Iskemia Tungkai
Beberapa komplikasi iskemia tungkai, yaitu:
- Sindrom kompartemen akut
- Kematian
Kapan Harus ke Dokter ?
Sangat penting untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat untuk kasus iskemia. Segera memeriksakan diri ke dokter, bila kamu mengalami gejala dan tanda iskemia di atas.
Segera mencari pertolongan medis dengan cara mengunjungi instalasi gawat darurat terdekat atau menghubungi layanan gawat darurat 119 bila terdapat salah satu gejala berikut:
- Pingsan
- Nyeri dada
- Sesak napas
- Kelemahan anggota gerak tubuh mendadak
- Jantung berdebar disertai keringat dingin
Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi iskemia, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter! Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.
(APR)
- Alwi I, Salim S, Hidayat R, Kurniawan J, Tahapary DL. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam Panduan Praktik Klinis. InternaPublishing. 2015.
- Alwi I. Infark Miokard Akut dengan ST Elevasi. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke 6. InternaPublishing. 2014.
- Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman Tata Laksana Sindrom Koroner Akut. Edisi Ke Empat. 2018.
- Buku Ajar Advanced Cardiac Life Support (ACLS). 2019.
- Ojha N, Dhamoon AS. Myocardial Infarction. StatPearls [Internet]. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537076/ Diakses pada 9 Oktober 2023.
- Obara H, Matsubara K, Kitagawa Y. Acute Limb Ischemia. Ann Vasc Dis. 2018.
- Omerovic S, Jain A. Echocardiogram. StatPearls [Internet]. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK558940/ Diakses 9 Oktober 2023.
- Florim S, Almeida A, Rocha D, Portugal P. Acute mesenteric ischaemia: a pictorial review. Insights Imaging. 2018.
- Monita MM, Gonzalez L. Acute Mesenteric Ischemia. StatPearls [Internet]. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431068/ Diakses 9 Oktober 2023.
- Lee RHC, Lee MHH, Wu CYC, Couto E Silva A, Possoit HE, Hsieh TH, Minagar A, Lin HW. Cerebral ischemia and neuroregeneration. Neural Regen Res. 2018.
- Yang X, Li Z, Zhao X, Wang C, Liu L, Wang C, Pan Y, Li H, Wang D, Hart RG, Wang Y. Use of warfarin at discharge among acute ischemic stroke patients with nonvalvular atrial fibrillation in China. Stroke. 2016.
- Sekino N, Selim M, Shehadah A. Sepsis-associated brain injury: underlying mechanisms and potential therapeutic strategies for acute and long-term cognitive impairments. J Neuroinflammation. 2022.
- Shin HS, Kyoung KH, Suh BJ, Jun SY, Park JK. Acute limb ischemia: surgical thromboembolectomy and the clinical course of arterial revascularization at ankle. Int J Angiol. 2013.
- Olivia G, Petter L, Håkan P. Acute Compartment Syndrome Following Thrombolysis For Acute Lower Limb Ischemia. ELSEVIER. 2022.