Kardiomegali
Dokter Spesialis |
Spesialis jantung dan pembuluh darah, spesialis penyakit dalam, spesialis penyakit dalam konsultan kardiovaskular |
Gejala |
Sesak napas saat aktivitas atau istirahat, sesak napas saat berbaring (ortopnea), terbangun dari tidur karena sesak napas (paroxysmal nocturnal dyspnea), bengkak di perut atau di kaki, nyeri dada, kelelahan, pusing, berdebar, pingsan |
Faktor Risiko |
Pernah mengalami serangan jantung, mengonsumsi alkohol secara berlebihan, merokok, obesitas, aktivitas fisik yang kurang (sedentary lifestyle), riwayat keluarga dengan kardiomegali atau serangan jantung |
Diagnosis |
Wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang |
Pengobatan |
Bergantung pada kondisi penderita dan penyakit yang mendasari |
Obat |
Bergantung pada kondisi penderita dan penyakit yang mendasari |
Komplikasi |
Kematian jantung mendadak (sudden cardiac death), gagal jantung dekompensata |
Kapan harus ke dokter? |
Terdapat gejala dan tanda kardiomegali atau pembesaran jantung |
Pengertian Kardiomegali
Kardiomegali adalah kondisi ketika ukuran jantung lebih besar dari ukuran normal, yaitu 55 persen lebih besar dari rongga dada. Kardiomegali atau pembesaran jantung bukan termasuk penyakit, melainkan tanda dari suatu kondisi tertentu.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh tekanan darah tinggi, penyakit katup jantung, dan lain-lain. Pembesaran jantung bisa terjadi pada salah satu atau lebih dari empat ruangan jantung. Namun, biasanya terjadi pembesaran bilik jantung kiri (ventrikel kiri).
Kardiomegali dapat terjadi pada seluruh rentang usia, termasuk bayi. Kardiomegali pada bayi dapat ditemukan pada kelainan jantung bawaan. Ingin tahu lebih lanjut mengenai kardiomegali? Simak pada artikel ini karena akan membahas kardiomegali atau pembesaran jantung pada orang dewasa secara umum.
Penyebab Kardiomegali
Proses pembentukan pembesaran jantung (patofisiologi kardiomegali) cukup kompleks, yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan non-genetik. Jantung dapat membesar dengan dua bentuk, yaitu dilatasi dan hipertrofi. Keadaan yang memaksa jantung untuk bekerja lebih keras dapat menjadi penyebab kardiomegali.
Berikut penyebab kardiomegali atau pembesaran jantung:
1. Penyakit arteri koroner
Penyakit arteri koroner, seperti infark miokard dan iskemia merupakan penyebab kardiomegali paling umum. Kelainan koroner (pembuluh darah jantung) mengganggu asupan nutrisi dan oksigen ke jantung sehingga otot jantung akan bekerja lebih keras.
2. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Hipertensi meningkatkan beban kerja jantung yang menyebabkan perubahan struktur dan fungsi otot jantung. Kondisi ini berisiko menjadi penyakit jantung hipertensi.
3. Penyakit katup jantung
Terdapat 4 katup jantung yang berfungsi mengatur keluar masuk darah. Penyakit katup jantung, seperti stenosis atau regurgitasi katup aorta, pulmonal, trikuspid, dan mitral, serta endokarditis bakterial subakut merupakan penyebab kardiomegali.
4. Penyakit paru
Penyakit paru, seperti penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) berperan pada pembesaran jantung.
5. Miokarditis
Miokarditis sekunder yang disebabkan oleh infeksi virus seperti HIV (human immunodeficiency virus) memengaruhi pembesaran jantung.
6. Kardiomiopati
Kardiomiopati yang diinduksi oleh kondisi tertentu, misalnya autoimun, kencing manis (diabetes melitus), kardiomiopati familial, peripartum, dan idiopatik juga menjadi penyebab kardiomegali.
7. Aritmia
Aritmia atau gangguan irama jantung, misalnya atrial fibrilasi dan flutter memengaruhi pembesaran jantung.
8. Gangguan tiroid
Gangguan tiroid seperti hipertiroidisme dan hipotiroidisme juga memengaruhi pembesaran jantung.
9. Anemia kronis
Anemia yang berlangsung lama memaksa jantung memompa darah lebih banyak untuk mencukupi kebutuhan oksigen tubuh.
10. Kondisi fisiologis
Kondisi fisiologis berupa faktor fisik yang memengaruhi pembesaran jantung, seperti kardiomegali yang dipicu oleh aktivitas fisik dan “athletic heart”.
Artikel Lainnya: Inilah Penyebab Henti Jantung Mendadak
Gejala Kardiomegali
Pada beberapa kasus, kardiomegali atau pembesaran jantung tidak menimbulkan keluhan. Hal ini biasanya terjadi pada kardiomegali ringan.
Secara umum, gejala kardiomegali seperti:
- Sesak napas saat aktivitas atau istirahat
- Sesak napas saat berbaring (ortopnea)
- Terbangun dari tidur karena sesak napas (paroxysmal nocturnal dyspnea)
- Bengkak di perut atau di kaki
- Nyeri dada
- Kelelahan
- Pusing
- Berdebar
- Pingsan
Faktor Risiko Kardiomegali
Beberapa faktor yang membuat seseorang menjadi rentan mengalami kardiomegali, seperti:
- Pernah mengalami serangan jantung
- Mengonsumsi alkohol secara berlebihan
- Merokok
- Obesitas
- Aktivitas fisik yang kurang (sedentary lifestyle)
- Riwayat keluarga dengan kardiomegali atau serangan jantung
Artikel Lainnya: Hati-Hati, Begadang Bisa Sebabkan Jantung Berdebar
Diagnosis Kardiomegali
Dokter akan menanyakan keluhan, riwayat kesehatan, kebiasaan (pola makan, olahraga), faktor risiko, dan hal-hal terkait lainnya. Selanjutnya, dokter akan memeriksa tanda-tanda vital, berat badan, tinggi badan, pemeriksaan fisik umum, dan lain-lain.
Sedangkan, pemeriksaan penunjang disesuaikan dengan hasil wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Adapun pemeriksaan penunjang yang dipertimbangkan, seperti:
- Rontgen dada
Pada rontgen dada dapat dilihat siluet jantung yang membesar dengan rasio perbandingan jantung dan rongga dada lebih dari 50%.
- Ekokardiografi
Ekokardiografi berguna untuk menilai dimensi ruang jantung, kekuatan kontraksi, kondisi katup, dan fungsi jantung.
- EKG
EKG berguna untuk menilai irama jantung dan kelainan otot jantung.
- MRI jantung
MRI jantung untuk menilai massa, ukuran, dan fungsi bilik kiri dan bilik kanan.
- Pemeriksaan darah
Pemeriksaan darah seperti troponin I dan T, fungsi ginjal, dan fungsi hati.
- Angiogram koroner
Pemeriksaan ini untuk mengevaluasi penyakit arteri koroner.
- Pemeriksaan penunjang berdasarkan penyebab yang mendasari
Artikel Lainnya: 10 Macam Penyakit Jantung yang Paling Sering Terjadi
Pengobatan Kardiomegali
Pengobatan kardiomegali ringan adalah dengan mengobati kondisi yang mendasarinya, seperti pengobatan hipertensi, diabetes, dan lain-lain. Sedangkan, pada kardiomegali sedang hingga berat yang terkait dengan gagal jantung maka dapat mengikuti pedoman pengelolaan gagal jantung.
Secara umum, cara mengatasi kardiomegali adalah:
1. Modifikasi faktor risiko
Modifikasi faktor risiko berkaitan dengan gaya hidup berupa membatasi asupan alkohol, berhenti merokok, menurunkan berat badan bila berlebih, berolahraga, dan diet gizi seimbang sesuai rekomendasi dokter yang merawat atau diet rendah garam pada penderita hipertensi.
2. Terapi obat
Bila penderita menunjukkan tanda-tanda gagal jantung, maka dokter akan mempertimbangkan untuk memberi obat tertentu, seperti angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor atau angiotensin II receptor blockers (ARB), beta blocker, dan diuretik.
3. Pembedahan
Pada kondisi tertentu, akan dipertimbangkan untuk dilakukan pembedahan, seperti transplantasi jantung, operasi katup jantung, dan coronary bypass surgery.
Mengenai apakah kardiomegali berbahaya dan apakah kardiomegali bisa sembuh, maka hal ini bergantung pada berbagai faktor. Misalnya, kondisi penderita, respons tubuh terhadap pengobatan, kepatuhan berobat, komplikasi, dan lain-lain.
Pencegahan Kardiomegali
Upaya pencegahan kardiomegali atau pembesaran jantung dengan mengendalikan kondisi yang mendasarinya, seperti:
- Pengaturan makan
Pengaturan makan meliputi makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori, keteraturan jadwal makan, jenis makanan, dan jumlah kandungan kalori.
- Olahraga
Olahraga secara teratur 3 - 5 hari seminggu, selama 30 - 45 menit tiap olahraga, dan dianjurkan yang bersifat aerobik dengan intensitas sedang, seperti jalan cepat, bersepeda santai, dan berenang.
- Menurunkan berat badan bila berlebih
Berat badan dijaga untuk berada di indeks massa tubuh (IMT) yang normal (IMT: 18,5 - 22,9 kg/m² untuk orang Asia)
- Tidak merokok
- Tidak mengonsumsi alkohol
- Tidur yang cukup dan berkualitas
- Mengelola stress dan menumbuhkan self love
Artikel Lainnya: Waspada! Ini 14 Tanda Jantung Kamu Tidak Sehat
Komplikasi Kardiomegali
Berikut komplikasi kardiomegali atau pembesaran jantung:
- Kematian jantung mendadak (sudden cardiac death)
- Gagal jantung dekompensata
Obat Terkait Kardiomegali
- Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor
- Angiotensin II receptor blockers (ARB)
- Beta blocker
- Diuretik
Kapan harus ke Dokter?
Periksakan diri kamu segera ke dokter bila merasakan gejala dan tanda di atas. Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi kardiomegali atau pembesaran jantung, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.
[LUF]
- Amin H, Siddiqui WJ. Cardiomegaly. StatPearls [Internet]. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK542296/ Accessed 19 June 2023.
- Mayo Clinic Staff. Enlarged heart: Symptoms and causes. Mayo Clinc. 2022. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/enlarged-heart/symptoms-causes/syc-20355436 Accessed 19 June 2023.
- Mayo Clinic Staff. Enlarged heart: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/enlarged-heart/diagnosis-treatment/drc-20355442 Accessed 19 June 2023.
- Heart and Stroke Foundation of Canada. Enlarged heart. https://www.heartandstroke.ca/heart-disease/conditions/enlarged-heart Accessed 19 June 2023.
- Delgado-Montero A, Fernández-Golfín C, Morán L, Garrido JM, Romera B, Megías A, et al. An Unusual Case of Cardiomegaly. Circulation: 2014.
- Daines B, Rao S, Hosseini O, Prieto S, Abdelmalek J, Elmassry M, et al. The clinical associations with cardiomegaly in patients undergoing evaluation for pulmonary hypertension. J Community Hosp Intern Med Perspect. 2021.
- Cleveland Clinic. Enlarged heart (Cardiomegaly). 2022. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21490-enlarged-heart-cardiomegaly Accessed 19 June 2023.
- Chekkali CM, Kotha R, Singh H, Bapanpalli N, Anjum S, Alimelu AJ. Most common cause of cardiomegaly without significant murmur in pediatric age group at tertiary care hospital, Hyderabad, India: a prospective observational study. International Journal of Contemporary Pediatrics. 2019.
- Bagheri MM, Sadegh Zarandi F, Kamiab Z, Shahesmaeili A. Sensitivity and Specificity of Cardiomegaly according to Chest X-ray Indices in the Diagnosis of Congenital Heart Disease in Infants. Journal of Kerman University of Medical Sciences. 2022.
- Tackling G, Borhade MB. Hypertensive Heart Disease. StatPearls [Internet]. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539800/ Accessed 19 June 2023.
- Tollenaar LS, Lopriore E, Middeldorp JM, Klumper FJ, Haak MC, Oepkes D, et al. Prevalence of placental dichotomy, fetal cardiomegaly and starry‐sky liver in twin anemia–polycythemia sequence. Ultrasound in Obstetrics & Gynecology. 2020.
- Shankayi Z, Bahrami F, Mohammadzadeh T, Anvar AG, Amini H, Asadi MM, et al. Cardiomegaly found in hospitalized patients with novel coronavirus disease (COVID-19). New Microbes New Infect. 2022.