Masalah Kehamilan

Mual dan Muntah pada Kehamilan

dr. Marsita Ayu Lestari, 04 Sep 2023

Ditinjau Oleh

Mual dan muntah saat hamil biasanya terjadi karena adanya perubahan hormon. Hal ini adalah normal dan akan berangsur mereda. ini pengobatan, gejala dan pengobatannya.

Mual dan Muntah pada Kehamilan

Mual dan Muntah pada Kehamilan

Dokter Spesialis

Spesialis obstetri dan ginekologi

Gejala 

Mual, muntah, hipersalivasi (air liur berlebihan), nyeri kepala, nyeri ulu hati, perut kembung

Faktor Risiko

Faktor hormon, infeksi H. pylori, gangguan motilitas usus, faktor terkait plasenta, faktor psikologis

Diagnosis 

Anamnesis, wawancara medis, pemeriksaan penunjang

Pengobatan 

Sebelum bangun dari tempat tidur, sebaiknya mengonsumsi makanan kering seperti roti dan biskuit; menjaga status nutrisi ; mengonsumsi makanan biasa dalam porsi kecil dan sering; menjaga kecukupan cairan; menggunakan aromaterapi; menjaga sirkulasi udara; terapi obat (bila perlu)

Obat

Pyridoxine (vitamin B6), antiemetik 

Komplikasi

Dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, penurunan berat badan

Kapan harus ke dokter?

Mual/ muntah semakin berat, asupan makanan berkurang, berdebar, pusing, pandangan kabur, tanda-tanda dehidrasi

Pengertian Mual dan Muntah pada Kehamilan

Mual dan muntah pada kehamilan merupakan keluhan yang banyak dirasakan oleh wanita hamil, terutama di awal kehamilan. Keluhan ini dapat berupa kondisi ringan hingga kondisi berat seperti hiperemesis gravidarum. 

Mual dan muntah selama kehamilan sering disebut “morning sickness”. Meski demikian, kondisi ini tidak hanya terjadi di pagi hari, melainkan dapat terjadi sepanjang hari. Secara umum, kondisi ini dapat membaik sendiri tanpa perlu obat. Namun, bila kondisi ini mengganggu kualitas hidup, maka terapi obat diperlukan.

Artikel lainnya: 5 Keluhan Ibu Hamil Saat Bekerja 

Penyebab Mual dan Muntah pada Kehamilan

Penyebab mual dan muntah pada kehamilan belum diketahui secara pasti. Namun, faktor hormon diduga berperan pada kondisi ini. 

Gejala Mual dan Muntah pada Kehamilan

Mual dan muntah pada kehamilan biasanya dimulai pada usia kehamilan 6 - 8 minggu dan umumnya sembuh pada usia kehamilan 16 - 20 minggu. Ada beberapa gejala yang dapat menyertai mual dan muntah selama kehamilan, yaitu:

Pada kasus yang cukup berat, wanita hamil dapat merasakan mual dan muntah yang sangat hebat disertai kesulitan makan dan minum. Kondisi ini disebut hiperemesis gravidarum.

Faktor Risiko Mual dan Muntah pada Kehamilan

Penelitian melaporkan bahwa ada beberapa faktor yang berperan terhadap terjadinya mual dan muntah pada kehamilan, yaitu:

1. Faktor hormon

GDF15-GFRAL axis berperan dalam hal ini. Seorang ibu yang mengalami mual dan muntah selama hamil maka putrinya juga berisiko untuk mengalami kondisi tersebut. Selain itu, hormon kehamilan (hCG) juga berperan pada kondisi ini.

2. Infeksi H. pylori 

Infeksi H. pylori dapat memperburuk keluhan ini.

3. Gangguan motilitas usus 

Wanita yang mengalami keluhan ini mungkin memiliki ritme gelombang lambung yang lambat. Perubahan ritme selama kehamilan dapat disebabkan oleh peningkatan kadar progesteron dan estrogen.

4. Faktor terkait plasenta

Prostaglandin E2 (PGE2) plasenta berperan dalam mekanisme ini, disebabkan oleh efeknya pada otot polos lambung.

5. Faktor psikologis

Tingkat stres dan penyesuaian ibu mungkin berhubungan dengan tingkat keparahan mual dan muntah selama kehamilan. 

Artikel lainnya: Mual Muntah Sepanjang Hari saat Hamil, Apa Sebabnya? 

Diagnosis Mual dan Muntah pada Kehamilan

Dokter mungkin akan menanyakan keluhan yang dirasakan, waktu muncul keluhan, riwayat keluhan serupa di kehamilan sebelumnya, kualitas hidup, dan hal-hal terkait lainnya. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik.

Sedangkan, untuk pemeriksaan penunjang bergantung pada temuan dari hasil wawancara medis dan pemeriksaan fisik, seperti USG, pemeriksaan darah rutin, elektrolit, dan kadar hormon.

Artikel lainnya: Mengapa Bisa Pusing dan Mual Saat Hamil Muda?

Pengobatan Mual dan Muntah pada Kehamilan

Secara umum, keluhan ini dapat mereda tanpa adanya pengobatan. Upaya yang dapat kamu lakukan di rumah, diantaranya: 

  • Sebelum bangun dari tempat tidur, sebaiknya mengonsumsi makanan kering seperti roti dan biskuit
  • Menjaga status nutrisi dengan cara mengonsumsi makanan yang tinggi protein, rendah lemak dan mudah dicerna 
  • Mengonsumsi makanan biasa dalam porsi kecil dan sering
  • Menjaga kecukupan cairan dengan cara minum air putih yang cukup
  • Menggunakan aromaterapi
  • Menjaga sirkulasi udara dengan cara membuka jendela untuk menjaga agar udara tetap segar

Bila keluhannya berat dan asupan menjadi terbatas, sebaiknya berobat ke dokter. Terapi yang mungkin diberikan adalah pyridoxine (vitamin B6) dan antiemetik tertentu.

Pencegahan Mual dan Muntah pada Kehamilan

Beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk mencegah mual dan muntah selama kehamilan, yaitu:

  • Menghindari menyantap makanan dengan jumlah besar pada satu waktu 
  • Menghindari makanan pedas, gorengan, atau berminyak
  • Hindari makanan dengan bau yang menyengat atau makan di tempat yang memiliki bau yang mengganggu 
  • Mengelola stress dan menerapkan teknik relaksasi

Artikel Lainnya: Mengapa Morning Sickness Bisa Terjadi Saat Malam Hari?

Komplikasi Mual dan Muntah pada Kehamilan

Bila keluhan mual dan muntah semakin parah, maka dapat menimbulkan komplikasi seperti:

Obat Terkait Mual dan Muntah pada Kehamilan

Kapan Harus ke Dokter?

Kamu sebaiknya berobat ke dokter jika mengalami:

  • Keluhan mual dan muntah menjadi semakin berat 
  • Asupan makanan berkurang
  • Keluhan disertai berdebar, pusing, dan pandangan menjadi kabur
  • Tanda-tanda dehidrasi, seperti bibir kering, lemas, jarang buang air kecil

Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi mual dan muntah pada kehamilan, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.

[LUF]

  1. Liu C, Zhao G, Qiao D, Wang L, He Y, Zhao M, et al. Emerging Progress in Nausea and Vomiting of Pregnancy and Hyperemesis Gravidarum: Challenges and Opportunities. Front Med (Lausanne). 2022.
  2. Gadsby R, Ivanova D, Trevelyan E, Hutton JL, Johnson S. British Journal of General Practice. 2020; 70 (697): e534-9. 
  3. Hinkle SN, Mumford SL, Grantz KL, et al. Association of Nausea and Vomiting During Pregnancy With Pregnancy Loss: A Secondary Analysis of a Randomized Clinical Trial. JAMA Intern Med. 2016;176(11):1621–7.
  4. Crozier SR, Inskip HM, Godfrey KM, Cooper C, Robinson SM; SWS Study Group. Nausea and vomiting in early pregnancy: Effects on food intake and diet quality. Matern Child Nutr. 2017;13(4).
  5. Zhang H, Wu S, Feng J, Liu Z. Risk Factors of Prolonged Nausea and Vomiting During Pregnancy.  Dove Press journal: Risk Management and Healthcare Policy. 2020.