Hirsutisme
Dokter Spesialis | Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi |
Gejala | Pertumbuhan rambut tebal berlebihan di tempat yang tidak biasa (di atas bibir, dagu, dada, bokong, paha), rambut kepala rontok, suara semakin berat, jerawat, siklus menstruasi yang tidak teratur, peningkatan massa otot, pembesaran klitoris |
Faktor Risiko | Polycystic ovary syndrome, tumor di kelenjar adrenal atau indung telur, sindrom Cushing, resistensi insulin, mengonsumsi obat tertentu (glukokortikoid, fenitoin, cyclosporine), idiopatik (tidak dapat diidentifikasi) |
Cara Diagnosis | Wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang |
Pengobatan | Modifikasi gaya hidup, terapi obat (pil KB, obat antiandrogen, obat yang meningkatkan fungsi insulin), perawatan lainnya (mencukur, mencabut, waxing, laser, elektrolisis) |
Obat | Bergantung penyebab yang mendasari, Pil KB, obat antiandrogen, obat yang meningkatkan fungsi insulin |
Komplikasi | Bergantung penyebab yang mendasari |
Kapan harus ke dokter? | Terdapat gejala dan tanda hirsutisme |
Pengertian Hirsutisme
Hirsutisme adalah pertumbuhan rambut berlebihan pada bagian tubuh yang tidak biasanya ditumbuhi rambut pada wanita, seperti wajah, bibir atas, dan dagu. Secara umum, kelainan endokrin ini berhubungan dengan peningkatan kadar androgen.
Hirsutisme bukan merupakan kondisi berbahaya. Meski demikian, kondisi ini dapat menyebabkan penderita mengalami rasa kurang percaya diri hingga depresi akibat penampilan yang terganggu. Untuk menanganinya, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, mulai dari melakukan pengobatan mandiri hingga menggunakan pengobatan tertentu.
Artikel Lainnya: 14 Cara Menghilangkan Kumis Tipis pada Wanita
Penyebab Hirsutisme
Penyebab hirsutisme adalah peningkatan kadar androgen atau peningkatan sensitivitas folikel rambut terhadap androgen. Androgen adalah hormon seks yang bersumber dari kelenjar adrenal (kelenjar yang terletak di atas kedua ginjal) dan alat reproduksi (indung telur atau testis).
Androgen memengaruhi tanda-tanda seks sekunder dan pertumbuhan rambut. Dalam keadaan normal, wanita memiliki kadar androgen yang sangat sedikit.
Faktor Risiko Hirsutisme
Berikut faktor-faktor risiko hirsutisme pada wanita:
- Polycystic ovary syndrome, yaitu kondisi yang ditandai dengan kadar androgen yang meningkat, siklus menstruasi yang tidak teratur, dan kista kecil di indung telur
- Tumor di kelenjar adrenal atau indung telur
- Sindrom Cushing, yaitu sekumpulan gejala akibat peningkatan kadar hormon kortisol di aliran darah. Gejalanya obesitas, wajah tampak bulat dan sembab, kadar gula darah dan kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi
- Resistensi insulin, yaitu peningkatan kadar gula darah akibat sel tubuh mengabaikan sinyal insulin
- Mengonsumsi obat tertentu, seperti glukokortikoid untuk mengobati peradangan, fenitoin untuk mengobati kejang, dan cyclosporine yang menekan sistem imun (imunosupresan)
- Idiopatik, yaitu penyebab tidak dapat diidentifikasi
Gejala Hirsutisme
Berikut gejala hirsutisme:
- Pertumbuhan rambut tebal berlebihan di tempat yang tidak biasa, seperti di atas bibir, dagu, dada, bokong, dan paha.
- Rambut kepala rontok
- Suara semakin berat
- Jerawat
- Siklus menstruasi yang tidak teratur (amenorea, oligomenorea)
- Peningkatan massa otot
- Pembesaran klitoris (clitoromegaly)
Artikel Lainnya: Mengenal Dokter Endokrin dan Penyakit yang Ditangani
Diagnosis Hirsutisme
Untuk mendiagnosis hirsutisme, dokter akan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan melakukan pemeriksaan penunjang. Dokter akan menanyakan keluhan, riwayat penyakit penderita dan keluarga, riwayat pengobatan, siklus menstruasi, dan faktor risiko lainnya.
Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh untuk mengidentifikasi tanda-tanda hirsutisme. Pemeriksaan penunjang disesuaikan dengan hasil wawancara medis dan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan penunjang biasanya untuk menentukan diagnosis pasti hirsutisme dan penyebab yang mendasari. Berikut pemeriksaan penunjang yang dipertimbangkan:
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium untuk membantu menentukan hirsutisme adalah:
- Pemeriksaan testosteron total dan dehydroepiandrosterone sulfate (DHEA-S) untuk menilai peningkatan androgen
- Pemeriksaan prolaktin dan TSH pada gangguan siklus menstruasi
- Pemeriksaan gula darah puasa dan insulin puasa pada dugaan resistensi insulin
- Tes supresi deksametason dosis rendah, kortisol air liur, dan kortisol bebas urine 24 jam pada dugaan sindrom Cushing
Pemeriksaan Pencitraan
Pemeriksaan pencitraan untuk membantu menentukan hirsutisme adalah:
- USG panggul pada dugaan PCOS atau tumor indung telur
- Computed tomography (CT) scan adrenal pada dugaan tumor adrenal
Pengobatan Hirsutisme
Cara mengatasi hirsutisme adalah berobat ke dokter. Secara umum, pengobatan hirsutisme melibatkan kolaborasi antar multidisiplin kedokteran bergantung pada kondisi kesehatan dan penyebabnya. Misalnya, dokter spesialis penyakit dalam, endocrinologist, spesialis kulit dan kelamin, atau spesialis obstetri dan ginekologi, dan lain-lain.
Berikut cara mengobati hirsutisme:
1. Modifikasi gaya hidup
Modifikasi gaya hidup diketahui memperbaiki keluhan pada wanita PCOS dan resistensi insulin. Berikut caranya:
- Mengatur pola makan
Pengaturan makan meliputi keteraturan jadwal makan, jenis makanan, dan jumlah kandungan kalori. Disamping itu, sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori.
- Olahraga
Olahraga dilakukan secara teratur 3 - 5 hari seminggu, selama 30 - 45 menit tiap olahraga, dan dianjurkan yang bersifat aerobik dengan intensitas sedang, seperti jalan cepat, berenang, dan bersepeda santai.
- Menurunkan berat badan bila berlebih
Menurunkan berat badan bila berlebih atau menjaga berat badan berada di rentang indeks massa tubuh (IMT) normal (IMT: 18,5 - 22,9 kg/m² untuk orang Asia)
- Perubahan perilaku
Perubahan perilaku dengan cara berhenti merokok.
2. Terapi Obat
Berikut obat-obatan untuk mengatasi hirsutisme:
- Pil KB (kontrasepsi oral) yang berfungsi menekan produksi androgen
- Obat antiandrogen yang berguna menghambat reseptor androgen, seperti spironolactone, flutamide, finasteride, dan cyproterone
- Obat yang meningkatkan fungsi insulin, seperti metformin dan thiazolidinediones
3. Perawatan Lainnya
Terdapat beberapa tindakan untuk mengurangi rambut berlebih, seperti:
- Metode sementara dengan cara mencukur, mencabut, atau waxing
- Metode permanen dengan teknik laser atau elektrolisis
Artikel lainnya: Kenali 4 Penyebab PCOS Pada Wanita
Pencegahan Hirsutisme
Upaya pencegahan hirsutisme bergantung pada penyebabnya. Berikut upaya pencegahan yang dilakukan:
- Diet gizi seimbang dengan mengonsumsi makanan yang seimbang dan sesuai kebutuhan kalori
- Menjaga status hidrasi tubuh dengan minum air putih yang cukup
- Membatasi makanan cepat saji dan kaya lemak jenuh, natrium, dan gula
- Berolahraga secara rutin
- Menurunkan berat badan bila berlebih
- Berjemur di pagi atau sore hari
- Tidak merokok
- Tidur yang cukup dan berkualitas
- Mengelola stres dengan baik
- Tidak sembarangan mengonsumsi obat glukokortikoid (kortikosteroid)
- Mengonsumsi obat glukokortikoid bila ada indikasi dan anjuran dari dokter
Komplikasi Hirsutisme
Komplikasi hirsutisme bergantung penyebab yang mendasari, seperti:
- Stroke akibat resistensi insulin atau sindrom Cushing
- Diabetes melitus akibat resistensi insulin atau sindrom Cushing
- Hipertensi akibat resistensi insulin atau sindrom Cushing
- Infertilitas akibat PCOS
- Depresi akibat penampilan yang terganggu atau sindrom Cushing
Kapan Harus ke Dokter?
Segera ke dokter, bila kamu mengalami gejala dan tanda di atas. Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi hirsutisme, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.
(LUF)
- Alwi I, Salim S, Hidayat R, Kurniawan J, Tahapary DL. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam Panduan Praktik Klinis. InternaPublishing. 2015.
- Hafsi W, Badri T. Hirsutism. 2023. StatPearls [Internet]. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470417/ Diakses pada 15 September 2023.
- Setiyohadi B, Subekti I. Pemeriksaan Fisis Umum dan Kulit. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke 6. InternaPublishing. 2014.
- Sachdeva S. Hirsutism: evaluation and treatment. Indian journal of dermatology. 2010. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2856356/?report=reader Diakses pada 15 September 2023.
- Martin KA, Anderson RR, Chang RJ, Ehrmann DA, Lobo RA, Murad MH, Pugeat MM, Rosenfield RL. Evaluation and treatment of hirsutism in premenopausal women: an Endocrine Society clinical practice guideline. The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism. 2018.
- ScienceDirect. Hirsutism. https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/hirsutism Diakses pada 15 September 2023.
- Mihailidis J, Dermesropian R, Taxel P, Luthra P, Grant-Kels JM. Endocrine evaluation of hirsutism. International journal of women's dermatology. 2017.
- Handelsman DJ. Androgen physiology, pharmacology, use and misuse. Endotext [Internet]. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/sites/books/NBK279000/ Diakses pada 15 September 2023.
- Grymowicz M, Rudnicka E, Podfigurna A, Napierala P, Smolarczyk R, Smolarczyk K, Meczekalski B. Hormonal Effects on Hair Follicles. Int J Mol Sci. 2020.
- Alghanim AJ, Alfalah FM, Al Zaid AR, AlRamadan M, Alhuwayji KA, Alnasser HM, Alamer AT, Albahrani S. Assessment of Insulin Therapy as a Risk Factor for Hirsutism Among Diabetic Females in Saudi Arabia. Cureus. 2022.
- Ndefo UA, Eaton A, Green MR. Polycystic ovary syndrome: a review of treatment options with a focus on pharmacological approaches. P T. 2013.
- Edwards M, Can AS. Progestin. StatPearls [Internet]. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK563211/ Diakses pada 15 September 2023.
- Singhania P, Deshpande A, Ghosh A, Dhar A, Biswas P, Bhattacharjee R, Chowdhury S. Phenytoin-induced hypertrichosis and gingival hyperplasia. Annals of Medical Science & Research. 2022.
- Escobar-Morreale HF, Carmina E, Dewailly D, Gambineri A, Kelestimur F, Moghetti P, Pugeat M, Qiao J, Wijeyaratne CN, Witchel SF, Norman RJ. Epidemiology, diagnosis and management of hirsutism: a consensus statement by the Androgen Excess and Polycystic Ovary Syndrome Society. Human reproduction update. 2012.
- Hirsutism. Diakses pada 20 September 2023, dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hirsutism/symptoms-causes/syc-20354935