Penyakit Hati (Liver Disease)
Dokter Spesialis | Dokter spesialis penyakit dalam, spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi-hepatologi |
Gejala | Mata dan kulit tampak kekuningan, gatal di kulit, mual dan muntah, rasa mengganjal di perut kanan, nyeri di ulu hati atau di perut kanan atas, benjolan di perut kanan atas, warna urine gelap, warna tinja (feses) pucat, mudah memar, nafsu makan menurun, kelelahan |
Faktor Risiko | Infeksi kronis hepatitis B atau C, mengonsumsi alkohol secara berlebihan dengan jangka waktu lama, diabetes melitus, obesitas, kadar lemak darah yang tidak normal (dislipidemia), mengonsumsi obat tertentu (amiodaron, steroid, tamoksifen), terpapar dengan zat beracun (pestisida), hubungan seksual dengan pasangan terinfeksi hepatitis B, penggunaan obat-obat terlarang (berbagi jarum suntik), berbagi barang tertentu yang merusak kulit atau selaput lendir (sikat gigi, alat cukur) |
Cara Diagnosis | Wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang |
Pengobatan | Perubahan pola hidup, minum obat, transplantasi hati |
Obat | Entecavir, tenofovir disoproxil fumarate, dan tenofovir alafenamide fumarate |
Komplikasi | Sirosis hati, karsinoma hepatoseluler, varises esofagus, hipertensi portal, ensefalopati hepatikum |
Kapan harus ke dokter? | Terdapat gejala dan tandapenyakit liver |
Pengertian Penyakit Liver
Penyakit liver (liver disease) atau penyakit hati adalah kondisi yang menggambarkan gangguan pada organ hati. Hati adalah organ pencernaan terbesar yang menempati sebagian besar sisi kanan atas dari rongga perut.
Hati berfungsi sebagai pusat metabolisme karbohidrat, protein, dan asam lemak. Di samping itu, fungsi hati pada manusia juga berperan pada sistem kekebalan tubuh, pencernaan, penyimpanan vitamin, dan pembuangan racun dari tubuh.
Salah satu gejala dari penyakit hati adalah kulit dan bagian mata tampak kekuningan. Bila tidak diobati, fungsi hati bisa rusak sepenuhnya dan berisiko menjadi penyakit hati kronis. Kondisi ini dapat membahayakan keselamatan hidup penderita.
Jenis-Jenis Penyakit Liver
Macam-macam penyakit hati di antaranya adalah:
1. Hemokromatosis herediter
Hemokromatosis herediter adalah gangguan fungsi pada banyak organ akibat kelebihan zat besi dalam tubuh. Kondisi ini disebabkan oleh kelainan gen.
Gejala hemokromatosis herediter meliputi nyeri sendi, kelelahan, dan gejala berdasarkan organ yang terkena.
2. Penyakit Wilson
Penyakit Wilson adalah gangguan fungsi banyak organ akibat kelebihan tembaga dalam tubuh. Kondisi ini merupakan kelainan bawaan. Gejala penyakit Wilson meliputi kelemahan, nyeri perut, tremor, dan gejala berdasarkan organ yang terkena.
3. Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi virus hepatitis A, B, C, D, dan E. Gejala hepatitis meliputi nyeri perut, kelelahan, serta bagian mata dan kulit tampak kuning.
4. Abses Hati
Abses hati adalah massa di hati berisi nanah yang disebabkan oleh parasit Entamoeba histolytica dan bakteri E. coli. Gejala abses hati meliputi nyeri perut kanan, demam, dan mual.
5. Hepatitis Autoimun
Hepatitis autoimun adalah peradangan hati yang disebabkan oleh kelainan sistem kekebalan tubuh. Gejala hepatitis autoimun meliputi kelelahan, bagian mata dan kulit tampak kuning, dan kulit gatal.
6. Kolangitis Bilier Primer atau Sirosis Bilier Primer
Kolangitis bilier primer atau sirosis bilier primer adalah kerusakan saluran empedu yang disebabkan oleh kelainan sistem kekebalan tubuh. Gejala kolangitis bilier primer meliputi kelelahan, kulit gatal, nyeri sendi, dan nyeri perut bagian atas,
7. Non Alcoholic Fatty Liver Disease (NAFLD)
NAFLD adalah perlemakan hati yang tidak berkaitan dengan konsumsi alkohol. Kondisi NAFLD diduga berhubungan dengan obesitas, diabetes, dan kadar lemak darah yang tinggi.
Gejala NAFLD meliputi kelelahan, penurunan berat badan, kulit gatal, dan bagian mata dan kulit tampak kuning.
8. Alcoholic Fatty Liver Disease (AFLD)
AFLD adalah perlemakan hati akibat mengonsumsi alkohol secara berlebihan. Gejala AFLD mirip dengan NAFLD.
9. Karsinoma Hepatoseluler
Karsinoma hepatoseluler atau hepatocellular carcinoma (HCC) adalah pertumbuhan sel-sel hati yang tidak normal. HCC umumnya disebabkan oleh infeksi virus hepatitis B kronis dan hepatitis C.
Gejala HCC meliputi massa di perut bagian atas, penurunan berat badan, rasa cepat kenyang, dan penumpukan cairan dalam perut (asites).
10. Sirosis Hati
Sirosis hati adalah terbentuknya jaringan parut di hati. Sirosis hati umumnya disebabkan oleh infeksi hepatitis B atau C, dan konsumsi alkohol dalam waktu lama.
Gejala sirosis hati meliputi kelelahan, penurunan berat badan, mual, mudah mengalami memar atau perdarahan, dan penumpukan cairan dalam perut.
Penyebab Penyakit Liver
Berikut penyebab penyakit liver (penyakit hati) yang perlu kamu waspadai:
1. Faktor Keturunan dan Perubahan Gen
Penyakit hati yang berhubungan dengan faktor keturunan atau perubahan gen, misalnya, hemokromatosis dan penyakit Wilson.
Hemokromatosis adalah kelainan yang ditandai dengan kelebihan zat besi dalam tubuh. Sementara penyakit Wilson adalah kelainan yang berhubungan dengan perubahan gen dan memengaruhi metabolisme mineral tubuh (tembaga).
2. Infeksi
Virus, parasit, dan bakteri dapat menjadi penyebab infeksi penyakit hati. Contohnya hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis A, B, C, D, dan E.
Selain itu, abses hati juga dapat disebabkan oleh parasit Entamoeba histolytica dan bakteri E. coli.
3. Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh
Hepatitis autoimun dan kolangitis bilier primer berhubungan dengan gangguan sistem kekebalan tubuh. Hepatitis autoimun adalah jenis hepatitis yang mengarah pada peradangan kronis pada hati dan berhubungan dengan autoimun.
Sementara kolangitis bilier primer adalah penyakit yang ditandai dengan gangguan aliran empedu dan berhubungan dengan autoimun.
4. Keganasan
Sel-sel yang berkembang secara abnormal di hati dapat berupa tumor jinak atau keganasan. Misalnya, karsinoma hepatoseluleryang merupakan bentuk kanker sel hati yang paling sering ditemukan.
5. Perlemakan hati
Perlemakan hati merupakan keadaan terdapatnya lemak di hati. Kondisi ini disebabkan oleh mengonsumsi alkohol secara berlebihan, obesitas, diabetes melitus, dan kadar lemak darah yang tidak normal.
Faktor Risiko Penyakit Liver
Berikut faktor risiko penyakit liver (penyakit hati) yang perlu kamu ketahui:
- Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dengan jangka waktu lama
- Diabetes melitus
- Obesitas
- Kadar lemak darah yang tidak normal (dislipidemia)
- Mengonsumsi obat tertentu, seperti amiodaron, steroid, dan tamoksifen
- Terpapar dengan zat beracun, seperti pestisida
- Hubungan seksual dengan pasangan terinfeksi hepatitis B atau hepatitis C
- Penggunaan obat-obat terlarang, seperti berbagi jarum suntik
- Berbagi barang tertentu yang merusak kulit atau selaput lendir, seperti sikat gigi dan alat cukur
Artikel Lainnya: Jenis-Jenis Penyakit Hati yang Perlu Kamu Ketahui
Gejala Penyakit Liver
Gejala penyakit hati bervariasi dari yang tanpa gejala hingga yang bergejala berat. Ciri-ciri penyakit hati biasanya bergantung pada kondisi penderita secara keseluruhan. Secara umum, ciri-ciri penyakit liver ditandai dengan gejala seperti berikut:
- Mata dan kulit tampak kekuningan
- Gatal di kulit
- Mual dan muntah
- Rasa mengganjal di perut kanan
- Nyeri di ulu hati atau di perut kanan atas
- Benjolan di perut kanan atas
- Warna urine gelap
- Warna feses pucat
- Mudah memar
- Nafsu makan menurun
- Kelelahan
- Penurunan kesadaran
Artikel Lainnya: Mengapa Alkohol Bisa Merusak Hati?
Diagnosis Penyakit Liver
Untuk menentukan diagnosis penyakit liver dokter akan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Dokter akan menanyakan keluhan, riwayat kesehatan, riwayat penggunaan obat, riwayat pekerjaan, riwayat mengonsumsi alkohol, dan faktor risiko lainnya.
Lalu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi tanda-tanda vital dan mengidentifikasi tanda-tanda penyakit hati. Sementara itu, pemeriksaan penunjang disesuaikan dengan hasil wawancara medis dan pemeriksaan fisik.
Berikut pemeriksaan penunjang yang dipertimbangkan:
- Pemeriksaan hitung darah lengkap untuk mengidentifikasi anemia, infeksi, dan keganasan
- Pemeriksaan fungsi hati untuk mengetahui kadar SGOT, SGPT, bilirubin, albumin, dan INR (international normalized ratio)
- Pemeriksaan gula darah puasa, gula darah 2 jam sesudah makan, dan A1C untuk mengidentifikasi diabetes melitus
- Pemeriksaan kadar lemak darah
- Pemeriksaan serologis hepatitis untuk mengetahui penyebab infeksi hati
- Pemeriksaan penanda autoimun untuk mengidentifikasi penyebab penyakit hati yang berhubungan dengan penyakit autoimun
- Pemeriksaan alpha fetoprotein (AFP) untuk mengidentifikasi keganasan hati
- Pemeriksaan ultrasonografi (USG), computerized tomography (CT) scan, dan magnetic resonance imaging (MRI) untuk mengevaluasi tanda-tanda kerusakan dan tumor hati
- Biopsi hati untuk mengevaluasi kondisi jaringan hati
Pengobatan Penyakit Liver
Cara mengobati penyakit liver adalah berobat ke dokter. Pengobatan penyakit hati bergantung pada jenis penyakit hati dan kondisi penderita secara keseluruhan.
Secara umum, pengobatan penyakit liver (penyakit hati) meliputi:
1. Perubahan Gaya Hidup
Dokter akan merekomendasikan pasien untuk mengubah gaya hidupnya jadi lebih sehat, seperti:
- Isitirahat yang cukup
- Tidak mengonsumsi alkohol
- Menjaga berat badan agar berada di rentang indeks massa tubuh (IMT) yang normal (IMT: 18,5-22,9 kg/m² untuk orang Asia)
- Menurunkan berat badan bila berlebih
- Mengonsumsi makanan yang seimbang dan sesuai kebutuhan kalori
- Membatasi asupan lemak jenuh (daging merah, mentega, dan sebagainya)
- Membatasi asupan karbohidrat sederhana (sirup, gula pasir, dan sebagainya)
- Minum air putih yang cukup
2. Minum Obat
Konsumsi obat untuk mengatasi penyakit hati diresepkan berdasarkan penyebab yang mendasarinya, seperti:
- Mengonsumsi obat antidiabetik atau menggunakan suntikan insulin pada penderita diabetes melitus.
- Mengonsumsi obat untuk menormalkan kadar lemak darah pada penderita dislipidemia.
- Mengonsumsi obat antivirus pada penderita hepatitis B kronis, seperti entecavir, tenofovir disoproxil fumarate, dan tenofovir alafenamide fumarate
3. Transplantasi Hati
Untuk penyakit hati yang disebabkan oleh keganasan, seperti karsinoma hepatoseluler memerlukan operasi pembedahan dan transplantasi hati.
Pencegahan Penyakit Liver
Berikut upaya pencegahan penyakit liver (penyakit hati) yang bisa dilakukan:
- Tidak mengonsumsi alkohol
- Melakukan pemeriksaan secara berkala untuk hepatitis B dan hepatitis C terutama bagi yang berisiko
- Mendapatkan vaksinasi hepatitis B dan hepatitis A
- Berkonsultasi ke dokter sebelum mengonsumsi suplementasi besi
- Mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter
- Membatasi konsumsi makanan lemak jenuh dan karbohidrat sederhana
- Berolahraga secara teratur
- Menjaga berat badan agar di rentang indeks massa tubuh normal
- Tidak menggunakan obat-obat terlarang
- Tidak berbagi alat yang berisiko merusak kulit atau selaput lendir, seperti sikat gigi dan alat cukur
Komplikasi Penyakit Liver
Komplikasi penyakit liver bergantung pada jenis penyakit hati. Berikut beberapa komplikasi penyakit hati:
- Penyakit perlemakan hati non alkoholik: sirosis hati, karsinoma hepatoseluler
- Sirosis hati: varises esofagus, hipertensi portal
- Karsinoma hepatoseluler: ensefalopati hepatikum
Artikel Lainnya: Makanan yang Baik untuk Kesehatan Hati
Obat Terkait Penyakit Liver
Seperti yang telah dijelaskan, obat terkait penyakit hati bergantung pada jenis penyakit hati, penyebab, dan kondisi penderita secara keseluruhan.
Kapan harus ke Dokter?
Segera ke dokter, bila kamu mengalami gejala dan tanda di atas. Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi penyakit liver (penyakit hati), yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter.
Manfaatkan juga layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.
(APR)
- Amirudin R. Fisiologi dan Biokimia Hati. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke 6. InternaPublishing. 2014.
- Akbar N. Kelainan Enzim pada Penyakit Hati. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke 6. InternaPublishing. 2014.
- Sanityoso A, Christine G. Hepatitis Viral Akut. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke 6. InternaPublishing. 2014.
- Soemohardjo S, Gunawan S. Hepatitis B Kronik. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke 6. InternaPublishing. 2014.
- Hasan I. Perlemakan Hati Non Alkoholik. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke 6. InternaPublishing. 2014.
PERKENI. Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. 2021.
- Alwi I, Salim S, Hidayat R, Kurniawan J, Tahapary DL. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam Panduan Praktik Klinis. InternaPublishing. 2015.
- Sharma A, Nagalli S. Chronic liver disease. StatPearls [Internet]. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554597/ Diakses pada 24 Agustus 2023.
- Shah NJ, Royer A, John S. Alcoholic hepatitis. StatPearls [Internet]. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482374/ Diakses pada 24 Agustus 2023.
- Karlsen TH, Lammert F, Thompson RJ. Genetics of liver disease: From pathophysiology to clinical practice. Journal of hepatology. 2015.
- Porter JL, Rawla P. Hemochromatosis. StatPearls [Internet]. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430862/ Diakses pada 24 Agustus 2023.
- Liu J, Luan J, Zhou X, Cui Y, Han J. Epidemiology, diagnosis, and treatment of Wilson's disease. Intractable Rare Dis Res. 2017.
- Mehta P, Reddivari AK. Hepatitis. StatPearls [Internet] 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554549/ Diakses pada 24 Agustus 2023.
- Peters L, Burkert S, Grüner B. Parasites of the liver–epidemiology, diagnosis and clinical management in the European context. Journal of hepatology. 2021.
- Akhondi H, Sabih DE. Liver abscess. StatPearls [Internet] 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538230/ Diakses pada 24 Agustus 2023.
- Onofrio FQ, Hirschfield GM, Gulamhusein AF. A Practical Review of Primary Biliary Cholangitis for the Gastroenterologist. Gastroenterol Hepatol (N Y). 2019.
- Lowe D, John S. Autoimmune hepatitis: Appraisal of current treatment guidelines. World J Hepatol. 2018.
- Balogh J, Victor D 3rd, Asham EH, Burroughs SG, Boktour M, Saharia A, Li X, Ghobrial RM, Monsour HP Jr. Hepatocellular carcinoma: a review. J Hepatocell Carcinoma. 2016.
- Almeida PH, Matielo CEL, Curvelo LA, Rocco RA, Felga G, Della Guardia B, Boteon YL. Update on the management and treatment of viral hepatitis. World J Gastroenterol. 2021.
- Graziadei I, Zoller H, Fickert P, Schneeberger S, Finkenstedt A, Peck-Radosavljevic M, et al. Indications for liver transplantation in adults : Recommendations of the Austrian Society for Gastroenterology and Hepatology (ÖGGH) in cooperation with the Austrian Society for Transplantation, Transfusion and Genetics (ATX). Wien Klin Wochenschr. 2016.