Dokter spesialis |
Spesialis gizi dan klinik |
Gejala |
Penurunan berat badan berlebihan, penampilan sangat kurus, pucat, jantung berdebar, gagal ginjal, mudah lelah, dehidrasi, kulit kering |
Faktor risiko |
Faktor lingkungan keluarga yang tidak harmonis, tuntutan pekerjaan, trauma perundungan, gangguan psikologis, riwayat anoreksia dalam keluarga, kelahiran premature, BBLR, kelahiran kembar |
Cara diagnosis |
Anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang |
Pengobatan |
Pengobatan tergantung gejala, usia, kondisi kesehatan dan riwayat kesehatan pasien, psikoterapi |
Obat |
Anti depresan apabila ada gangguan kecemasan |
Komplikasi |
Malnutrisi, dehidrasi berat, osteoporosis, gangguan menstruasi, gangguan elektrolit, anemia, gangguan hormon tiroid, gangguan jantung, gangguan mental |
Kapan harus ke dokter? |
Muncul gejala dehidrasi, malnutrisi dan gangguan mental |
Pengertian
Anoreksia nervosa atau anoreksia adalah gangguan makan yang salah satunya ditandai dengan penurunan berat badan yang cepat.
Penderita cenderung menyamakan tubuh kurus dengan harga diri yang baik. Berbagai cara pun untuk membuat tubuh menjadi sangat kurus.
Selain dengan diet amat ketat, penderita dapat berusaha memuntahkan makanan atau menggunakan pencahar agar makanan segera keluar.
Kondisi tersebut tentu amat mengganggu kesehatan fisik dan mental penderita.
Namun, terapi yang tepat dapat membantu penderita Anoreksia nervosa mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang dirinya.
Sekaligus, mengembalikan kebiasaan makan seseorang menjadi lebih sehat.
Penyebab
Belum diketahui secara pasti penyebab anoreksia nervosa. Namun, penyakit ini terkait dengan berbagai faktor, di antaranya:
Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan sangat berperan dalam membuat seseorang mengubah penampilannya menjadi kurus yang didapatkan dengan berbagai cara yang berlebihan.
Desakan orang-orang di sekitar juga mendorong seseorang mengalami anoreksia nervosa.
Faktor Psikologis
Sebagian penderita anoreksia mengalami gangguan perilaku obsesif-kompulsif (OCD) atau gangguan kecemasan sehingga mereka menjalankan diet sangat ketat agar menjadi kurus.
Faktor Biologis
Penderita anoreksia juga dipengaruhi kelainan genetik dan perubahan hormon.
Hal tersebut dapat berpengaruh terhadap berkembangnya pikiran dan keinginan untuk menjadikan tubuhnya sangat kurus dan mengubah pola makan.
Artikel lainnya: Kenali Perbedaan Gangguan Makan Bulimia dan Anoreksia
Faktor Risiko
Berikut adalah faktor risiko anoreksia nervosa:
- Lingkungan keluarga yang tidak harmonis
- Tuntutan pekerjaan tertentu, seperti pramugari, model, penari balet, dan pemandu sorak
- Masalah psikologis, seperti gangguan perfeksionis, tidak menyukai bentuk tubuh, dan rendah diri
- Riwayat trauma psikis, seperti perundungan terkait bentuk atau berat badan dan diperkosa
- Riwayat kelahiran prematur, berat badan lahir rendah (BBLR), kelahiran kembar
- Riwayat anoreksia dalam keluarga
Gejala
Gejala anoreksia nervosa yang utama adalah berat badan yang terlalu rendah. Gejala fisik lainnya meliputi:
- Penurunan berat badan berlebihan
- Tampak sangat kurus dan layu
- Kulit tangan kering
- Dehidrasi
- Mudah lelah
- Pingsan
- Pucat karena anemia
- Gangguan jantung berdebar
- Gangguan ginjal
- Kehilangan gairah seksual
Gejala psikologis anoreksia meliputi:
- Cemas
- Depresi
- Merasa rendah diri
- Insomnia
- Konsentrasi menurun
- Takut berat badan bertambah
- Mudah marah
- Merasa gemuk walaupun sudah kurus
- Terobsesi dengan bentuk tubuh dan berat badan kurus
Cara Diagnosis
Diagnosis anoreksia nervosa dilakukan dengan cara wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Berikut penjelasannya.
1. Wawancara Medis
Saat wawancara medis, dokter akan mengajukan pertanyaan mengenai asupan makanan yang dikonsumsi setiap hari.
Dokter akan mencari tahu adakah rasa takut yang besar apabila berat badan bertambah, adakah perilaku sering melihat bentuk tubuh dan berat badan, serta menyangkal bahwa berat badannya sudah di bawah batas normal.
2. Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik, dokter akan melakukan pemeriksaan, seperti:
- Pengukuran tinggi dan berat badan
- Pemeriksaan tanda vital, seperti tekanan darah, detak jantung dan suhu tubuh
- Pemeriksaan kulit dan kuku
Artikel lainnya: Anoreksia Nervosa Miliki Risiko Kematian yang Tinggi, Benarkah?
3. Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan penunjang, akan dilakukan beberapa tes sebagai berikut:
- Laboratorium
Pada tes ini akan dilakukan pemeriksaan darah lengkap, urine, kadar elektrolit, kadar protein di dalam darah dan pemeriksaan fungsi hati, ginjal serta kelenjar tiroid.
- Radiologi
Pemeriksaan rontgen dilakukan untuk mengetahui gangguan di organ paru - paru, pemeriksaan kepadatan tulang atau gangguan di jantung.
- Tes Psikologis
Tes ini untuk mengetahui kebiasaan makan pasien dan cara berpikirnya.
Pengobatan
Pengobatan anoreksia dilakukan untuk meredakan gejala, mengembalikan pola makan dan berat badan, serta mencegah komplikasi.
Berikut beberapa terapi yang dapat dilakukan:
1. Tindakan Medis
Apabila pasien mengalami dehidrasi, gangguan elektrolit, atau gangguan jantung maka diharuskan untuk rawat inap.
Apabila pasien menolak makan dalam jangka panjang maka akan dilakukan pemasangan nasogastric tube, yaitu selang dari hidung pasien yang tersambung ke lambung untuk pemberian makanan.
2. Konseling Nutrisi
Konseling nutrisi dibutuhkan pasien untuk mengembalikan pola makan yang sehat, serta memberikan informasi mengenai nutrisi yang penting untuk tubuh dan diet sehat yang tepat.
3. Psikoterapi
Apabila pasien mengalami gangguan psikis, dibutuhkan terapi perilaku kognitif.
Terapi ini dilakukan pada orang dewasa untuk membantu mengubah pola pikir dan perilaku pasien yang tidak sehat.
Tujuannya agar pasien dapat menjalani pola makan yang baik kembali. Mereka pun bisa memperoleh nutrisi yang diperlukan dan berat badan dapat mendekati berat badan yang ideal.
Pada pasien remaja dan anak, dibutuhkan terapi pengobatan berbasis keluarga. Terapi ini melibatkan keluarga untuk mengatasi anoreksia dan memberikan dukungan sampai berat badan pasien mendekati normal.
Selain itu, terdapat terapi kelompok. Dalam terapi ini, penderita anoreksia bisa berbagi keluhan, kesulitan, dan juga pengalaman dengan penderita anoreksia lain.
4. Terapi Obat-obatan
Untuk terapi obat-obatan akan diberikan obat antidepresan golongan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) apabila ada gangguan psikis.
Artikel lainnya: Kenali Anoreksia Seksual yang Bisa Menyerang Wanita dan Pria
Komplikasi
Anoreksia dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi, termasuk meningkatkan risiko kematian apabila penanganannya terlambat.
Berikut beberapa komplikasi yang dapat terjadi:
- Dehidrasi berat
- Malnutrisi
- Osteoporosis
- Gangguan menstruasi selama 3 bulan berturut - turut
- Penurunan hormon testosteron pada pria
- Anemia
- kulit kusam
- Rambut rontok
- Gangguan jantung
- Gangguan hormon tiroid
- Kerusakan gigi
- Kerusakan organ jantung, hati dan ginjal
- Gangguan elektrolit
- Kejang
- Gangguan mood
- Gangguan kepribadian
- Gangguan obsesif - kompulsif
Kapan Harus ke Dokter?
Apabila ada beberapa gejala anoreksia nervosa di atas, segera konsultasi dengan dokter spesialis gizi dan klinik agar tidak bertambah buruk dan mencegah komplikasi.
Dapatkan informasi lainnya seputar obat dan penyakit di aplikasi KlikDokter.
[HNS/NM]
https://www.jscimedcentral.com/Nutrition/nutrition-4-1081.pdf https://www.webmd.com/mental-health/eating-disorders/anorexia-nervosa/mental-health-anorexia-nervosa