Pengertian
Hifema merupakan suatu kelainan pada mata, di mana terdapat darah di bilik mata depan (antara kornea dan iris). Perdarahan di bagian depan mata ini umumnya dapat langsung terlihat dengan mata biasa.
Meskipun perdarahan yang terjadi biasanya sedikit, pengumpulan darah di bilik mata depan tetap dapat menurunkan ketajaman penglihatan. Darah yang keluar kemudian bercampur dengan cairan mata yang jernih.
Hifema sendiri disebabkan oleh robeknya pembuluh darah di bagian mata depan akibat dari benturan. Contoh hal yang dapat menyebabkan hifema antara lain adalah karena pukulan tangan kosong, kayu, bola, siku, terjatuh, dan lain-lain.
Diagnosis
Hifema dapat diketahui lewat wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Dokter akan melakukan pemeriksaan ketajaman penglihatan mata. Tekanan bola mata juga harus diperiksa untuk mengetahui apakah ada penyakit glaukoma atau tidak.
Dokter juga akan menggunakan alat slit lamp untuk memeriksa struktur bola mata. Alat ini dapat menemukan perdarahan, baik yang kecil sekalipun.
Orang yang mengalami benturan keras pada kepala juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan CT scan untuk mengetahui apakah terdapat perdarahan atau trauma lain pada otak.
Gejala
Hifema ditandai dengan perdarahan yang dapat langsung muncul setelah benturan. Namun ada pula hifema yang baru muncul setelah 3–5 hari pasca trauma.
Selain penurunan ketajaman penglihatan, gejala lainnya yang dirasakan adalah nyeri, dan mata berair. Jika perdarahan yang terjadi cukup banyak, tekanan bola mata dapat meningkat. Jika tidak cepat diobati, keadaan ini dapat menimbulkan glaukoma.
Pengobatan
Untuk penanganan awal, penderita hifema dapat berbaring dengan kepala yang ditinggikan 45 derajat. Mata penderita juga sebaiknya ditutup untuk beristirahat sejenak dan tidak melakukan aktivitas yang berlebihan, karena 15–20% pasien dapat mengalami perdarahan lebih lanjut.
Jika nyeri tidak tertahankan, penderita dapat mengonsumsi parasetamol. Aspirin tidak dianjurkan, karena dikhawatirkan dapat memperberat perdarahan. Saat penanganan di rumah sakit, pasien juga dapat diberikan obat penenang, obat antinyeri, antiradang, dan obat untuk menurunkan tekanan bola mata.
Pada beberapa kasus hifema, dokter perlu mengeluarkan darah dari bilik mata depan. Hal ini dilakukan apabila perdarahan yang terjadi banyak, tekanan bola mata meningkat (glaukoma), atau setelah 5 hari tidak ada perbaikan walau telah diobati
Segera kunjungi dokter mata apabila kondisi ini terjadi. Jangan berusaha untuk mengobati diri sendiri, karena dikhawatirkan dapat memperburuk penyakit.
Jika terlambat atau tidak diobati, hifema dapat menimbulkan komplikasi berupa perlengketan struktur-struktur dalam bola mata, glaukoma (tekanan bola mata yang meningkat) dan kornea menjadi berwarna merah atau kehitaman.
Pencegahan
Hifema dapat terjadi akibat trauma atau benturan pada mata. Oleh karena itu, gunakan kacamata pelindung saat bekerja di tempat terbuka atau saat berolahraga.