Parafilia
Dokter spesialis |
Spesialis kedokteran jiwa atau psikiater |
Gejala |
Berhubungan seksual dengan anak kecil, menunjukkan alat kelamin di depan umum, melihat atau mengintip sesuatu yang porno atau telanjang dan aksi berhubungan seksual, menyakiti pasangan baik fisik dan psikis, menyakiti diri sendiri atau disakiti oleh pasangannya, memakai benda terutama benda aksesoris wanita, seperti pakaian dalam wanita, sepatu, dan kaus kaki, memakai pakaian lawan jenis, menyentuh tubuh wanita tanpa seizinnya, menyentuhkan alat kelaminnya (biasa pria) ke bagian tubuh wanita (paha atau bokong) |
Faktor risiko |
Pola asuh orang tua yang permisif, ibu yang terlalu dominan dalam pengasuhan, orang tua yang tidak memberikan pendidikan seks kepada anak, lingkungan bermain, belajar, dan masyarakat, pengalaman menjadi korban pemerkosaan/pelecehan seksual, penggunaan alkohol dan obat-obat terlarang |
Diagnosis |
Wawancara medis |
Pengobatan |
Terapi perilaku kognitif, terapi kelompok, program 12 langkah, rekondisi orgasmik, terapi hormon dan obat-obatan |
Obat |
Anti depresan, LHRH agonists |
Komplikasi |
Gangguan cemas, gangguan mood, depresi |
Kapan harus ke dokter? |
Memiliki faktor risiko dan mengalami gejala-gejala parafilia |
Pengertian Parafilia
Parafilia adalah penyimpangan perilaku seksual yang ditandai dengan dorongan seksual dan mendalam berupa ketertarikan seksual kepada objek yang tidak biasanya. Parafilia berhubungan dengan gairah dalam menanggapi objek seksual atau rangsangan yang tidak terkait dengan pola perilaku normal yang dapat mengganggu hubungan seksual.
Bila parafilia menimbulkan risiko bahaya pada individu atau orang lain, maka ini disebut dengan parafilia disorder atau gangguan parafilia (paraphilic disorders). Penderita gangguan parafilia sering menyembunyikan kelainannya dan memiliki masalah kesehatan seperti infeksi menular seksual, keuangan, norma sosial, dan hukum. Kadang-kadang penderita tidak kooperatif dengan profesional medis.
Artikel lainnya: Inilah Manfaat Hubungan Seksual bagi Kesehatan
Penyebab Parafilia
Parafilia dapat saja terjadi pada orang dengan kepribadian yang stabil sehingga tidak disadari oleh keluarga, teman, dan lainnya. Biasanya parafilia akan terjadi bersamaan dengan kelainan kepribadian lain, seperti penggunaan obat terlarang, gangguan cemas, dan sebagainya.
Masih belum diketahui secara pasti penyebab dari penyimpangan seksual ini. Namun, beberapa orang dianggap lebih mudah mengidap parafilia. Misalnya pada mereka yang memiliki pengendalian diri yang rendah berupa manajemen kemarahan yang kurang baik, kesulitan menunda kepuasan, kemampuan berempati yang buruk, dan pengetahuan yang minim.
Gejala Parafilia
Gejala parafilia beragam, bergantung dari tipe gangguan seksual, meliputi:
- Berhubungan seksual dengan anak di bawah umur (biasanya usia <13 tahun)
- Menunjukkan alat kelamin kepada orang lain atau depan umum
- Kepuasan seksual muncul saat melihat atau mengintip sesuatu yang porno atau telanjang dan aksi berhubungan seksual
- Memperoleh kepuasan seksual dengan menyakiti pasangan baik fisik (memukul, menendang, atau memperkosa) dan psikis (menghina atau memaki)
- Mengalami gairah seksual saat menyakiti diri sendiri atau disakiti oleh pasangannya, baik secara fisik dan psikis
- Memperoleh gairah seksual dengan memakai benda terutama benda aksesoris wanita, seperti pakaian dalam wanita, sepatu, kaus kaki, dan lain-lain
- Mengalami gairah seksual jika memakai pakaian lawan jenis
- Menyentuh tubuh wanita tanpa seizinnya
- Menyentuhkan alat kelaminnya (biasa pria) ke bagian tubuh wanita (paha atau bokong)
Faktor Risiko Parafilia
Terdapat beberapa faktor yang berpeluang untuk membuat seseorang mengalami gangguan parafilia, yaitu faktor dari dalam diri sendiri dan faktor dari luar. Faktor-faktor dari luar diri sendiri meliputi:
- Pola asuh orang tua yang permisif (tidak ada komunikasi dua arah antara anak dengan orang tua)
- Ibu yang terlalu dominan dalam pengasuhan
- Orang tua yang tidak memberikan pendidikan seks kepada anak
- Lingkungan bermain, belajar, dan masyarakat yang mendukung untuk berkembangnya penyimpangan seksual
- Punya pengalaman menjadi korban pemerkosaan/pelecehan seksual
- Penggunaan alkohol dan obat-obat terlarang
Artikel lainnya: 10 Faktor Penyebab Terjadinya Pelecehan Seksual
Diagnosis Parafilia
Cukup sulit untuk menentukan diagnosis parafilia. Hal ini disebabkan oleh penderita yang cenderung menyembunyikannya sehingga penting untuk membentuk hubungan kepercayaan terhadap penderita.
Menentukan diagnosis parafilia bisa menggunakan manual DSM 5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders), Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) III, dan ICD (International Classification of Diseases). Perlu juga dianalisa apakah penderita mengalami gangguan pada masalah kesehatan secara bermakna atau gangguan kinerja di lingkungan pekerjaan dan sosial, atau bidang penting lainnya. Adapun kelainan-kelainan yang termasuk parafilia, yaitu:
1. Voyeursitic
Penderita mengalami gairah seksual (fantasi, dorongan atau perilaku) yang berulang dan sangat kuat dengan mengamati orang yang telanjang, sedang dalam proses melepas pakaian, atau sedang dalam aktivitas seksual yang berlangsung selama 6 bulan. Penderita harus minimal berusia 18 tahun.
2. Exhibitionistic
Penderita mengalami gairah seksual (fantasi, dorongan, atau perilaku) yang bergejolak dan berulang dengan mengekspos alat kelaminnya ke orang asing. Gejala harus hadir setidaknya selama 6 bulan.
3. Frotteuristic
Penderita mengalami gairah seksual (fantasi, dorongan, atau perilaku) secara berulang dan intens dengan melibatkan sentuhan dan gesekan terhadap orang tanpa persetujuannya. Gejala harus hadir setidaknya selama 6 bulan.
4. Sexual Masochism
Penderita mengalami gairah seksual (fantasi, dorongan, atau perilaku) yang berulang dan intens yang melibatkan tindakan berupa dihina, dipukuli, diikat, atau dibuat menderita. Gejala harus hadir setidaknya selama 6 bulan.
5. Sexual Sadism
Penderita mengalami gairah seksual (fantasi, dorongan, atau perilaku) yang berulang dan intens dari penderitaan psikologis atau fisik orang lain. Gejala harus hadir setidaknya selama 6 bulan.
6. Pedophilic
Penderita memiliki khayalan seksual yang berulang dan intens, dorongan seksual, atau perilaku yang melibatkan aktivitas seksual dengan anak atau anak pra remaja (umumnya ≤13 tahun). Gejala harus hadir setidaknya selama 6 bulan.
Penderita berusia minimal 16 tahun dan setidaknya 5 tahun lebih tua dari korban, mereka yang ada di masa remaja akhir yang terlibat dalam hubungan seksual yang sedang berlangsung dengan anak berusia 12 atau 13 tahun dikecualikan.
7. Fetishistic
Penderita mengalami gairah seksual (fantasi, dorongan, atau perilaku) secara mendalam dan berulang dengan menggunakan benda-benda mati. Gejala harus hadir setidaknya selama 6 bulan.
Fetish tidak terbatas pada pakaian wanita yang digunakan dalam cross-dressing (seperti pada gangguan transvestic) atau perangkat yang dirancang untuk merangsang alat kelamin (misalnya, vibrator).
8. Transvestic
Penderita mengalami gairah seksual (fantasi, dorongan, atau perilaku) yang berulang dan intens dari cross-dressing. Gejala harus hadir setidaknya selama 6 bulan.
Pengobatan Parafilia
Pengobatan untuk parafilia beragam dan kadang kombinasi dari beberapa tindakan. Tujuan terapi antara lain:
- Mengubah pola gairah dan ketertarikan seksual
- Memodifikasi fungsi kognisi dan sosial untuk interaksi seksual yang tepat
- Mengubah kebiasaan agar tidak mengulanginya lagi
- Mengurangi dorongan seksual
Terdapat beberapa terapi yang akan direkomendasikan untuk penderita parafilia, seperti:
- Terapi perilaku kognitif
- Terapi kelompok
- Program 12 langkah
- Rekondisi orgasmik
- Terapi hormon dan obat-obatan: anti-depresan, Luteinising hormone-releasing hormone (LHRH) agonists
Artikel lainnya: Hal yang Perlu Anda Pahami Seputar Psikoterapii
Pencegahan Parafilia
Pencegahan parafilia berhubungan dengan pendekatan terhadap faktor-faktor risikonya, seperti:
- Komunikasi dua arah antara orang tua dan anak
- Peran orang tua sebagai pendamping, pendidik, dan pemantau dalam pendidikan seks kepada anak
- Memakai pakaian yang sopan sehingga tidak akan mempengaruhi orang lain untuk melakukan pelecehan seksual
- Menghindari media sosial yang mengandung unsur pornografi dan pornoaksi
- Tidak mengonsumsi alkohol dan obat-obat terlarang
- Menambah ilmu pengetahuan tentang aktivitas seksual yang sehat dengan cara mengikuti seminar kesehatan atau membaca konten terkait
- Memilih lingkungan belajar dan bermain yang mendukung untuk kegiatan-kegiatan positif
Komplikasi Parafilia
Adapun penyakit yang dapat menyertai ataupun penyakit lanjutan dari parafilia yang tidak tertangani, yaitu:
- Gangguan cemas
- Gangguan mood
- Depresi
Obat Terkait Parafilia
- Anti-depresan: SSRI (Selective serotoninergic reuptake inhibitors)
- LHRH agonists: goserelin, triptorelin
Kapan Harus ke Dokter?
Segera periksakan dirimu atau orang-orang dalam pengawasanmu bila memiliki faktor risiko dan mengalami gejala-gejala parafilia yang sudah dijelaskan sebelumnya. Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi parafilia, yuk download aplikasi KlikDokter dan diskusikan langsung kepada dokter di fitur Tanya Dokter. Jangan tunggu sakit. #JagaSehatmu setiap hari.
[LUF]
- Chan HC. Paraphilic Interests: The Role of Psychosocial Factors in a Sample of Young Adults in Hong Kong. Sex Res Soc Policy. 2022.
- Hertinjung WS, Nurfirdausa L, Aulia SN. Peran Pola Asuh Orang Tua dengan Penyimpangan Seksual: Literature Review. Epigram. 2022.
- Joyal CC. How anomalous are paraphilic interests? Arch Sex Behav. 2014.
- Saadat SH. A Review on Paraphilias. International Journal of Medical Reviews. Autumn. 2014.
- Yakeley J, Wood H. Paraphilias and Paraphilic Disorders: Diagnosis, Assessment and Management. Advances in psychiatric treatment. 2014.
- Nihayah U, Umami R, Kharisma NAL, Anis Saputri N. Implikasi Penyimpangan Gangguan Fethisme dalam Kesehatan Mental. Indonesian Journal of Counseling and Development. 2021.
- Wittström F, Långström N, Landgren V, Rahm C. Risk Factors for Sexual Offending in Self-Referred Men With Pedophilic Disorder: A Swedish Case-Control Study. Front Psychol. 2020.
- Gupta A. Pedophilia-Emperical Review Focused on Treatment and Coping Strategies. International Journal of Social Science and Economic Research. 2019.
- Efrati Y, Gola M. Compulsive Sexual Behavior: A Twelve-Step Therapeutic Approach. Journal of Behavioral Addictions. 2018.
- Reardon CL. Paraphilic Disorders. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/291419-overview. Accessed 19 April 2023.
- McManus MA, Hargreaves P, Rainbow L, Alison LJ. Paraphilias: definition, diagnosis and treatment. F1000Prime Rep. 2013.
- Assumpção AA, Garcia FD, Garcia HD, Bradford JM, Thibaut F. Pharmacologic treatment of paraphilias. Psychiatr Clin North Am. 2014.
- Turner D, Briken P. Treatment of Paraphilic Disorders in Sexual Offenders or Men With a Risk of Sexual Offending With Luteinizing Hormone-Releasing Hormone Agonists: An Updated Systematic Review. J Sex Med. 2018.