Asidosis
Dokter Spesialis |
Spesialis penyakit dalam |
Gejala |
Mual, muntah, mudah lelah, napas cepat, lemas, penurunan kesadaran, koma, kematian |
Faktor risiko |
Diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat, gagal ginjal, dehidrasi, diabetes, obesitas, keracunan aspirin |
Cara diagnosis |
Wawancara lengkap, pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah lengkap, analisis gas darah, tes urine |
Pengobatan |
Pemberian insulin pada penderita diabetes, pemasangan alat bantu napas, cairan infus, oksigen |
Obat |
Pengobatan bikarbonat, obat untuk melegakan saluran napas |
Komplikasi |
Pembentukan batu ginjal, gangguan ginjal, gagal ginjal, gangguan kesehatan tulang, gangguan pertumbuhan, osteoporosis, gangguan otot, hiperglikemia, gangguan sistem endokrin |
Kapan harus ke dokter? |
Nafas terasa cepat dan dangkal , penurunan kesadaran |
Pengertian
Asidosis adalah kondisi ketika darah dalam tubuh terlalu banyak mengandung asam.
Pada dasarnya, tubuh perlu menjaga keseimbangan asam untuk kerja organ yang optimal. Jika tubuh menjadi terlalu asam atau terlalu basa, masalah kesehatan serius bisa terjadi.
Tingginya kadar asam ini dapat terjadi akibat hilangnya senyawa bikarbonat dari darah (asidosis metabolik) ataupun penumpukan karbondioksida yang tidak dapat dikeluarkan secara optimal dari paru (asidosis respiratorik).
Penderita bisa mengeluhkan gejala sakit kepala, napas pendek, linglung, dan bahkan penurunan kesadaran.
Apabila tidak segera diobati, penyakit asidosis bisa berakibat fatal.
Artikel lainnya: Penyebab dan Gejala Asidosis Laktat Karena Diabetes
Penyebab
Berdasarkan penyebabnya, asidosis dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Asidosis Respiratorik
Asidosis respiratorik terjadi ketika paru tidak lagi mampu membuang karbondioksida dari dalam darah. Penurunan kemampuan paru ini disebabkan oleh berbagai penyakit.
Beberapa penyakit yang menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan paru tersebut di antaranya asma, benturan dada, obesitas, penyalahgunaan obat bius, konsumsi alkohol berlebihan, kelemahan otot napas, gangguan saraf, dan perubahan bentuk dada.
2. Asidosis Metabolik
Berbeda dengan respiratorik, asidosis metabolik terjadi akibat gangguan pada sistem metabolisme.
Pada asidosis metabolik, tubuh tidak mampu membuang kelebihan asam dan terjadi pengeluaran basa dari dalam tubuh secara berlebihan
Kedua hal ini dapat timbul apabila seseorang mengalami berbagai kondisi yang melatari masalah tersebut, yaitu:
3. Ketoasidosis Diabetes
Kadar gula darah yang tidak terkontrol pada seseorang dengan diabetes dapat membuat tubuhnya bereaksi memproduksi keton. Keton bersifat asam. Bila produksinya cukup banyak, maka dapat terjadi asidosis.
4. Hiperkloremik
Muntah dan diare dapat menyebabkan sodium bikarbonat tubuh banyak terbuang. Bikarbonat sendiri bersifat basa.
Nah, kehilangan basa dalam jumlah besar dari tubuh berpotensi membuat pH darah turun menjadi lebih asam.
5. Asidosis Laktat
Penyalahgunaan alkohol, gagal jantung, kejang, gagal hati, kekurangan oksigen, rendahnya kadar gula darah, dan terlalu berat berolahraga dapat menyebabkan tubuh melepaskan asam laktat secara berlebihan.
Bila berlanjut, tumpukan asam ini akan memengaruhi pH darah dan berujung pada asidosis.
6. Renal Tubular Asidosis
Karena gangguan fungsi ginjal, tubuh tidak lagi mampu membuang kelebihan asam melalui urine. Akibatnya, asam menumpuk dalam darah menyebabkan asidosis.
Artikel lainnya: Mengenal Natrium Bikarbonat, Obat Asidosis Metabolik
Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko yang bisa memicu kondisi asidosis antara lain:
- Gagal ginjal
- Diet tinggi lemak tapi rendah karbohidrat
- Obesitas
- Dehidrasi
- Diabetes
- Keracunan aspirin atau methanol
Gejala
Gejala asidosis metabolik dapat bervariasi, mulai dari ringan hingga berat, seperti:
- Mual muntah
- Mudah lelah
- Napas cepat dan dangkal
- Linglung
- Lemas
- Penurunan kesadaran, bahkan hingga koma
Sementara itu, gejala asidosis respiratorik dapat berupa:
- Napas pendek serta dangkal
- Pusing
- Lelah atau terasa mengantuk
- Sakit kepala
- Linglung
- Kejang
- Gelisah
Pengobatan
Pengobatan utama asidosis adalah dengan mengatasi penyebabnya. Pada kasus asidosis respiratorik, pengobatan akan fokus untuk membantu kerja dan fungsi paru, misalnya memberikan oksigen serta obat-obatan agar melegakan saluran pernapasan.
Di lain sisi, pengobatan asidosis metabolik dapat beragam, bergantung pada jenisnya.
Asidosis renalis, asidosis hiperkloremik, dan asidosis laktat dapat diatasi dengan sodium bikarbonat agar pH di dalam darah seimbang.
Selebihnya, pengobatan dilakukan berdasarkan penyakit yang melatarinya, misalnya:
- Pemberian insulin pada asidosis metabolik karena diabetes
- Pemberian obat untuk melegakan saluran napas pada asidosis respiratorik karena asma
Artikel lainnya: Risiko Penumpukan Asam Laktat di Tubuh dan Cara Mengatasinya
Pencegahan
Asidosis dapat dihindari dengan berbagai cara, seperti:
- Cukup minum agar tidak mengalami dehidrasi
- Menjaga kadar gula darah selalu terkontrol pada penyandang diabetes
- Hindari konsumsi alkohol
- Stop merokok
- Menjaga berat badan ideal
Komplikasi
Berbagai komplikasi dapat terjadi akibat asidosis yang tidak ditangani dengan baik, seperti:
- Pembentukan batu ginjal
- Gangguan ginjal
- Gagal ginjal
- Gangguan kesehatan tulang
- Terhambatnya pertumbuhan
Kapan Harus ke Dokter?
Pasien yang mengalami gangguan asidosis memiliki ciri khas yang dilihat dari pernapasannya yaitu napas cepat dan dangkal, yang disertai dengan penurunan kesadaran.
Jika mengalami gejala di atas sebaiknya segera konsultasi ke dokter agar mendapatkan penanganan intensif lebih lanjut.
Jika masih punya pertanyaan seputar penyebab asidosis, konsul langsung dengan dokter spesialis penyakit dalam di KlikDokter. Jangan tunggu sakit memberat. #JagaSehatmu setiap hari.
[HNS/NM]
Medicalnewstoday. Diakses Oktober 2022. What to know about acidosis.
Medlineplus.gov. Diakses Oktober 2022. Acidosis