Pengertian
Hipermagnesemia merupakan kondisi ketika kadar magnesium dalam darah berlebih dan jumlahnya di atas 2,6 mg/dL. Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai keluhan, dari yang ringan seperti mual sampai keluhan yang berat seperti penurunan kesadaran hingga kondisi koma.
Magnesium adalah suatu mineral dalam tubuh yang berperan dalam menjaga kesehatan tulang, jantung, saraf, dan berbagai kerja tubuh lainnya. Sebagian besar magnesium tersimpan dalam tulang dan hanya sedikit yang ada dalam darah.
Keseimbangan jumlah magnesium dalam tubuh dijaga ketat oleh usus dan ginjal. Kelebihan jumlah magnesium akan dikeluarkan oleh ginjal melalui urine. Apabila fungsi ginjal terganggu, karena gagal ginjal misalnya, magnesium dapat menumpuk dalam darah dan mengakibatkan hipermagnesemia.
Penyebab
Kondisi hipermagnesemia umumnya disebabkan oleh adanya kerusakan ginjal atau gagal ginjal. Karena penurunan fungsi ginjal ini, kelebihan magnesium dalam darah gagal dikeluarkan melalui urine. Akibatnya, magnesium menumpuk di dalam darah dan mengakibatkan berbagai keluhan.
Selain gagal ginjal, beberapa kondisi lain juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hipermagnesemia. Kondisi tersebut meliputi:
- Ibu hamil dengan preeklamsia yang mendapatkan terapi magnesium dosis tinggi
- Mereka dengan pengobatan menggunakan litium
- Hipotiroidisme
- Addison’s disease
- Penggunaan beberapa obat laksatif dan antasida
- Familial hypocalciuric hypercalcemia
Berbagai kondisi tersebut umumnya menyebabkan hipermagnesemia ringan hingga sedang, tidak seberat yang disebabkan oleh gagal ginjal.
Diagnosis
Hipermagnesemia didiagnosis melalui pemeriksaan darah. Kadar magnesium normal berkisar 1,7–2,3 mg/dL. Semakin tinggi kadarnya dalam darah, semakin berat pula kondisi umumnya.
Kadar magnesium 2,4–7 mg/dL umumnya menimbulkan keluhan seperti:
- Nyeri kepala
- Pandangan berputar
- Mual muntah
Sedang keluhan yang timbul pada kondisi kadar magnesium 7–12 mg/dL meliputi:
- Tekanan darah rendah
- Gangguan irama jantung
- Tubuh lemah
Keadaan yang lebih berat umumnya terjadi pada kadar magnesium di atas 12 mg/dL. Kondisi yang bisa terjadi dapat berupa kelumpuhan, sesak napas berat, hingga penurunan kesadaran. Bila keadaan hipermagnesemia ini terus berlangsung hingga kadar magnesium melewati 15.6 mg/dL, koma hingga kematian menjadi ancamannya.
Gejala
Berikut beberapa gejala yang umumnya terjadi pada kondisi hipermagnesemia:
- Mual muntah
- Gangguan sarafTekanan darah rendah
- Nyeri kepala
- Gangguan irama jantung
- Sesak napas berat
- Penurunan kesadaran
- Koma
Pengobatan
Pengobatan utama hipermagnesemia adalah menghentikan asupan magnesium agar tidak semakin menumpuk dalam darah. Selain itu, pemberian suplementasi kalsium melalui infus juga kerap dilakukan untuk memperbaiki kondisi pernapasan, ritme jantung, dan tekanan darah.
Obat diuretik juga dapat diberikan pada beberapa kasus untuk memicu pengeluaran magnesium lewat urine. Jika terapi ini dinilai tidak efektif, dapat dilakukan cuci darah untuk mengeluarkan kelebihan magnesium darah melalui alat hemodialisa.
Komplikasi
Bila tidak segera tertangani, hipermagnesemia berat dapat berujung pada penurunan kesadaran, gagal jantung, koma, hingga kematian.
Pencegahan
Untuk mencegah hipermagnesemia, pasien dengan gagal ginjal umumnya dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan darah secara rutin. Pemeriksaan ini juga meliputi elektrolit darah, termasuk magnesium.
Selain itu, penggunaan obat antasida dan laksatif juga harus dilakukan sesuai dengan petunjuk dokter. Penggunaan kedua obat ini dapat meningkatkan risiko hipermagnesemia pada sebagian orang tertentu.