Nyeri Tumit
Dokter Spesialis | Spesialis orthopedi |
Gejala | Nyeri telapak kaki dekat tumit, nyeri mereda setelah beberapa menit berjalan/beraktivitas, baal atau kesemutan pada kaki, kaku atau bengkak pada tumit |
Faktor Risiko | Kegemukan, kurang peregangan, penggunaan alas kaki yang tidak tepat, dampak aktivitas sehari-hari yang berulang, aktivitas yang bebannya meningkat |
Cara Diagnosis | Wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang (pemeriksaan darah laboratorium, rontgen kaki, MRI) |
Pengobatan | Mengistirahatkan kaki, kompres es, obat pereda nyeri, latihan |
Obat | Antiinflamasi non-steroid (ibuprofen dan naproxen) |
Komplikasi | Mengganggu atau menghalangi gerakan saat melangkah, berjalan, dapat mengubah cara berjalan sehingga penderita bisa hilang keseimbangan, mudah terjatuh, dan rentan cedera. |
Kapan Harus ke Dokter? | Nyeri tumit terus bertambah parah, nyeri tiba-tiba makin parah, nyeri tidak reda setelah ditangani selama 2-3 minggu, tumit merah atau bengkak, sulit berjalan karena nyeri pada tumit |
Pengertian Nyeri Tumit
Nyeri tumit adalah rasa sakit yang umumnya dirasakan pada bagian belakang dan bawah kaki, yang disebut sebagai tumit.
Walaupun jarang disebabkan oleh kondisi yang serius, keluhan ini dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari, terutama saat beban tubuh bertumpu pada tumit.
Kondisi kesehatan ini sebenarnya bukanlah suatu penyakit, melainkan gejala dari beberapa jenis penyakit.
Intensitas nyeri dapat bertambah seiring dengan berjalannya waktu bila penyebab utamanya tidak ditangani dengan baik.
Berikut adalah serba-serbi seputar nyeri tumit kaki, dari penyebab hingga pengobatannya.
Artikel Lainnya: Penyebab Tumit Sakit saat Bangun Tidur
Penyebab Nyeri Tumit
Ada beberapa penyebab nyeri tumit, seperti:
- Plantar Fasciitis (peradangan pada urat telapak kaki)
- Cedera ligamen/tendon (contoh achilles tendinitis)
- Pembentukan osteofit
- Pengapuran tumit
- Bursitis
- Memar pada lemak tumit
- Fraktur (patah tulang)
- Neuropati (saraf di pergelangan kaki terjepit)
Faktor Risiko Nyeri Tumit
Beberapa faktor bisa meningkatkan risiko kamu terkena nyeri tumit, antara lain:
- Kegemukan
- Kurang peregangan
- Penggunaan alas kaki yang tidak tepat
- Dampak aktivitas sehari-hari yang berulang
- Aktivitas yang bebannya meningkat
Gejala Nyeri Tumit
Kondisi nyeri tumit dapat ditandai dengan gejala berikut:
- Rasa nyeri pada telapak kaki dekat tumit
- Nyeri pada beberapa langkah pertama setelah bangun tidur di pagi hari, atau setelah lama beristirahat, seperti setelah perjalanan panjang dengan mobil
- Nyeri mereda setelah beberapa menit berjalan atau beraktivitas
- Rasa baal atau kesemutan pada kaki, yang menunjukkan adanya gangguan pada persarafan tungkai dan kaki
- Rasa panas pada daerah kaki yang mengalami nyeri, disertai dengan kemerahan
- Kaku atau bengkak pada tumit
Artikel Lainnya: Cedera Tulang Kering, Apa Tanda dan Penanganannya?
Diagnosis Nyeri Tumit
Proses penentuan diagnosis tumit kaki nyeri dapat dilakukan melalui wawancara medis yang mendetail serta pemeriksaan fisik secara langsung oleh dokter.
Apabila penyebab nyeri di tumit belum bisa ditentukan melalui wawancara medis serta pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang akan direkomendasikan.
- Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui penyebab nyeri lutut yaitu:
- Pemeriksaan darah laboratorium untuk memeriksa apakan ada peradangan
- Rontgen kaki untuk mengecek struktur tulang kaki
- Magnetic Resonance Imaging (MRI)
- Ultrasonografi (USG)
Pengobatan Nyeri Tumit
Lebih dari 90 persen pasien nyeri tumit akan membaik dalam 10 bulan setelah memulai metode perawatan sederhana berikut:
1. Rest
Mengurangi atau bahkan menghentikan aktivitas yang membuat rasa sakit lebih buruk adalah langkah pertama dalam mengurangi rasa sakit.
Kamu mungkin dianjurkan melakukan aktivitas olahraga yang memberikan tekanan kaki pada permukaan keras, misalnya, berjalan atau aerobik.
2. Ice
Menggosok kaki pada botol air dingin atau es selama 20 menit sangat efektif meredakan nyeri. Hal ini bisa dilakukan 3-4 kali setiap hari.
3. Antiinflamasi Non-steroid
Obat-obatan seperti ibuprofen dan naproxen dapat mengurangi rasa sakit dan peradangan. Namun, menggunakan obat selama lebih dari 1 bulan harus dalam pengawasan dokter.
4. Latihan
Kondisi nyeri tumit akibat plantar fasciitis diperburuk oleh otot-otot yang tegang di kaki dan betis.
Peregangan betis dan plantar fascia adalah cara yang paling efektif untuk meringankan rasa sakit.
5. Calf Stretch
Pada calf stretch, bersandarlah ke depan dinding dengan satu lutut lurus dan tumit di tanah. Tempatkan kaki lain di depan dengan lutut ditekuk.
Untuk meregangkan otot betis dan tumit, doronglah pinggul ke tumit dengan cara yang terkontrol. Tahan posisi selama 10 detik, lalu rilekskan.
Ulangi latihan ini 20 kali untuk setiap kaki. Sebuah tarikan yang kuat di betis harus dirasakan selama peregangan.
6. Supportive Shoes
Saat berjalan dan tumit menyentuh tanah, dapat terjadi ketegangan pada fascia, yang bisa menyebabkan mikrotrauma.
Nah, penggunaan sepatu dengan sol tebal dan bantalan ekstra dapat mengurangi rasa sakit saat berdiri dan berjalan.
Pencegahan Nyeri Tumit
Berikut cara untuk mencegah nyeri tumit yang bisa kamu lakukan:
- Menjaga berat badan agar tetap ideal dan terhindar dari kegemukan
- Membiasakan diri untuk melakukan pemanasan sebelum berolahraga
- Menggunakan pelindung kaki
- Memilih sepatu dengan hak rendah atau sedang yang nyaman dan tidak terlalu sempit atau longgar
Artikel Lainnya: Tips Meredakan Nyeri Tumit Plantar Fasciitis
Komplikasi Nyeri Tumit
Nyeri di area tumit yang berkepanjangan bisa menghambat penderitanya saat berjalan dan beraktivitas sehari-sehari.
Penderita jadi lebih berisiko hilang keseimbangan, mudah jatuh, sekaligus rentan cedera.
Kapan Harus ke dokter?
Segera berkonsultasi kepada dokter jika kamu mengalami kondisi berikut:
- Nyeri tumit bertambah parah
- Tumit jadi merah ataupun bengkak
- Rasa nyeri di tumit tiba-tiba semakin parah
- Sulit berjalan akibat ketidaknyamanan di tumit
- Nyeri tidak juga mereda usai diobati selama 2-3 minggu
Manfaatkan layanan Tanya Dokter dan Temu Dokter melalui aplikasi KlikDokter. Ingat, jangan tunggu sakit, ya. #JagaSehatmu setiap hari.
[HNS/NM]