Sindrom Kompartemen
Dokter Spesialis |
Dokter di instalasi gawat darurat, Spesialis terkait: dokter spesialis bedah umum, spesialis ortopedi, dan spesialis kedokteran olahraga |
Gejala |
Sindrom kompartemen akut: rasa tegang, nyeri berat, tampak pucat, denyut nadi tidak teraba, kelumpuhan, bengkak, Sindrom kompartemen kronis: nyeri atau kram setelah beraktivitas (berlari, berbaris, dan lain-lain), nyeri atau kram biasanya mereda setelah istirahat, kesemutan, mati rasa, bengkak |
Faktor Risiko |
Usia muda <35 tahun, patah tulang, cedera jaringan lunak, aktivitas berulang (pelari, penari), perban yang terlalu ketat, gigitan ular, sindrom nefrotik, diabetes, hipotiroidisme, gangguan perdarahan yang disebabkan oleh gangguan keseimbangan pembekuan darah dan perdarahan |
Cara Diagnosis |
Wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang |
Pengobatan |
Bergantung pada kondisi (akut atau kronis), pembedahan, pendekatan non-bedah |
Obat |
Obat antiinflamasi nonsteroid, toksin botulinum |
Komplikasi |
Kontraktur, nyeri, kerusakan saraf, infeksi, gagal ginjal, kematian |
Kapan harus ke dokter? |
Gejala dan tanda sindrom kompartemen, Segera ke instalasi gawat darurat, bila mengalami gejala dan tanda sindrom kompartemen akut |
Pengertian Sindrom Kompartemen
Sindrom kompartemen adalah kumpulan gejala yang disebabkan oleh peningkatan tekanan dalam otot. Kondisi ini dapat mengenai betis, paha, lengan, tangan, dan kaki.
Sindrom kompartemen (compartment syndrome) dikelompokkan menjadi akut dan kronis. Keadaan ini dapat menurunkan aliran darah ke sel saraf dan otot. Sindrom kompartemen akut yang tidak ditangani secara efektif berisiko mengancam nyawa.
Penyebab Sindrom Kompartemen
Penyebab sindrom kompartemen (compartment syndrome) berhubungan dengan kondisi yang menyebabkan peningkatan tekanan dalam otot. Berikut kondisi yang menjadi penyebab sindrom kompartemen:
1. Sindrom kompartemen akut
Sindrom ini merupakan kondisi gawat darurat yang umumnya disebabkan oleh trauma fisik.
2. Sindrom kompartemen kronis
Sindrom ini biasanya terjadi setelah melakukan gerakan berulang, seperti berlari, berbaris, dan sebagainya. Kondisi ini dapat membaik setelah menghentikan aktivitas.
Artikel Lainnya: Berapa Lama Proses Pembentukan Otot?
Gejala Sindrom Kompartemen
Pada sindrom kompartemen akut, umumnya gejala muncul beberapa jam setelah trauma. Berikut gejala sindrom kompartemen akut pada bagian tubuh yang terlibat:
- Rasa tegang
- Nyeri berat
- Tampak pucat
- Denyut nadi tidak teraba
- Kelumpuhan
- Bengkak
Berikut gejala sindrom kompartemen kronis pada bagian tubuh yang terlibat:
- Nyeri atau kram setelah beraktivitas (berlari, berbaris, dan lain-lain)
- Nyeri atau kram biasanya mereda setelah istirahat
- Kesemutan
- Mati rasa
- Bengkak
Faktor Risiko Sindrom Kompartemen
Secara umum, faktor risiko sindrom kompartemen:
- Usia muda < 35 tahun
- Patah tulang
- Cedera jaringan lunak
- Aktivitas berulang (pelari, penari)
- Perban yang terlalu ketat
- Gigitan ular
- Sindrom nefrotik
- Diabetes
- Hipotiroidisme
- Gangguan perdarahan yang disebabkan oleh gangguan keseimbangan pembekuan darah dan perdarahan
Artikel Lainnya: 8 Penyebab Otot Tidak Berkembang Meski Rajin Olahraga
Diagnosis Sindrom Kompartemen
Diagnosis sindrom kompartemen dapat ditentukan berdasarkan wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Dokter akan menanyakan keluhan, riwayat kesehatan penderita, kebiasaan, dan faktor risiko.
Lalu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi tanda-tanda vital dan bagian tubuh yang terlibat. Sedangkan, pemeriksaan penunjang disesuaikan dengan hasil wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang yang dipertimbangkan adalah foto rontgen dan magnetic resonance imaging (MRI).
Pengobatan Sindrom Kompartemen
Cara mengatasi sindrom kompartemen adalah berobat ke dokter. Secara umum, pengobatan sindrom kompartemen bergantung pada kondisi penderita, yang memerlukan kolaborasi interprofesi. Misalnya, dokter di instalasi gawat darurat, dokter spesialis bedah umum, spesialis ortopedi, dan spesialis kedokteran olahraga.
Berikut pengobatan sindrom kompartemen akut:
- Pembedahan: fasciotomy
Berikut pengobatan sindrom kompartemen kronis:
- Istirahat
- Modifikasi aktivitas
- Terapi obat: obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), toksin botulinum
- Pembedahan dipertimbangkan pada penderita yang tidak membaik dengan pendekatan non-bedah.
Pencegahan Sindrom Kompartemen
Sampai saat ini, belum terdapat pencegahan sindrom kompartemen akut secara efektif. Namun, kamu bisa mengurangi risiko terjadinya komplikasi dengan segera berobat ke dokter bila mengalami trauma fisik.
Sedangkan, upaya pencegahan sindrom kompartemen kronis adalah dengan memodifikasi aktivitas berulang dan berobat ke dokter.
Komplikasi Sindrom Kompartemen
Berikut komplikasi sindrom kompartemen:
- Kontraktur
- Nyeri
- Kerusakan saraf
- Infeksi
- Gagal ginjal
- Kematian
Artikel Lainnya: Waspada, Ini Deretan Penyebab Nyeri Sendi yang Mesti Kamu Ketahui
Obat Terkait Sindrom Kompartemen
Cara mengatasi sindrom kompartemen adalah seperti yang telah dijelaskan pada bagian pengobatan sindrom kompartemen. Berikut obat terkait sindrom kompartemen kronis:
- OAINS
- Toksin botulinum
Kapan harus ke Dokter?
Segera ke dokter, bila kamu mengalami gejala dan tanda di atas. Segera ke instalasi gawat darurat, bila mengalami gejala dan tanda sindrom kompartemen akut.
Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi sindrom kompartemen, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.
[LUF]
- Chandwani D, Varacallo M. Exertional compartment syndrome. StatPearls [Internet]. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544284/ Diakses 11 Agustus 2023.
- OrthoInfo. Compartment Syndrome. 2022. https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/compartment-syndrome/ Diakses 11 Agustus 2023.
- Buerba RA, Fretes NF, Devana SK, Beck JJ. Chronic exertional compartment syndrome: current management strategies. Open Access J Sports Med. 2019.
- Torlincasi AM, Lopez RA, Waseem M. Acute compartment syndrome. StatPearls [Internet]. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448124/# Diakses 11 Agustus 2023.
- Shadgan B, Menon M, Sanders D, Berry G, Martin C Jr, Duffy P, Stephen D, O'Brien PJ. Current thinking about acute compartment syndrome of the lower extremity. Can J Surg. 2010.
- Putri A, Diansyah MN, Ashariati A, Bintoro SU, Amrita PN, Savitri M, Romadhon PZ. Diathesis Hemorrhagic, Coagulation and fibrinolytic system. Biomol Heal Sci J. 2022.
- Elkbuli A, Sanchez C, Hai S, McKenney M, Boneva D. Gluteal compartment syndrome following alcohol intoxication: case report and literature review. Annals of Medicine and Surgery. 2019.