Pengertian
Divertikulitis adalah peradangan pada divertikula saluran pencernaan. Divertikula itu sendiri merupakan penonjolan abnormal pada saluran pencernaan, paling sering dijumpai pada usus besar.
Kondisi ini dapat berkembang menjadi infeksi yang serius maupun radang minor. Komplikasi yang dapat terjadi antara lain perdarahan dari usus besar, pecahnya dinding usus besar, hingga usus tersumbat.
Penderita penyakit diverticular, beberapa bagian dari dinding usus besar memang lemah. Bagian yang lemah ini data menggembung seperti kantung-kantung kecil. Bagian inilah yang kemudian dapat mengalami peradangan (bengkak) dan terinfeksi.
Penyebab
Penyebab terjadinya divertikulitis masih belum diketahui secara pasti. Namun diduga kantung usus ini terbentuk ketika terdapat tekanan intralumen yang mendorong bagian yang lemah pada dinding usus besar.
Biasanya, pola makan dengan kandungan serat yang cukup menyebabkan sisa makanan cukup lunak sehingga dapat bergerak sepanjang usus dengan mudah. Tetapi, ketika konsumsi serat tidak cukup banyak, maka sisa makanan akan menjadi lebih keras dan dibutuhkan tekanan yang lebih besar untuk mengeluarkan sisa-sisa pencernaan tersebut.
Kantung usus dapat terbentuk ketika tekanan macam ini meningkat dan mendorong titik lemah pada usus. Apabila kantung usus ini meradang atau terinfeksi, maka kondisi itu disebut dengan divertikulitis.
Artikel Lainnya: Perut Terasa Kram saat Batuk, Mungkin Ini Alasannya
Diagnosis
Diagnosis divertikulitis dimulai dengan penggalian informasi mengenai gejala dan tanda yang dialami penderita lewat serangkaian wawancara medis. Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik.
Beberapa langkah diagnosis divertikulitis adalah:
- Wawancara medis. Pada wawancara medis umumnya dijumpai adanya keluhan nyeri perut dan demam. Pada beberapa keadaan dapat dijumpai perdarahan saluran cerna.
- Pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik bisa dijumpai adanya nyeri perut. Nyeri perut ini lebih berat dengan penekanan.
- Pemeriksaan radiologi. Pemeriksaan radiologi yang biasanya dilakukan untuk mendiagnosis divertikulitis adalah CT-scan. Pemeriksaan ini sangat akurat untuk mendiagnosis divertikulitis.
- Pada CT-scan akan terlihat adanya penebalan usus dengan penebalan lemak di sekitar kolon. Pada kasus dengan komplikasi, CT-scan juga dapat memperlihatkan adanya kondisi khusus, seperti abses pada usus.
- Kolonoskopi. Pemeriksaan kolonoskopi dapat memperlihatkan secara pasti adanya kantung pada usus. Namun, pada kondisi akut dari divertikulitis, pemeriksaan ini tidak disarankan karena risiko robekan yang tinggi.
Gejala
Penderita divertikulitis akan menunjukkan berbagai gejala yang umum dijumpai pada infeksi saluran cerna. Beberapa gejala yang dijumpai pada penderita divertikulitis adalah:
- Rasa nyeri pada perut. Biasanya nyeri dirasakan pada perut bagian kiri bawah.
- Demam
- Perut terasa kembung
- Mual dan muntah
- Perdarahan saluran cerna
Pengobatan
Pada kasus divertikulitis ringan tanpa komplikasi, gangguan ini akan berespons dengan terapi konservatif. Beberapa terapi dari divertikulitis adalah:
- Diet
Diet dengan kandungan serat yang cukup diperlukan untuk mengurangi tekanan di dalam lumen usus. Probiotik juga dapat digunakan, walaupun masih memerlukan bukti lebih lanjut.
- Antibiotik
Antibiotik dapat diberikan pada kasus dengan derajat yang berat dan kecurigaan penyebab bakteri.
- Pembedahan
Pada kasus berat, dengan adanya peritonitis (peradangan rongga perut), abses, dan fistula, diperlukan pembedahan untuk membersihkan rongga perut dan mengambil bagian usus yang abnormal. Operasi bisa segera diperlukan pada kasus ketika usus berlubang, terdapat hubungan langsung dengan rongga perut, dan menyebabkan infeksi pada rongga perut.
Operasi yang dilakukan biasanya adalah resesi usus pada bagian yang mengalami divertikulitis. Prosedur operasi ini dapat disertai pemasangan kolostomi atau saluran buang sementara pada dinding perut.
Pencegahan
Divertikulitis bisa dicegah dengan mengurangi potensi terjadinya divertikulum. Pencegahan kantung usus ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya dengan mengatur pola makan Anda.
Makanan dengan kandungan serat yang cukup, seperti buah dan sayur merupakan pembantu ampuh kerja pencernaan. Serat akan memperlunak sisa-sisa makanan sehingga kemudian akan lebih mudah dikeluarkan.