Pengertian
Asbestosis merupakan gangguan kesehatan yang terjadi akibat paparan dan terhirupnya debu asbestos dalam jangka panjang. Asbestos merupakan produk mineral yang tahan panas dan korosi. Produk ini banyak digunakan pada semen, keramik dan bahan-bahan bangunan lainnya. Karena strukturnya kecil dan relatif tajam, asbestos menjadi sulit dikeluarkan dari saluran napas dan lama-kelamaan bisa mengiritasi paru.
Lebih lanjut, iritasi ini dapat menimbulkan kerusakan sel-sel di paru dan membentuk jaringan parut. Pembentukan jaringan parut ini menyebabkan paru kehilangan kemampuannya untuk mengembang dan mengatur oksigen yang masuk. Akibatnya bisa terjadi sesak napas dan berbagai keluhan pernapasan lainnya.
Mereka yang bekerja di tambang asbestos, pabrik pesawat, truk, besi, baja, dan keramik yang banyak terpapar asbestos memiliki risiko jauh lebih tinggi mengalami asbestosis di kemudian hari. Pengaruh buruk paparan bahan tersebut membuat pemerintah saat ini telah membuat peraturan terkait penggunaan asbestos. Asbestos sudah banyak digantikan dengan bahan lain yang lebih ramah lingkungan dan lebih bersahabat bagi tubuh manusia.
Penyebab
Asbestosis disebabkan karena paparan dan terhirupnya debu asbestos dalam jangka panjang. Debu asbestos yang banyak terdapat pada tambang dan pabrik dapat terhirup oleh pekerja dan orang- orang yang berada di sekitar lokasi tersebut.
Normalnya, debu halus yang jumlahnya sedikit dapat dikeluarkan dari tubuh melalui mekanisme pembersihan jalan napas. Namun tidak dengan asbestos. Debu yang ukurannya sangat kecil dan permukaannya tajam ini dengan mudah terperangkap dalam saluran napas tetapi sulit dikeluarkan.
Lama kelamaan tumpukan debu asbestos akan membuat jalan napas menjadi teriritasi, meradang, dan terbentuklah jaringan parut. Terjadinya jaringan parut kemudian membuat paru mengalami kesulitan bekerja memompa udara.
Oleh karena itu, keluhan utama yang dirasakan penderitanya lebih kepada gejala saluran napas seperti batuk dan sesak. Bila tidak ditangani dengan tepat, asbestosis akan berujung pada kerusakan paru permanen dan gangguan kerja jantung.
Gejala
Gejala asbestosis umumnya mulai tampak pada 10–40 tahun setelah paparan intensif debu asbestos terjadi. Beberapa gejala yang muncul, seperti:
- Batuk-batuk
- Sesak napas
- Adanya suara napas tambahan
- Adanya darah dalam dahak
- Tekanan darah tinggi
- Sulit menelan
- Pembengkakan daerah leher
- Perubahan bentuk pada ujung-ujung jari
- Penurunan berat badan dan nafsu makan
Diagnosis
Diagnosis asbestosis ditentukan atas dasar wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan saat didapati riwayat paparan asbestos sudah berlangsung dalam jangka waktu lama. Untuk memastikan diagnosis, akan dilakukan serangkaian pemeriksaan, seperti:
- Rontgen dada
- CT-scan
- Pemeriksaan fungsi paru
Seluruh pemeriksaan ini juga dilakukan untuk mengetahui lebih jauh kadar serta luas kerusakan paru yang terjadi dan tingkat kebugaran kerja paru saat itu.
Pengobatan
Sejauh ini tidak ada langkah medis yang benar-benar dapat mengembalikan fungsi paru seperti semula pada penderita asbestosis. Berbagai bentuk terapi yang saat ini tersedia sebatas menghambat semakin memburuknya penyakit dan meredakan gejala.
Untuk memantau perkembangan penyakit, serangkaian pemeriksaan akan dilakukan secara berkala. Pemeriksaan yang bisa dilakukan antara lain rontgen dada dan pemeriksaan fungsi paru.
Seorang penderita asbestosis juga dihimbau untuk segera menghindari sumber paparan asbestos, berhenti merokok, dan mempertimbangkan vaksin flu serta pneumonia.
Paru pada penderita asbestos sudah menurun fungsinya dan mudah mengalami infeksi. Karena itu, kedua jenis vaksin ini diperlukan untuk membantu meningkatkan perlindungan tubuh dari serangan kuman penyebab penyakit tersebut.
Komplikasi
Seorang dengan asbestosis diduga juga lebih berisiko menderita kanker paru di kemudian hari. Terutama bila yang bersangkutan merokok atau memiliki riwayat merokok di masa lalu.
Pencegahan
Menghindari paparan terhadap debu asbestos adalah kunci utama dalam tindakan pencegahan asbestos. Pilih material yang aman bagi tubuh dan bagi lingkungan bila Anda hendak membuat bangunan baru.
Cek bangunan dan lingkungan sekitar Anda. Bila rentan dengan debu asbestos, upayakan penggunaan masker atau upayakan konsultasi dengan ahli lingkungan untuk meminimalkan paparan partikel berbahaya ini.