Gagal Napas
Dokter Spesialis |
Dokter di instalasi gawat darurat; Spesialis terkait: Spesialis Emergency Medicine, Spesialis paru, spesialis anestesi, spesialis penyakit dalam konsultan pulmonologi, spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi; Spesialis terkait sesuai penyakit yang mendasari |
Gejala |
Sesak napas, batuk, mengi, gelisah, bingung, bicara kacau, penurunan kesadaran, berkeringat dingin, sianosis (wajah, bibir, lidah, dan kulit membiru), lemah, tremor, gangguan penglihatan, denyut jantung tidak teratur |
Faktor Risiko |
Obesitas, merokok, mengonsumsi alkohol, riwayat penyakit paru kronis (PPOK, asma), immunocompromise, menerima imunosupresan |
Diagnosis |
Wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang |
Pengobatan |
Penanganan segera di IGD, perawatan di ICU, mengobati penyakit dasar, oksigen, memperbaiki ventilasi, ventilasi mekanik, menjaga patensi jalan napas (penyedotan sekret, trakeostomi), fisioterapi dada |
Obat |
Oksigen, bronkodilator (agonis beta adrenergik, antikolinergik), antibiotika, kortikosteroid |
Komplikasi |
Emboli paru, aritmia, perikarditis, infark miokard akut |
Kapan harus ke dokter? |
Terdapat gejala-gejala gagal napas |
Pengertian Gagal Napas
Gagal napas merupakan suatu kondisi yang mengancam nyawa dan perlu penanganan segera. Kondisi ini terjadi ketika sistem pernapasan tidak mampu melakukan fungsi pertukaran udara sehingga kebutuhan oksigen tubuh tidak terpenuhi dan karbon dioksida tidak dibuang.
Bila oksigen tidak diedarkan, maka kerja sel akan terganggu. Begitupun bila karbondioksida tidak dibuang dari darah, maka zat sisa ini akan berbahaya bagi tubuh.
Pada tahap awal, gagal napas dapat menyebabkan penurunan kesadaran. Bila tidak memperoleh penanganan, kondisi ini dapat menyebabkan kegagalan kerja berbagai organ tubuh hingga kematian.
Artikel lainnya: Penyebab Bradipnea, Saat Napas Melambat di Bawah Normal
Jenis Gagal Napas
Gagal napas dikelompokkan menjadi beberapa tipe, yaitu:
1. Tipe I (Gagal napas hipoksemia akut)
Kondisi ini disebabkan oleh penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), asma, disfungsi jantung, pneumonia, edema paru, pneumotoraks, dan hemotoraks.
2. Tipe II (Gagal napas hiperkapnea)
Kondisi ini disebabkan oleh intoksikasi obat, trauma batang otak, hipotiroid, miastenia gravis, atelektasis, dan efusi pleura.
3. Tipe III
Kondisi ini akibat atelektasis.
4. Tipe IV
Kondisi ini disebabkan oleh hipoperfusi otot pernapasan dengan renjatan.
Penyebab Gagal Napas
Sistem pernapasan terdiri dari:
- Tempat pertukaran gas: paru
- Pompa yang memventilasi paru: pusat pernapasan di susunan saraf pusat (SSP), dinding dada, otot napas, jalur penghubung SSP dengan otot napas.
Gagal napas terjadi melalui 2 mekanisme:
- Kegagalan pertukaran udara yang ditandai dengan hipoksemia (kadar oksigen dalam darah di bawah batas normal)
- Kegagalan ventilasi yang ditandai dengan hiperkapnia (kadar karbon dioksida dalam darah di atas batas normal)
Penyebab gagal napas antara lain:
- Fungsi SSP menurun (obat sedatif, stroke, ensefalitis)
- Gangguan transmisi pada otot dan persarafan (trauma saraf tulang belakang, tetanus, poliomyelitis)
- Abnormalitas otot (distrofi/otot kehilangan fungsi, atrofi/otot menyusut)
- Abnormalitas dinding dada dan pleura (trauma dinding dada, efusi pleura)
- Penyakit paru dan saluran napas (asma, PPOK, skleroderma)
- Lain-lain (malnutrisi,gangguan elektrolit, sepsis)
Gejala Gagal Napas
Gejala yang tampak pada pasien dengan gagal napas adalah sebagai berikut:
- Sesak napas
- Batuk
- Mengi
- Gelisah
- Bingung
- Bicara kacau
- Penurunan kesadaran
- Berkeringat dingin
- Sianosis (wajah, bibir, lidah, dan kulit membiru)
- Lemah
- Tremor
- Gangguan penglihatan
- Denyut jantung tidak teratur
Faktor Risiko Gagal Napas
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko gagal napas, meliputi:
- Obesitas
- Merokok
- Mengonsumsi alkohol
- Riwayat penyakit paru kronis seperti PPOK, asma
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti immunocompromised atau menerima imunosupresan
Artikel lainnya: Kenali Respiratory Distress Syndrome, Kondisi Bayi Sulit Bernapas Saat Lahir
Diagnosis Gagal Napas
Dokter akan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Wawancara medis dapat dilakukan dengan keluarga pasien. Adapun hal-hal yang mungkin ditanyakan adalah:
- Keluhan (sesak, batuk, nyeri dada, penurunan nafsu makan, demam, dan penurunan berat badan, gangguan penghidu)
- Pajanan terhadap orang sakit atau kontak dengan penderita COVID-19
- Kondisi immunocompromised atau menerima imunosupresan
- Penyakit yang mendasari (asma, pneumonia) dan kepatuhan berobat
- Kebiasaan (merokok, mengonsumsi alkohol)
- Riwayat pekerjaan (penyakit paru terkait pekerjaan)
- Riwayat keluarga (atopik, genetik)
Pada pemeriksaan fisik, umumnya akan ditemukan:
- Tampak sesak napas, perubahan status mental, kebiruan
- Dada (asimetris, suara napas abnormal, irama jantung tidak teratur)
- Alat gerak atas (tremor, jari tabuh, kebiruan)
- Alat gerak bawah (kebiruan, bengkak)
Untuk pemeriksaan penunjang disesuaikan dengan temuan dari hasil wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Secara umum, pemeriksaan penunjang yang direkomendasikan:
- Pulse oximetry (mengukur saturasi oksigen)
- Darah perifer lengkap
- Analisis gas darah
- Rontgen dada
- EKG
- Pemeriksaan penunjang sesuai penyakit yang mendasari (ekokardiografi, bronkoskopi, RT-PCR)
Pengobatan Gagal Napas
Penderita gagal napas perlu mendapatkan terapi segera oleh dokter di instalasi gawat darurat (IGD). Penderita biasanya dirawat di unit perawatan intensif (ICU) oleh dokter spesialis terkait sesuai kondisi penderita.
Perkiraan kondisi penderita selanjutnya tergantung dari penyebab dan penyakit penyerta. Secara umum, pengobatan gagal napas yang mungkin dianjurkan oleh dokter adalah:
Pengobatan gagal napas tipe 1
- Mengobati penyakit dasar
- Oksigen
- Ventilasi mekanik (acute respiratory distress syndrome)
- Bronkodilator: agonis beta adrenergik, antikolinergik
- Antibiotika
- Kortikosteroid
- Fisioterapi dada
Pengobatan gagal napas tipe 2
- Memperbaiki ventilasi
- Mengobati penyakit dasar
- Menjaga patensi jalan napas (penyedotan sekret, trakeostomi)
- Ventilasi mekanik
- Oksigen
Artikel lainnya: Mengapa Luka Bakar Sebabkan Gangguan Pernapasan?
Pencegahan Gagal Napas
Upaya pencegahan gagal napas berkaitan dengan upaya untuk mengendalikan penyakit yang mendasari dan faktor risikonya. Secara umum, pencegahannya meliputi:
- Menerapkan gaya hidup sehat dengan mengatur status nutrisi dan hidrasi, rutin berolahraga, istirahat yang cukup, dan mengelola stres
- Tidak mengonsumsi alkohol
- Tidak merokok
- Menurunkan berat badan bagi yang overweight atau obesitas untuk mencapai indeks massa tubuh normal
- Mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir atau dengan pembersih tangan berbasis alkohol secara teratur, terutama setelah berjabat tangan
- Menghindari pencetus seperti serbuk sari, debu, dan makanan pencetus alergi bagi penderita asma
- Sedapat mungkin menghindari kontak dengan penderita yang terinfeksi seperti COVID-19 atau menggunakan masker
Komplikasi Gagal Napas
Jika tidak ditangani segera, gagal napas bisa menyebabkan komplikasi, meliputi:
- Emboli paru
- Aritmia
- Perikarditis
- Infark miokard akut
Artikel lainnya: Cara-Cara Mencegah Emboli Paru
Obat Terkait Gagal Napas
- Oksigen
- Bronkodilator: ipratropium bromida
- Antibiotika
- Kortikosteroid
Kapan Harus ke Dokter?
Sangat penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat untuk gagal napas dan penyakit yang mendasarinya. Segera ke IGD bila kamu atau mereka yang berada dalam pengawasanmu mengalami gejala-gejala di atas.
Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi gagal napas, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.
[LUF]
- Amin Z, Purwoto J. Gagal Napas Akut. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke 6. InternaPublishing. 2014.
- Alwi I, Salim S, Hidayat R, Kurniawan J, Tahapary DL. Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam Panduan Praktik Klinis. InternaPublishing. 2015.
- Stratton SJ. Acute respiratory failure. 2023. https://bestpractice.bmj.com/topics/en-us/853 Accessed 11 May 2023.
- Shebl E, Mirabile VS, Sankari A, Burns B. Respiratory Failure. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK526127/ Accessed 11 May 2023.
- See, Kay Choong. Approach to acute respiratory failure for frontline clinicians. Singapore Medical Journal. 2022.
- Burgos J, Luján M, Larrosa MN, Fontanals D, Bermudo G, Planes AM, et al. European Respiratory Journal. 2014.
- Rottoli M, Bernante P, Belvedere A, Balsamo F, Garelli S, Giannella M, et al. How important is obesity as a risk factor for respiratory failure, intensive care admission and death in hospitalised COVID-19 patients? Results from a single Italian centre. European Journal of Endocrinology. 2020.