Pengertian
Penyakit membran hialin terjadi bila kadar surfaktan dalam tubuh seorang bayi tidak mencukupi. Surfaktan merupakan zat yang diproduksi pada saluran napas dan berfungsi membuka kantung udara di paru, sehingga paru dapat mengembang dan oksigen pun dapat masuk. Kekurangan zat ini berpotensi menyebabkan paru sang bayi mengempis dan rusak. Akibatnya, bayi jadi sulit bernapas dan terlihat sangat sesak.
Normalnya, surfaktan sudah mulai diproduksi ketika janin berusia 24–28 minggu. Ketika usianya mencapai 35 minggu, jumlah surfaktan umumnya sudah memadai.
Penyakit membran hialin terjadi pada 60–80 persen bayi yang lahir prematur sebelum usia 28 minggu. Walaupun sebagian besar kasus penyakit membran hialin ini terjadi pada bayi prematur, beberapa kondisi dapat meningkatkan risikonya seorang bayi terlahir dengan penyakit tersebut, seperti:
- Ras kaukasia dan jenis kelamin laki- laki
- Riwayat kelahiran bayi sebelumnya dengan penyakit membran hialin
- Bayi lahir dengan operasi caesar
- Riwayat sesak napas saat lahir
- Infeksi dalam kehamilan
- Bayi kembar
- Bayi yang terlahir dari ibu diabetes
- Bayi dengan kelainan jantung paten duktus arteriosus (PDA)
Diagnosis
Penentuan diagnosis penyakit membran hialin dilakukan berdasarkan wawancara medis mendetail, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pada wawancara medis, ditelusuri apakah ada riwayat kehamilan dan persalinan yang dapat meningkatkan risiko penyakit membran hialin. Misalnya infeksi pada kehamilan, riwayat kelahiran bayi sesak sebelumnya, dan usia kehamilan saat bayi dilahirkan.
Pada pemeriksaan fisik, akan didapatkan kondisi sebagai berikut:
- bayi yang terlihat sesak
- terlihat pucat atau kebiruan di ujung tangan, kaki dan bibir karena kekurangan oksigen
- terdapat tarikan otot dada sebagai usahanya bernapas
Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan adalah:
-
Oxymetri
Pada pemeriksaan oxymetri di ujung jari didapatkan kadar oksigen yang berada di bawah angka normal.
-
Rontgen dada
Pada rontgen dada bayi dengan penyakit membran hialin akan didapatkan gambaran ground glass pada paru.
-
Echocardiografi jantung
Echo jantung atau USG jantung dilakukan untuk memastikan bila terdapat paten duktus arteriosus (PDA). PDA merupakan kelainan pada jantung yang menjadi salah satu faktor risiko penyakit membran hialin.
Penyebab
Normalnya, bayi yang lahir cukup bulan memiliki kadar surfaktan yang cukup di dalam tubuhnya. Surfaktan ini merupakan zat yang berperan menjaga saluran napas tetap terbuka. Bila kadar surfaktan di bawah normal, misalnya karena prematuritas, saluran napas ini menjadi mengempis dan udara jadi sulit masuk. Kempisnya saluran napas di dalam paru ini menyebabkan penyakit membran hialin. Akibatnya bayi jadi kesulitan bernapas dan memasukkan oksigen ke dalam tubuh.
Bila kesulitan napas ini terus berlanjut, lama kelamaan fungsi paru jadi ikut menurun. Dampaknya akan terjadi penumpukan karbondioksida dan menyebabkan asidosis (pH darah menjadi asam). Kondisi asidosis ini sangat berbahaya karena dapat mengganggu kerja tubuh secara keseluruhan.
Selain itu, tanpa pengobatan memadai, sistem pernapasan akan kelelahan dan dapat terjadi gagal napas. Pada tahap gagal napas, tubuh bayi memerlukan alat tambahan untuk membantunya bernapas yang bernama ventilator.
Gejala
Gejala dan tanda-tanda penyakit membran hialin meliputi:
- Sesak napas berat
- Tampak pucat dan kebiruan di kulit terutama ujung jari dan bibir
- Terdapat napas cuping hidung
- Napas cepat
- Merintih
- Terlihat tarikan otot dada sebagai usaha bernapas
Berbagai gejala ini umumnya memuncak di hari ketiga dan mereda ketika sang bayi sudah dapat buang air kecil.
Pengobatan
Karena masalah utama dalam penyakit membran hialin adalah kesulitan bernapas, maka bantuan napas pada bayi menjadi prinsip utama pengobatannya. Bantuan napas ini dapat diberikan dengan berbagai metode, seperti:
- Masker oksigen
- Pemasangan selang bantu napas lewat mulut ke paru
- Pemasangan mesin bantu napas atau ventilator
- Pemberian surfaktan artifisial
- Pemberian obat penenang terutama saat dilakukan tindakan medis.
Komplikasi:
Berbagai komplikasi dapat terjadi dari penyakit membran hialin, di antaranya adalah:
- Pneumomediastinum: keluarnya udara dari dalam paru ke ruang lapisan paru
- Pneumothorax: keluarnya udara dari dalam paru ke ruang antara paru dan dinding dada
- Pneumopericardium: keluarnya udara ke ruangan pelindung jantung
- Pulmonary interstitial emphysema (PIE): keluarnya udara ke ruang antara kantung- kantung udara di dalam paru
- Penyakit paru kronis
Pencegahan
Penyakit membran hialin dicegah dengan meminimalkan risiko kelahiran prematur. Bila kelahiran prematur tidak dapat dihindari, sang ibu dapat diberikan obat berupa kortikosteroid yang berperan mematangkan paru bayi.