Pneumotoraks
Dokter Spesialis |
Dokter di instalasi gawat darurat, Spesialis terkait: spesialis paru, spesialis penyakit dalam, spesialis penyakit dalam konsultan pulmonologi, spesialis bedah, spesialis bedah toraks dan kardiovaskular |
Gejala |
Sesak napas, nyeri dada yang tajam dan memberat saat menarik napas |
Faktor Risiko |
Merokok, kehamilan, familial pneumothorax, penyakit paru obstruktif kronik, asma, tuberkulosis, endometriosis toraks, trauma tembus atau trauma tumpul di dada |
Diagnosis |
Wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang |
Pengobatan |
Bergantung pada gejala, indikator penyakit akut, penyakit paru yang mendasari, dan status hemodinamik |
Obat |
Bergantung pada gejala, indikator penyakit akut, penyakit paru yang mendasari, dan status hemodinamik |
Komplikasi |
Gagal napas, henti jantung, empiema |
Kapan harus ke dokter? |
Terdapat gejala dan tanda pneumotoraks |
Pengertian Pneumotoraks
Pneumotoraks adalah suatu kondisi saat udara terhimpun di rongga pleura, yaitu rongga di antara paru-paru dan dinding dada. Dalam keadaan normal, rongga ini tidak terisi oleh udara.
Pneumotoraks dapat terjadi pada semua usia dan berisiko membuat paru kolaps. Pada kondisi tertentu, pneumotoraks dapat mengancam nyawa dan membutuhkan penanganan segera. Lalu, bagaimana gejala pneumotoraks? Yuk ketahui penjelasan selengkapnya di sini.
Jenis Pneumotoraks
Pneumotoraks terdiri dari:
- Pneumotoraks spontan primer, cenderung pada usia muda tanpa didasari oleh masalah paru-paru
- Pneumotoraks spontan sekunder, disebabkan oleh penyakit paru-paru yang mendasari
- Pneumotoraks traumatik, disebabkan oleh benturan di dada berupa trauma tumpul, luka tusuk, dan luka tembak
- Tension pneumothorax merupakan kondisi darurat yang dapat mendesak jantung, pembuluh darah, dan struktur mediastinum lainnya
- Simple pneumothorax tidak menyebabkan pergeseran struktur mediastinum
- Open pneumothorax adalah kondisi yang disebabkan oleh luka terbuka di dinding dada
- Pneumotoraks katamenial adalah pneumotoraks dalam kurun waktu 72 jam sebelum atau setelah menstruasi.
Penyebab Pneumotoraks
Rongga dada terdiri dari jantung, paru-paru, dan pembuluh darah. Di setiap sisi rongga, terdapat selaput pleura yang melapisi permukaan paru-paru (pleura visceral) dan melapisi bagian dalam dinding dada (pleura parietal).
Paru-paru akan mengembang bila tekanan dalam saluran udara lebih tinggi daripada tekanan dalam rongga pleura. Pneumotoraks dapat disebabkan oleh masalah di dinding dada dan di paru, atau karena mikroorganisme di rongga pleura yang menghasilkan gas.
Artikel Lainnya: Waspadai Tanda-Tanda Masalah Paru-Paru Ini
Gejala Pneumotoraks
Gejala pneumotoraks bergantung pada kondisi yang mendasari. Secara umum, gejala pneumotoraks adalah:
- Sesak napas
- Nyeri dada yang tajam dan memberat saat menarik napas
Faktor Risiko Pneumotoraks
Beberapa faktor yang membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap pneumotoraks, seperti:
- Merokok, kehamilan, dan familial pneumothorax merupakan faktor risiko pneumotoraks spontan primer
- Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), asma, tuberkulosis (TBC), dan endometriosis toraks merupakan faktor risiko pneumotoraks spontan sekunder
- Trauma tembus atau trauma tumpul di dada dapat menjadi penyebab pneumotoraks traumatik dan tension pneumothorax
Diagnosis Pneumotoraks
Biasanya, dokter akan menanyakan keluhan dan faktor risiko, serta melakukan pemeriksaan fisik. Selanjutnya, dapat diperhatikan tanda-tanda, seperti frekuensi napas dan denyut jantung yang meningkat, tekanan darah rendah, kulit kebiruan, pengembangan paru yang tidak simetris, dan suara napas melemah atau menghilang.
Pemeriksaan penunjang direkomendasikan sesuai hasil wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Berikut pemeriksaan penunjang yang dipertimbangkan:
1. Rontgen dada
Pemeriksaan ini untuk mengevaluasi rongga pleura, paru yang kolaps, deviasi trakea, pergeseran mediastinum, emfisema subkutan, dan lain-lain.
2. Analisis gas darah
Pemeriksaan ini untuk menilai kadar karbon dioksida, kadar oksigen, dan pH darah.
3. CT scan
Prosedur ini untuk mengidentifikasi penyebab pneumotoraks, seperti kelainan di paru, dan sebagainya.
4. USG
Tindakan ini mungkin bermanfaat pada penderita yang tidak stabil.
Artikel Lainnya: Mengenal Jenis dan Penyebab Suara Napas Tambahan
Pengobatan Pneumotoraks
Bila kamu merasakan gejala di atas, maka segeralah ke instalasi gawat darurat untuk memperoleh pemeriksaan guna mengevaluasi jalan napas, pernapasan, dan sirkulasi serta memperoleh pengobatan. Pengobatan pneumotoraks bergantung pada berbagai faktor, seperti gejala, indikator penyakit akut, penyakit paru yang mendasari, dan status hemodinamik.
Secara umum, pengobatan pneumotoraks meliputi:
1. Terapi konservatif
Pada pneumotoraks tertentu dengan gejala minimal atau tanpa gejala, dapat dilakukan observasi. Selain itu, pada pneumotoraks sekunder dengan ukuran yang sangat kecil dan gejala minimal, maka oksigen aliran tinggi dapat membantu.
2. Dekompresi jarum
Prosedur ini bertujuan untuk menangani paru yang kolaps. Setelah dekompresi jarum, biasanya dipasang WSD (water sealed drainage) yang dimasukkan melalui dada menuju rongga pleura.
3. Pembedahan (torakotomi)
Tindakan operasi ini biasanya dipertimbangkan pada kondisi pneumotoraks bilateral dan pneumotoraks yang berulang.
Artikel Lainnya: Cara Meningkatkan Kadar Saturasi Oksigen
Pencegahan Pneumotoraks
Upaya pencegahan pneumotoraks adalah dengan mengendalikan faktor risiko yang dapat diubah, seperti:
- Tidak merokok
- Bagi penderita dengan masalah kesehatan paru, sebaiknya melakukan kontrol rutin ke dokter yang merawat
- Menjaga ventilasi ruangan dan mengusahakan sinar matahari masuk ke rumah secukupnya, sebagai upaya mencegah TBC yang merupakan faktor risiko pneumotoraks
- Menghindari untuk menyelam bagi yang berisiko mengidap pneumotoraks
Komplikasi Pneumotoraks
Berikut komplikasi pneumotoraks:
- Gagal napas
- Henti jantung
- Empiema
Artikel Lainnya: Pertolongan Pertama pada Korban Henti Jantung Mendadak
Obat Terkait Pneumotoraks
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa obat pneumotoraks bergantung pada berbagai faktor. Berikut obat terkait pneumotoraks:
- Oksigen
Kapan harus ke Dokter?
Segera ke instalasi gawat darurat, bila kamu merasakan gejala dan tanda di atas. Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi pneumotoraks, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.
[LUF]
- Hisyam B, Budiono E. Pneumotoraks. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke 6. InternaPublishing. 2014.
- Advanced Trauma Life Support. 2018.
- McKnight CL, Burns B. Pneumothorax. StatPearls [Internet]. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441885/ Accessed 27 June 2023.
- Jalota R, Sayad E. Tension pneumothorax. StatPearls [Internet]. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559090/ Accessed 27 June 2023.
- D'Agostino HP, Edens MA. Physiology, pleural fluid.Stat Pearls [Internet]. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513353/ Accessed 27 June 2023.
- Zarogoulidis P, Kioumis I, Pitsiou G, Porpodis K, Lampaki S, Papaiwannou A, et al. Pneumothorax: from definition to diagnosis and treatment. J Thorac Dis. 2014.
- Marjański T, Sowa K, Czapla A, Rzyman W. Catamenial pneumothorax - a review of the literature. Kardiochir Torakochirurgia Pol. 2016.
- Roberts DJ, Leigh-Smith S, Faris PD, Ball CG, Robertson HL, Blackmore C,et al. Clinical manifestations of tension pneumothorax: protocol for a systematic review and meta-analysis. Systematic reviews. 2014.
- American Lung Association. Symptoms, Diagnosis, and Treating Pneumothorax. 2020. https://www.lung.org/lung-health-diseases/lung-disease-lookup/pneumothorax/symptoms-diagnosis-treatment Accessed 27 June 2023.
- Lazopoulos A, Barbetakis N, Lazaridis G, Baka S, Mpoukovinas I, Karavasilis V, et al. Open thoracotomy for pneumothorax. J Thorac Dis. 2015.
- Tschopp JM, Bintcliffe O, Astoul P, Canalis E, Driesen P, Janssen J, et al. ERS task force statement: diagnosis and treatment of primary spontaneous pneumothorax. European Respiratory Journal. 2015.
- Imran JB, Eastman AL. Pneumothorax. JAMA. 2017.