Radang Paru-Paru
Dokter Spesialis | Paru |
Gejala | Demam, batuk dahak berwarna kuning, nyeri dada, sesak napas, kelelahan, menggigil |
Faktor risiko | Perokok, lansia, anak di bawah 2 tahun, pencandu alkohol, pengguna narkoba, PPOK, pasien yang menggunakan ventilator, orang dengan sistem imun yang lemah, lingkungan rumah padat |
Cara diagnosis | Pemeriksaan fisik paru-paru, oksimetri, rontgen dada, CT scan, pemeriksaan darah, pemeriksaan dahak, kultur cairan pleura, bronkoskopi |
Pengobatan | Terapi kausal, terapi suportif umum, terapi inhalasi, fisioterapi dada |
Obat | antibiotik, antijamur, antivirus |
Komplikasi | Bakteremia, sulit bernapas, abses paru, efusi pleura, endocarditis |
Kapan harus ke dokter? | Sulit bernapas, nyeri dada, demam tinggi, batuk yang menetap disertai nanah |
Pengertian
Radang paru-paru, biasa disebut juga pneumonia atau paru-paru basah, merupakan peradangan yang terjadi pada jaringan paru-paru.
Peradangan tersebut menyebabkan alveolus (kantong udara) terisi oleh cairan. Akibatnya paru-paru tidak dapat bekerja dengan baik.
Penyebab
Penyakit radang paru-paru disebabkan oleh berbagai mikroorganisme.
Secara umum, penyebab radang paru-paru atau pneumonia bisa digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Pneumonia Akibat Bakteri
Bakteri penyebab pneumonia antara lain Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, dan Staphylococcus aureus.
Jenis-jenis bakteri ini dapat menyebabkan gejala penyakit radang paru yang berat.
2. Pneumonia Akibat Jamur
Jamur penyebab pneumonia antara lain Cryptococcus, Coccidioides, dan Histoplasma.
Umumnya, mikroorganisme tersebut masuk ke dalam tubuh karena penderita menghirup spora jamur dalam jumlah banyak.
Spora jamur ini sering terdapat pada kotoran burung atau tanah.
Orang yang memiliki sistem imun yang lemah dan penderita penyakit kronis juga rentan mengalami pneumonia akibat jamur.
3. Pneumonia Akibat Virus
Virus penyebab penyakit radang paru antara lain adenovirus, coronavirus, dan influenza.
Penderita penyakit radang paru-paru akibat virus sebagian besar menimbulkan gejala yang lebih ringan dibandingkan radang paru akibat bakteri, kecuali infeksi virus corona.
Artikel Lainnya: Tipe-tipe Pneumonia yang Harus Diketahui
Gejala
Penyakit ini biasanya diawali dengan gejala-gejala tertentu terlebih dahulu.
Berikut gejala radang paru-paru yang biasanya muncul:
- Demam disertai nyeri kepala dan tubuh menggigil
- Batuk tidak berdahak, ataupun berdahak dengan cairan mengandung nanah yang berwarna kekuningan
- Susah bernapas
- Berkeringat
- Nyeri dada yang terasa ketika bernapas hingga napas yang pendek
- Mual, muntah, dan diare
- Nafsu makan menurun
- Rasa nyeri pada otot, sendi, serta mudah lelah
- Denyut nadi cepat hingga 100 kali per menit
- Sakit kepala
Faktor Risiko
Selain itu, ada beberapa faktor risiko penyebab langsung yang juga dapat memicu pneumonia, seperti:
- Kebiasaan merokok
- Penyakit jantung kronik
- Diabetes melitus
- Kelemahan struktur organ pernapasan
- Penurunan tingkat kesadaran
Kuman penyebab pneumonia biasanya berbeda antara daerah satu dengan daerah lainnya. Hal ini antara lain disebabkan oleh:
- Interaksi pasien yang kemudian menyebabkan infeksi
- Bagaimana cara terjadinya infeksi
- Gangguan sistem kekebalan tubuh
- Adanya penyakit kronik
- Polusi lingkungan
- Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai
Diagnosis
Biasanya dokter akan memeriksa organ paru untuk mendengarkan apakah ada suara yang tidak normal saat kamu bernapas.
Selain itu, ada juga beberapa pemeriksaan tambahan yang dibutuhkan, seperti:
1. Rontgen Dada
Pemeriksaan ini membantu dokter untuk mendeteksi pneumonia dan menentukan lokasi infeksi yang menyebabkan penyakit tersebut timbul.
2. Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan darah bisa dilakukan untuk melihat adanya infeksi yang ditandai dengan peningkatan sel darah putih.
3. Pemeriksaan Kadar Oksigen (Oksimetri)
Oksimetri digunakan untuk melihat seberapa banyak kadar oksigen yang beredar dalam tubuh.
Cara ini bisa digunakan untuk menentukan separah apa pengaruh pneumonia terhadap pertukaran udara di sistem pernapasan.
4. Tes Dahak
Dahak akan dianalisis untuk melihat kuman yang menyebabkan infeksi pada paru.
Apabila gejala terdeteksi parah, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan seperti:
- CT Scan
Pemeriksaan ini untuk melihat lebih detail kondisi paru-paru kamu.
- Kultur Cairan Paru
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menentukan jenis infeksi yang terjadi dengan mengambil cairan di dalam paru-paru.
- Bronkoskopi
Pemeriksaan ini untuk melihat kondisi saluran napas apakah ada sumbatan jalan napas dengan bantuan alat bronkoskop.
Artikel Lainnya: Waspada Bahaya Community-Acquired Pneumonia di Masyarakat
Pengobatan
Jika mendapati anggota keluarga mengalami kesulitan bernapas atau terjadi peningkatan frekuensi napas, segeralah bawa ke rumah sakit.
Dengan demikian dapat dilakukan penanganan yang tepat oleh dokter spesialis paru.
Kamu bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis paru lewat layanan Tanya Dokter.
Penanganan dan pengobatan radang paru-paru yang bisa dilakukan antara lain:
1. Terapi Kausal
Terapi ini dilakukan dengan cara pemberian obat antibiotik untuk mengatasi pneumonia akibat infeksi bakteri, antijamur untuk atasi radang paru akibat infeksi jamur, dan antivirus untuk menangani pneumonia karena infeksi virus.
2. Terapi Suportif Umum
Penanganan ini disesuaikan dengan keadaan pasien. Misalnya, pemberian terapi oksigen, pemberian obat batuk, pemberian obat analgetik (pereda nyeri) atau obat antipiretik (pereda demam) seperti paracetamol.
3. Terapi Inhalasi
Terapi inhalasi dilakukan dengan cara menyalurkan obat langsung ke paru-paru. Cara ini sangat bermanfaat pada kondisi pasien yang membutuhkan pengobatan segera.
Terapi ini dapat menghindari efek samping yang berkelanjutan, mengencerkan dahak yang kental dan kekuningan, serta mengatasi infeksi.
4. Rehabilitasi Paru
Metode rehabilitasi paru dilakukan untuk mempermudah proses pengeluaran dahak dari paru.
Sekaligus, cara ini membantu memaksimalkan penyerapan oksigen dengan melakukan latihan pernapasan.
5. Ventilator
Alat bantu pernapasan atau ventilator diperlukan untuk membantu pernapasan pada pasien pneumonia dengan gejala berat.
Pencegahan
Cara mencegah penyakit radang paru-paru adalah menerapkan pola hidup sehat sehingga daya tahan tubuh terjaga baik.
Berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan.
1. Vaksinasi
Vaksin merupakan cara yang paling utama untuk mencegah pneumonia. Apabila nanti terkena pun, gejala yang muncul tidak akan berat.
2. Rajin mencuci tangan
Menjaga kebersihan tangan menjadi salah satu cara untuk mencegah masuknya kuman ke dalam mulut. Cucilah tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
3. Mengenakan masker di tempat umum
Penggunaan masker dapat melindungi paparan virus penyebab pneumonia masuk ke dalam saluran pernapasan.
4. Berolahraga teratur
Olahraga teratur minimal 30 menit dalam sehari dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
5. Konsumsi makanan sehat dan bergizi
Asupan makanan yang sehat bergizi dapat meningkatkan daya tahan tubuh sehingga mampu menangkal zat asing yang masuk ke dalam tubuh.
6. Menjauhi rokok
Kamu perlu menghindari merokok dan menjauhi asap rokok yang berisiko menginfeksi saluran pernapasan.
Artikel Lainnya:Waspada, Kenali Komplikasi Pneumonia pada Anak!
Komplikasi
Apabila infeksi tidak dapat ditangani dengan baik, berikut ini beberapa komplikasi yang dapat terjadi:
1. Bakteremia
Bakteremia adalah kondisi bakteri penyebab infeksi masuk ke dalam peredaran darah.
Hal ini bisa menyebabkan peradangan di dalam darah, penurunan tekanan darah, dan kegagalan organ.
2. Efusi Pleura
Infeksi yang tidak tertangani dengan baik akan menyebabkan cairan berkumpul di bagian selaput pleura, yaitu lapisan yang menyelimuti paru-paru dan rongga dada.
3. Endokarditis
Infeksi radang paru yang berlanjut dapat menginfeksi organ jantung yang disebut endokarditis.
4. Abses Paru
Penumpukan cairan nanah bisa membentuk abses paru (empyema).
5. Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
ARDS terjadi ketika cairan masuk ke dalam kantong udara (alveoli) di dalam paru-paru. Kondisi ini bisa menimbulkan gejala susah bernapas.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika mengalami gejala sesak napas yang semakin berat, demam tinggi lebih dari 3 hari, dan batuk berdahak yang tak kunjung membaik segera konsultasi dengan dokter spesialis paru.
Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh dan mengambil penatalaksanaan sesuai kondisi kamu.
Cari tahu cara menyembuhkan radang paru-paru dan info kesehatan lainnya dengan mengunduh aplikasi KlikDokter. Kamu juga bisa menggunakan layanan Tanya Dokter untuk berkonsultasi seputar penyakit radang paru-paru atau penyakit lainnya.
(HNS/AYU)
- WebMD. Diakses 2022. Understanding Pneumonia Basics.
- WHO. Diakses 2022. Pneumonia.