Ejakulasi Retrograd
Dokter spesialis |
Spesialis urologi, spesialis andrologi, spesialis terkait sesuai kondisi yang mendasari |
Gejala |
Air kencing menjadi keruh setelah orgasme, air mani yang keluar saat orgasme hanya sedikit atau tidak ada, masalah kesuburan dimana pasangannya tidak kunjung hamil |
Faktor risiko |
Obat (penghambat alfa-adrenergik, anti hipertensi, anti depresan), kerusakan saraf (kencing manis, multipel sklerosis, cedera saraf tulang belakang), pembedahan (pembedahan otot leher kandung kemih, pengangkatan prostat dan kandung kemih), mengonsumsi alkohol |
Cara diagnosis |
Wawancara medis, pemeriksaan alat kelamin dan colok dubur, pemeriksaan penunjang (analisis urine pasca ejakulasi) |
Pengobatan |
Terapi bergantung pada kondisi yang mendasari, rekonstruksi leher kandung kemih, terapi untuk membantu masalah kesuburan |
Obat |
Bergantung kondisi yang mendasari |
Komplikasi |
Pasangan dari penderita tidak kunjung hamil |
Kapan harus ke dokter? |
Terdapat gejala ejakulasi retrograd |
Pengertian Ejakulasi Retrograd
Ejakulasi merupakan proses penting pada reproduksi normal yang ditandai dengan keluarnya air mani dan sperma melalui penis setelah orgasme. Di beberapa kondisi, air mani tidak keluar melalui penis, melainkan masuk ke kandung kemih. Ini disebut sebagai ejakulasi retrograd (orgasme kering).
Seseorang dengan kondisi ini tetap mencapai klimaks seksual, meski air mani yang keluar sangat sedikit atau tidak ada sama sekali. Kondisi ini tidak berbahaya, tapi berperan sekitar 0,3 - 2% pada masalah kesuburan.
Bila tidak ditangani dengan baik, kondisi ini akan mempersulit penderita dan pasangannya untuk memperoleh keturunan.
Artikel lainnya: Orgasme Tanpa Ejakulasi, Kenali Orgasme Kering pada Pria
Penyebab Ejakulasi Retrograd
Sistem reproduksi laki-laki terdiri dari testis, epididimis, vas deferens, prostat, skrotum dan penis. Saat orgasme, vas deferens mengirim sperma ke prostat sehingga terjadi pencampuran dengan cairan lain untuk membentuk air mani.
Otot di leher kandung kemih akan mengencang sempurna. Hal ini berguna untuk mencegah air mani masuk ke kandung kemih. Namun hal ini tidak terjadi pada ejakulasi retrograd dimana otot leher kandung kemih tidak dapat mengencang sempurna sehingga air mani masuk ke kandung kemih dan tidak keluar melalui penis.
Artikel lainnya: Penasaran Produksi Sperma Setiap Berapa Jam? Ini Jawabannya!
Gejala Ejakulasi Retrograd
Gejala ejakulasi retrograd, yaitu:
- Buang air kecil menjadi keruh setelah orgasme
- Air mani yang keluar saat orgasme hanya sedikit atau tidak ada
- Masalah kesuburan dimana pasangannya tidak kunjung hamil
Faktor Risiko Ejakulasi Retrograd
Kondisi yang mengganggu kontraksi otot leher kandung kemih sehingga meningkatkan risiko ejakulasi retrograd, seperti:
- Obat (penghambat alfa-adrenergik, anti hipertensi, anti depresan)
- Kerusakan saraf (kencing manis, multipel sklerosis, cedera saraf tulang belakang)
- Pembedahan (pembedahan otot leher kandung kemih, pengangkatan prostat dan kandung kemih)
- Mengonsumsi alkohol
Diagnosis Ejakulasi Retrograd
Dokter akan menanyakan keluhan, faktor risiko, dan hal-hal terkait ejakulasi retrograd. Selanjutnya, melakukan pemeriksaan alat kelamin dan colok dubur. Pemeriksaan penunjang yang disarankan adalah pemeriksaan air kencing (urine) pasca ejakulasi.
Pengobatan Ejakulasi Retrograd
Kondisi ini biasanya tidak membutuhkan penanganan, kecuali bila mengganggu kesuburan. Secara umum, pengobatan ejakulasi retrograd meliputi:
- Terapi bergantung pada kondisi yang mendasari
- Rekonstruksi leher kandung kemih
- Terapi untuk membantu masalah kesuburan
Pencegahan Ejakulasi Retrograd
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah ejakulasi retrograd, seperti:
- Menerapkan gaya hidup sehat dengan diet gizi seimbang, berolahraga secara teratur, dan istirahat yang cukup untuk mencegah kencing manis dan hipertensi
- Mengelola stres, menerapkan self love, dan menerapkan teknik relaksasi sebagai upaya mencegah masalah kesehatan mental
- Tidak mengonsumsi alkohol
Komplikasi Ejakulasi Retrograd
Ejakulasi retrograd berpotensi membuat pasangan dari penderita ini tidak kunjung hamil.
Obat Terkait Ejakulasi Retrograd
Obat yang dapat dikonsumsi untuk mengobati ejakulasi retrograd diantaranya:
- Tamsulosin
- Imipramine
- Pseudoephedrine
Artikel lainnya: Kenali, Ini Ciri-Ciri Pria Mandul
Kapan Harus ke Dokter?
Sangat penting untuk mengetahui penyakit yang mendasari dan melakukan penanganan yang tepat untuk ejakulasi retrograd. Periksakan diri kamu ke dokter bila merasakan gejala-gejala di atas.
Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi ejakulasi retrograd, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan rasakan mudahnya layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.
[LUF]
- Parnham A, Serefoglu EC. Retrograde ejaculation, painful ejaculation and hematospermia. Transl Androl Urol. 2016;5(4):592-601.
- Koren G, Koren D. Retrograde Ejaculation-a Commonly Unspoken Aspect of Prostatectomy for Benign Prostatic Hypertrophy. Am J Mens Health. 2020.
- Mayo Clinic Staff. Retrograde ejaculation. 2022. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/retrograde-ejaculation/symptoms-causes/syc-20354890 Accessed 15 May 2023
- Alwaal A, Breyer BN, Lue TF. Normal male sexual function: emphasis on orgasm and ejaculation. Fertil Steril. 2015.
- Halder, Ankit; Ravindran, Navna Panchami. Retrograde ejaculation due to venlafaxine-a rare occurrence. Indian Journal of Psychiatry. 2023.
- Warli SM. Gangguan Ejakulasi di Panduan Penanganan Infertilitas Pria. Ikatan Ahli Urologi Indonesia. 2015.
- Soliman, Mohamed G; Al-Ghadeer, Mohammed R; Al-Shabaan, Hasan R; Al-Hamrani, Amer H; AlGhadeer, Hussain Adil.. Evaluation of intermittent tamsulosin in treating symptomatic patients with benign prostatic hyperplasia. Urology Annals. 2023.
Mayo Clinic Staff. Retrograde Ejaculation. 2022. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/retrograde-ejaculation/diagnosis-treatment/drc-20354896 Accessed 15 May 2023