Fraktur Penis
Dokter Spesialis |
Dokter di instalasi gawat darurat; Dokter spesialis terkait: dokter spesialis urologi |
Gejala |
Terdengar bunyi retak atau letupan, nyeri hebat secara mendadak, batang penis lebam atau memar, batang penis bengkak, keluar darah dari penis, penis menjadi lemas (detumescence), darah di ujung penis atau di urine, kesulitan berkemih |
Faktor Risiko |
Trauma fisik saat berhubungan seksual, posisi ketika berhubungan seksual (doggy style atau woman on top), masturbasi, taqaandan |
Diagnosis |
Wawancara medis, pemeriksaan fisik |
Pengobatan |
Pembedahan |
Obat |
Sampai saat ini, belum terdapat obat untuk mengatasi penis patah. Secara umum, pengobatan penis patah dengan pembedahan. |
Komplikasi |
Disfungsi seksual, stenosis uretra, nyeri ketika ereksi |
Kapan harus ke dokter? |
Segera ke instalasi gawat darurat, bila terdapat gejala dan tanda penis patah |
Pengertian Penis Patah
Penis patah atau fraktur penis adalah robekan tunika albuginea pada penis akibat benturan keras ketika penis ereksi. Tunika albuginea merupakan lapisan yang mengelilingi corpora cavernosa penis yang berperan dalam mekanisme ereksi.
Tanda penis patah bisa dikenali dengan munculnya bunyi retak, lebam, dan nyeri hebat pada batang penis. Kondisi ini merupakan kasus kegawatdaruratan yang membutuhkan penanganan segera di rumah sakit. Tujuannya, untuk mencegah kerusakan permanen pada fungsi berkemih dan seksual.
Penyebab Penis Patah
Penyebab organ penis patah adalah benturan keras pada penis terutama ketika ereksi. Kondisi ini dipengaruhi oleh kekuatan tarik dan ketebalan tunika albuginea.
Kekuatan tarik tunika albuginea mampu menahan tekanan intrakavernosa (jaringan dasar penis) hingga 1500 mmHg. Ketika tekanan intrakavernosa di penis melebihi kekuatan tarik tunika albuginea, maka dapat menyebabkan robekan tunika albuginea.
Selama ereksi, ketebalan tunika albuginea berkurang dalam keadaan flaccid, sehingga penis lebih rentan terhadap cedera. Secara umum, mekanisme cedera penis patah adalah penis membentur tulang kemaluan dan perineum (area antara alat kelamin dan anus).
Faktor Risiko Penis Patah
Berikut berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko pria mengalami penis patah:
1. Trauma Fisik Saat Berhubungan Seksual
Hubungan seksual melalui vagina atau anus berisiko menyebabkan penis patah. Pasalnya, penis yang ereksi dapat membentur perineum dan tulang kemaluan sehingga tertekuk, terutama bila dilakukan dengan gerakan agresif.
2. Posisi Ketika Berhubungan Seksual
Posisi doggy style atau woman on top ketika berhubungan seksual berisiko menyebabkan penis patah. Pada posisi ini wanita cenderung bergerak agresif dan membebani penis dengan berat badannya.
3. Masturbasi
Terlalu semangat melakukan masturbasi juga berisiko menyebabkan fraktur penis.
4. Taqaandan
Taqaandan umumnya dilakukan sendiri, dengan menekuk bagian atas penis yang sedang ereksi sambil menahan bagian bawah hingga terdengar bunyi “klik”.
Artikel Lainnya: Ragam Bentuk Penis yang Perlu Diketahui
Gejala Penis Patah
Berikut gejala dan tanda penis patah yang umumnya dikeluhkan:
- Terdengar bunyi retak atau letupan
- Nyeri hebat secara mendadak
- Batang penis lebam atau memar
- Batang penis bengkak
- Keluar darah dari penis
- Penis menjadi lemas (detumescence)
- Darah di ujung penis atau di urine
- Kesulitan berkemih
Diagnosis Penis Patah
Secara umum, dokter akan menentukan diagnosis penis patah melalui wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Dokter akan menanyakan keluhan, riwayat berhubungan seksual, mekanisme cedera, dan faktor risiko lainnya.
Lalu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk menilai tanda-tanda vital dan mengidentifikasi tanda-tanda penis patah. Sementara pemeriksaan penunjang umumnya bergantung pada hasil wawancara medis dan pemeriksaan fisik.
Berikut pemeriksaan penunjang yang dipertimbangkan:
1. Ultrasonografi (USG)
USG penis berguna untuk menilai struktur, pembuluh darah, dan aliran darah, dengan menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi.
2. Cavernosography
Cavernosography bermanfaat untuk menilai derajat pembengkakan penis, menilai perubahan dan kebocoran pembuluh darah setelah penyuntikan zat kontras ke pembuluh darah penis.
3. Computed tomography (CT) scan
CT scan penis membantu untuk mengidentifikasi lokasi dan ukuran cedera dengan memanfaatkan sinar-X dan teknologi komputer khusus.
4. Magnetic resonance imaging (MRI)
MRI penis berfungsi menilai kondisi penis secara terperinci melalui gambar yang dihasilkan, dengan menggunakan teknologi magnet dan gelombang radio.
5. Pemeriksaan urine
Pemeriksaan urine untuk mengidentifikasi darah pada urine dan penyebab kesulitan berkemih.
6. Uretrografi retrograde
Uretrografi retrograde membantu menilai kondisi uretra dengan menggunakan sinar-X dan menyuntikkan zat kontras.
Artikel Lainnya: Wahai Para Pria, Kenali Ciri-Ciri Penis yang Sehat Berikut Ini
Pengobatan Penis Patah
Bila terdapat gejala dan tanda penis patah, maka segeralah ke instalasi gawat darurat. Secara umum, pengobatan penis patah dilakukan oleh dokter spesialis urologi.
Pembedahan untuk memperbaiki tunika albuginea merupakan cara mengobati penis patah. Tujuan utama pengobatan adalah memulihkan kemampuan berkemih dan ereksi.
Pemulihan penis patah bergantung pada berbagai faktor, seperti respons tubuh penderita terhadap pembedahan, kondisi penderita secara keseluruhan, dan kepatuhan penderita ketika menjalani kontrol rutin pasca operasi.
Pencegahan Penis Patah
Upaya pencegahan penis patah adalah dengan mengendalikan faktor risiko yang dapat diubah, seperti:
- Tidak melakukan masturbasi
- Sedapat mungkin, tidak melakukan hubungan seksual dengan posisi yang berisiko, seperti doggy style atau women on top
- Lubrikasi yang cukup ketika berhubungan seksual
Artikel Lainnya: 17 Cara Membesarkan Penis dengan Alami dan Medis
Komplikasi Penis Patah
Berikut komplikasi penis patah:
- Disfungsi seksual (kondisi yang ditandai dengan kepuasan seksual yang tidak tercapai)
- Stenosis uretra (penyempitan uretra)
- Nyeri ketika ereksi
Kapan harus ke Dokter?
Segera ke dokter, bila kamu mengalami gejala dan tanda di atas. Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi penis patah, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.
- Gulmi FA. Penile Fracture. Rev Urol. 2018.
- Diaz KC, Cronovich H. Penis fracture. StatPearls [Internet]. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551618/ Diakses pada 5 September 2023.
- Ekeke ON, Eke N. Fracture of the Penis in the Niger Delta Region of Nigeria. J West Afr Coll Surg. 2014.
- Fernandes MAV, de Souza LRMF, Cartafina LP. Ultrasound evaluation of the penis. Radiol Bras. 2018.
- Kirkham A. MRI of the penis. Br J Radiol. 2012.
- Metzler IS, Reed-Maldonado AB, Lue TF. Suspected penile fracture: to operate or not to operate?. Translational Andrology and Urology. 2017.
- Barros R, Ribeiro JGA, da Silva HAM, de Sá FR, Fosse AM Júnior, Favorito LA. Urethral injury in penile fracture: a narrative review. Int Braz J Urol. 2020.
- Kachare MD, Elfanagely O, Safeek RH, Barrow B, Simpson AM, O'Toole A, et al. Complete Penile Amputation: An Anatomical Reference and Surgical Pearls to Ensure a Successful Replantation. Eplasty. 2022.