Masalah Reproduksi Pria

Radang Testis (Orchitis)

Radang testis adalah kondisi yang menyebabkan pembengkakan pada buah zakar akibat infeksi bakteri, penggunaan kateter lama, atau trauma langsung. Gejala termasuk nyeri intens, kemerahan, dan demam.

Radang Testis (Orchitis)

Radang Testis

Dokter spesialis

Spesialis Urologi.

Gejala

Pembengkakan pada salah satu atau kedua testis, kemerahan hingga radang pada kulit skrotum (kantong testis), nyeri pada testis, sensasi berat atau tidak nyaman di skrotum, demam, menggigil.

Faktor risiko

Infeksi virus gondongan (Mumps),infeksi saluran kemih, penyakit menular seksual, penggunaan kateter urin, pembesaran prostat, sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Metode diagnosis

Pemeriksaan fisik, Urinalisis, Mikroskopis urin, Kultur urin, USG Doppler.

Pengobatan

Tirah baring, support skrotum, hidrasi dan obat-obatan.

Obat

Ciprofloxacin, ofloxacin, levofloxacin, parasetamol, ibuprofen, asam mefenamat

Komplikasi

Kemandulan, pengecilan buah zakar, epididimitis (peradangan pada saluran yang berada pada belakang testis), hidrokel reaktif (penumpukan cairan disekitar testis), abses (kumpulan nanah dalam skrotum yang menimbulkan nyeri).

Kapan harus ke dokter?

Bila gangguan ini menyebabkan berbagai gejala lainnya seperti nyeri pada buah zakar yang intens, testis bengkak, nyeri otot dan sendi yang tidak diketahui penyebabnya, demam hingga menggigil.

Pengertian Radang Testis

Radang testis (orchitis) adalah kondisi saat salah satu atau kedua buah zakar (testis) mengalami pembengkakan dan peradangan. Testis berfungsi sebagai alat reproduksi pria. Tentu jika organ ini bermasalah, maka reproduksi akan terganggu.

Umumnya peradangan pada testis disebabkan oleh infeksi bakteri hingga virus, seperti infeksi virus gondongan, infeksi saluran kemih, penggunaan kateter urine dalam waktu yang lama hingga aktivitas seksual yang tidak sehat yang dapat menyebabkan PMS (penyakit menular seksual).

Radang testis dapat menimbulkan nyeri testis yang intens, kemerahan pada area kantung testis, pembesaran testis, hingga demam.

Dalam menetapkan diagnosis penyakit ini, wawancara medis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang harus dilakukan. Pada beberapa kasus pemeriksaan USG Doppler dilakukan untuk membedakan antara radang testis dan torsio testis.

Radang testis harus ditangani dengan tepat karena pada tingkat parah dapat mengganggu kesuburan dan menyebabkan kemandulan pada pria. Pengobatannya ini meliputi istirahat total, hingga pemberian penopang pada skrotum.

Namun, pada radang testis atau orchitis yang disebabkan oleh infeksi, pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian antibiotik selama 10-14 hari, serta tambahan terapi lainnya. 

Proses penyembuhan radang testis atau orchitis berbeda-beda tergantung penyebabnya. Beberapa pasien mengalami kondisi yang lebih baik setelah 3-10 setelah terapi antibiotik diberikan, namun rasa nyeri akan lebih lama bertahan. 

Artikel lainnya: Awas, Infeksi Menular Seksual Bisa Sebabkan Orchitis

Penyebab Radang Testis

Radang testis sering terjadi pada anak-anak yang belum memasuki masa pubertas dan pria dewasa yang aktif secara seksual. Gangguan ini disebabkan oleh beberapa faktor, dengan infeksi sebagai penyebab utama, seperti:

  • Infeksi virus mumps atau parotitis menjadi penyumbang kasus radang testis hingga 25 % pada anak-anak. Sebagian besar pasien yang terkena infeksi ini berusia di bawah 10 tahun. 
  • Pembesaran prostat jinak pada pria usia 15-50 tahun berisiko lebih tinggi terkena radang testis akibat infeksi bakterial.
  • Infeksi bakteri E. coli dan Pseudomonas.
  • Penyakit menular seksual (PMS) akibat aktivitas seksual yang tidak sehat dan berpotensi mengalami infeksi Neisseria gonorrhoeae dan Chlamydia trachomatis.
  • Trauma langsung pada testis.
  • Faktor autoimun yang menyebabkan antibodi antisperma mengganggu kesuburan pria.

Artikel lainnya: Testis atau Buah Zakar Gatal, Apa Penyebabnya?

Faktor Risiko Radang Testis

Berikut berbagai faktor yang dapat meningkatkan risiko radang testis:

  • Infeksi virus gondongan (Mumps): Salah satu penyebab utama orkitis adalah virus gondongan. Pria yang pernah mengalami gondongan, terutama setelah masa pubertas, memiliki risiko lebih tinggi terkena radang testis.
  • Penggunaan kateter urine: Pria yang menggunakan kateter urine dalam waktu lama, seperti pada pasien yang mengalami masalah buang air kecil, berisiko lebih tinggi mengalami infeksi yang bisa memicu orkitis.
  • Infeksi saluran kemih: Infeksi pada saluran kemih, termasuk infeksi kandung kemih atau uretra, bisa menyebar ke testis dan menyebabkan peradangan.
  • Penyakit menular seksual (PMS): Penyakit seperti klamidia dan gonore yang menular melalui hubungan seksual dapat meningkatkan risiko radang testis, terutama pada pria yang aktif berhubungan seks tanpa kondom.
  • Riwayat penyakit prostat: Pria yang memiliki masalah pada prostat, seperti pembengkakan prostat (prostatitis), bisa lebih rentan mengalami penyebaran infeksi ke testis.
  • Operasi pada saluran kemih atau alat reproduksi: Operasi pada organ-organ ini dapat meningkatkan risiko infeksi yang bisa menyebar ke testis, terutama jika prosedur tersebut menyebabkan luka atau iritasi.
  • Sistem kekebalan tubuh lemah: Pria dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, baik karena penyakit kronis atau pengobatan tertentu, lebih mudah terkena infeksi yang dapat menyebabkan radang testis.

Gejala Radang Testis

Beberapa gejala dan tanda yang muncul saat terjadinya gangguan radang testis, sebagai berikut:

  • Pembengkakan pada salah satu testis atau kedua testis
  • Kemerahan hingga radang pada kulit skrotum (kantong testis)
  • Sensasi berat atau tidak nyaman di skrotum
  • Nyeri intens pada testis terutama saat dipegang 
  • Demam dan menggigil
  • Nyeri menjalar ke perut bawah atau punggung
  • Mual dan muntah

Artikel lainnya:Alasan Pria Perlu Memeriksakan Diri ke Dokter Spesialis Urologi

Diagnosis Radang Testis

Diagnosis radang testis akan ditentukan oleh dokter melalui wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

Setelah menanyakan keluhan dan faktor risiko, maka dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh untuk menilai gejala, seperti pembengkakan, nyeri, dan perubahan tekstur atau ukuran testis.

Diagnosa radang testis belum bisa dipastikan melalui pemeriksaan fisik saja, beberapa pemeriksaan penunjang diperlukan untuk menguatkan diagnosis, yang meliputi:

1. Urinalisis

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengecek kondisi urine, apakah ada infeksi atau tanda-tanda lain seperti peningkatan sel darah putih yang menunjukkan adanya peradangan.

2. Mikroskopis urine

Tes ini dilakukan dengan melihat urine di bawah mikroskop untuk mendeteksi bakteri atau organisme lain yang mungkin menjadi penyebab infeksi.

3. Kultur urine

Kultur urin bertujuan untuk menumbuhkan sekaligus mengidentifikasi jenis bakteri dalam urine, sehingga dokter dapat menentukan antibiotik yang tepat jika infeksi bakteri terdeteksi.

4. Ultrasonografi (USG) doppler

USG Doppler berguna untuk membedakan antara orchitis dan torsio testis (testis terpuntir sehingga aliran darah terganggu).

Artikel lainnya: 4 Tips Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi Pria

Pengobatan Radang Testis

Berikut berbagai pengobatan untuk menyembuhkan radang testis yang bisa Kamu lakukan:

1. Tirah baring

Tirah baring atau istirahat total bertujuan mengurangi tekanan pada testis yang meradang sekaligus mengurangi nyeri.

Pasien diminta untuk tidak melakukan aktivitas apapun dan berbaring di tempat tidur dengan posisi yang nyaman, serta mengompres area skrotum dengan air dingin tapi tidak langsung mengaplikasikan pada kulit.

2. Support skrotum

TIndakan ini berupa pemberian penopang pada skrotum sehingga tegangan pada testis yang meradang berkurang, sekaligus nyeri dan pembengkakan pada testis.

3. Hidrasi

Memenuhi kebutuhan cairan baik dengan mengonsumsi air yang cukup atau proses hidrasi melalui suntikan intravena pada pasien yang tidak dapat minum secara normal. Langkah ini bertujuan membantu meredakan gejala radang testis dan mempercepat penyembuhan.

4. Obat-obatan 

Pemberian obat-obatan diperlukan untuk mengobati dan mengurangi gejala radang testis, seperti berikut:

  • Antibiotik dapat diminum bila radang testis diakibatkan infeksi bakteri enterik. Beberapa antibiotik dari golongan fluoroquinolon seperti ciprofloxacin, ofloxacin, dan levofloxacin diberikan selama 10-14 hari secara teoritis. Selain itu, pemberian injeksi ceftriaxone dan doksisiklin diberikan dua kali sehari selama 10 -14 hari pada kasus patogen menular.
  • Pemberian obat penurun panas seperti parasetamol 500 mg setiap 4-6 jam, analgesik untuk mngurangi nyeri juga diberikan salah satunya obat golongan NSAID, seperti ibuprofen 400-600 mg setiap 6-8 jam, dan antiradang seperti asam mefenamat 500 mg yang diberikan setiap 6 jam.

Artikel lainnya: Reproduksi Mengenal Anatomi Penis dan Fungsinya dalam Kehidupan Pria

Pencegahan Radang Testis

Berikut berbagai tindakan yang bisa Kamu lakukan untuk mencegah terbentuknya radang testis:

  • Mengurangi risiko infeksi saluran kemih (ISK) dengan banyak minum air putih, menjaga kebersihan area penis dengan baik, melakukan tindakan sunat atau sirkumsisi, dan tidak menahan buang air kecil.
  • Lakukan vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella) untuk mencegah penyakit gondok yang menjadi faktor risiko radang testis.
  • Tidak berganti-ganti pasangan, menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual, menghindari praktik seks yang tidak sehat atau seks bebas.
  • Gunakan pelindung saat melakukan aktivitas fisik yang berisiko menyebabkan cedera testis.
  • Lakukan meditasi, yoga hingga latihan pernafasan sebagai teknik relaksasi dalam mengelola stres. Pasalnya, stres kronis dapat menurunkan kekebalan tubuh.
  • Menjaga berat badan agar berada di rentang indeks massa tubuh normal (18,5-22,9 kg/m² untuk orang Asia). Kamu bisa mengecek indeks massa tubuh lewat tools Kalkulator BMI.
  • Tidak merokok.
  • Tidur yang cukup dan berkualitas.

Komplikasi Radang Testis

Radang testis yang tidak mendapatkan penanganan yang baik dapat meningkatkan risiko kemandulan pada pria, bila peradangan terjadi pada kedua testis. Komplikasi lain juga dapat terjadi, seperti:

  • Pengecilan buah zakar
  • Epididimitis (peradangan pada saluran yang berada pada belakang testis)
  • Abses (kumpulan nanah dalam skrotum yang menimbulkan nyeri)
  • Hidrokel reaktif (penumpukan cairan disekitar testis)

Obat Terkait Radang Testis

Kapan Harus ke Dokter?

Periksakan diri ke dokter, bila mengalami gejala seperti radang dan bengkak pada satu atau kedua testis, nyeri yang intens, kemerahan pada skrotum dan demam.

Jika Kamu ingin tahu lebih banyak seputar radang testis, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan Pilih topik kesehatan lainnya sesuai kebutuhan Kamu hanya di KlikDokter.

(APR)