Rahim Turun
Dokter Spesialis |
Spesialis obstetri dan ginekologi |
Gejala |
Jaringan yang menonjol keluar dari vagina, rasa tidak tuntas saat buang air kecil, nyeri saat berhubungan seksual, sulit buang air besar, nyeri di daerah panggul dan punggung bawah, perdarahan dari vagina, sulit berjalan |
Faktor Risiko |
Persalinan yang lama atau sulit, persalinan melalui vagina, melahirkan bayi dengan berat badan lahir 4000 gram atau lebih, obesitas, pasca menopause, sering mengejan saat buang air besar, merokok, memiliki anggota keluarga yang mengalami rahim turun |
Diagnosis |
Wawancara medis dan pemeriksaan ginekologi |
Pengobatan |
Bergantung kondisi penderita |
Obat |
Bergantung kondisi penderita |
Komplikasi |
Disfungsi seksual, inkontinensia urine, inkontinensia tinja, infeksi saluran kemih, retensi urine, abortus spontan, kecemasan, depresi |
Kapan harus ke dokter? |
Terdapat gejala dan tanda rahim turun (prolaps uteri) |
Pengertian Rahim Turun
Rahim turun atau peranakan turun merupakan kondisi turunnya rahim dari tempat biasanya melalui liang vagina. Hal ini disebabkan oleh kelemahan struktur penyokong dasar panggul.
Rahim turun juga dikenal dengan istilah prolaps uteri. Kondisi ini ditemukan pada wanita terutama wanita usia lanjut, persalinan melalui vagina, dan obesitas.
Rahim turun atau kandungan turun dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu kualitas hidup penderita. Oleh karena itu, perlu untuk mengetahui ciri-ciri rahim turun dan cara mengatasinya.
Penyebab Rahim Turun
Organ dasar panggul terdiri dari rahim, kandung kemih, dan rektum. Untuk menjaga organ tersebut berada pada posisi yang semestinya, maka diperlukan otot panggul dan jaringan pendukung di sekitarnya.
Bila otot panggul dan jaringan tersebut melemah, maka organ dasar panggul seperti rahim, dapat turun melalui liang vagina. Keadaan ini yang menjadi penyebab kandungan turun.
Artikel Lainnya: 8 Penyakit Rahim yang Harus Diwaspadai Wanita
Gejala Rahim Turun
Secara umum, gejala rahim turun antara lain:
- Terdapat jaringan yang menonjol keluar dari vagina
- Rasa tidak tuntas saat buang air kecil
- Nyeri saat berhubungan seksual (dispareunia)
- Sulit buang air besar
- Nyeri di daerah panggul dan punggung bawah
- Perdarahan dari vagina
- Sulit berjalan
Faktor Risiko Rahim Turun
Berikut beberapa faktor risiko terjadinya rahim turun:
- Persalinan yang lama atau sulit
- Persalinan melalui vagina
- Melahirkan bayi dengan berat badan lahir 4000 gram atau lebih
- Obesitas
- Pasca menopause
- Sering mengejan saat buang air besar
- Merokok
- Memiliki anggota keluarga (ibu atau saudara perempuan) yang mengalami rahim turun
Diagnosis Rahim Turun
Dokter akan menentukan diagnosis rahim turun atau prolaps uteri melalui wawancara medis dan pemeriksaan fisik. Dokter akan menanyakan keluhan berupa ciri rahim turun, faktor risiko, dan lain-lain. Selanjutnya, melakukan pemeriksaan fisik umum serta pemeriksaan panggul dan ginekologi sebagai cara mengecek rahim turun.
Artikel Lainnya: Ciri-Ciri Rahim yang Sehat dan Subur, Wajib Diketahui Wanita
Pengobatan Rahim Turun
Cara mengatasi rahim turun tergantung pada sejauh mana gejala yang dialami oleh penderita. Berikut pengobatan rahim turun yang dianjurkan oleh dokter:
- Melatih otot dasar panggul
- Terapi estrogen untuk penderita pasca menopause
- Pemasangan pesarium yang berguna untuk menyokong jaringan yang menonjol
- Pembedahan dapat berupa histerektomi vaginal, kolpokleisis, dan lain-lain
Mengenai apakah rahim turun bisa sembuh, maka hal ini bergantung pada berbagai faktor. Beberapa penelitian melaporkan bahwa prolaps uteri dapat diobati dengan cara seperti di atas. Selain itu, pembedahan memiliki tingkat keberhasilan sekitar 95% prolaps organ panggul.
Mengenai kondisi rahim turun bisa hamil atau tidak, maka terdapat beberapa jurnal yang membahas tentang kemungkinan kehamilan alami selama prolaps uteri dan pengobatannya bergantung pada derajat prolaps, usia kehamilan, riwayat persalinan, dan preferensi penderita.
Artikel Lainnya: Mungkinkah Hamil Lagi Walau Rahim Turun?
Pencegahan Rahim Turun
Terdapat beberapa upaya pencegahan rahim turun, seperti:
- Senam Kegel setelah persalinan dapat memperkuat otot dasar panggul
- Mencegah konstipasi dengan mengonsumsi cairan dalam jumlah yang cukup dan makanan tinggi serat, seperti buah dan sayur
- Sedapat mungkin untuk menghindari mengangkat beban berat
- Melatih diri dengan postur tubuh dan cara yang tepat ketika mengangkat beban
- Tidak merokok
- Menjaga berat badan agar tetap ideal/di rentang indeks massa tubuh yaitu 18,5 - 22,9 kg/m² untuk orang Asia
- Bila batuk dalam jangka waktu yang lama, maka sangat dianjurkan untuk berobat ke dokter
Komplikasi Rahim Turun
Berikut komplikasi rahim turun atau prolaps uteri:
- Disfungsi seksual
- Inkontinensia urine
- Inkontinensia tinja
- Infeksi saluran kemih
- Retensi urine
- Abortus spontan
- Kecemasan
- Depresi
Obat Terkait Rahim Turun
Obat terkait rahim turun bergantung pada kondisi penderita, seperti:
- Terapi estrogen pada pasca menopause
Kapan harus ke Dokter?
Periksakan diri kamu segera ke dokter bila merasakan gejala dan tanda seperti di atas. Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang cara mengatasi rahim turun atau prolaps uteri, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter dan manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.
[LUF]
- Chen CJ, Thompson H. Uterine Prolapse. StatPearls [Internet]. 2022.https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33232087/ Accessed 20 June 2023.
- Aboseif C, Liu P. Pelvic Organ Prolapse. StatPearls [Internet]. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK563229/ Accessed 20 June 2023.
- Zeng C, Yang F, Wu C, Zhu J, Guan X, Liu J. Uterine Prolapse in Pregnancy: Two Cases Report and Literature Review. Case Rep Obstet Gynecol. 2018.
- De Vita D, Giordano S. Two successful natural pregnancies in a patient with severe uterine prolapse: A case report. J Med Case Rep. 2011.
- Badacho AS, Lelu MA, Gelan Z. Uterine prolapse and associated factors among reproductive age women in Dawro zone, southwest Ethiopia: a community based cross sectional study. 2022. https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371/journal.pone.0262077 Accessed 20 June 2023.
- Tsikouras P, Dafopoulos A, Vrachnis N, Iliodromiti Z, Bouchlariotou S, Pinidis P, Tsagias N, Liberis V, Galazios G, Von Tempelhoff GF. Uterine prolapse in pregnancy: risk factors, complications and management. J Matern Fetal Neonatal Med. 2014. [Abstract] https://www.tandfonline.com/doi/full/10.3109/14767058.2013.807235?scroll=top&needAccess=true&role=tab Accessed 20 June 2023.
- Jockers R, Santillo A, Minucci S. Therapeutic Effects of 17b-Estradiol on Pelvic Organ Prolapse by Inhibiting Mfn2 Expression: An. Endocrinology in Cancer and Aging. 2021.
- Bodner-Adler B, Alarab M, Ruiz-Zapata AM, Latthe P. Effectiveness of hormones in postmenopausal pelvic floor dysfunction—International Urogynecological Association research and development—committee opinion. International Urogynecology Journal. 2020.
- Johns Hopkins Medicine. Uterine Prolapse. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/uterine-prolapse Accessed 20 June 2023.
- Mayo Clinic Staff. Uterine Prolapse: Diagnosis and treatment. Mayo Clinic. 2022. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/uterine-prolapse/diagnosis-treatment/drc-20353464 Accessed 20 June 2023.
- Mayo Clinic Staff. Uterine Prolapse: Symptoms and causes. Mayo Clinic. 2022. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/uterine-prolapse/symptoms-causes/syc-20353458 Accessed 20 June 2023.
- Taithongchai A, Ismail SI, Johnson E, Barron Millar E, Kernohan A, Thakar R. Oestrogen therapy for treating pelvic organ prolapse in postmenopausal women. Cochrane Database Syst Rev. 2021.