Pengertian
Neuroma akustik merupakan jenis tumor jinak di daerah otak yang menekan saraf di telinga dalam, menyebabkan gangguan keseimbangan dan pendengaran. Secara medis, neuroma akustik sering dikenal juga dengan istilah schwannoma vestibuler.
Jenis tumor ini termasuk jarang terjadi. Jika terjadi, umumnya lebih banyak menyerang orang berusia paruh baya dan lansia.
Terdapat dua jenis neuroma akustik, yaitu:
- Neuroma akustik unilateral, yaitu neuroma akustik yang hanya mengenai satu telinga. Jenis ini merupakan yang paling sering.
- Neuroma akustik bilateral, yaitu neuroma akustik yang menyerang saraf pada kedua telinga. Jenis ini biasanya disebabkan karena masalah genetik
.
Penyebab
Hingga kini, penyebab pasti dari neuroma akustik belum diketahui dengan jelas. Namun beberapa hal berikut ini meningkatkan risiko terjadinya neuroma akustik:
- Usia 30–60 tahun. Orang yang berusia 30–60 tahun lebih berisiko mengalami penyakit neuroma akustik dibandingkan yang berusia kurang dari 30 tahun atau lebih dari 60 tahun.
- Ada riwayat keluarga mengalami neurofibromatosis tipe-2. Sekitar 5 persen penderita neuroma akustik memiliki keluarga yang menderita neurofibromatosis tipe-2 (sejenis tumor di kulit dan jaringan ikat yang terjadi karena gangguan genetik).
- Paparan radiasi sinar X. Seseorang yang pernah menjalani radiasi di daerah kepala dan/ atau leher saat masa kanak-kanak lebih rentan mengalami penyakit ini. Beberapa studi juga mengungkapkan bahwa penggunaan telepon seluler dalam jangka panjang juga dapat meningkatkan risiko neuroma akustik, namun hal ini masih butuh diteliti lebih lanjut.
Diagnosis
Bila dokter mencurigai adanya neuroma akustik, pada tahap awal, dokter akan melakukan wawancara menyeluruh, pemeriksaan fisik lengkap, dan pemeriksaan saraf. Selanjutnya untuk memastikan ada tidaknya neuroma akustik, dilakukan pemeriksaan computed tomography scan (CT-scan) atau magnetic resonance imaging (MRI) pada kepala. Untuk memperjelas bentuk dan ukuran tumor, kadang sebelum tindakan CT-scan atau MRI dilakukan, dokter akan melakukan penyuntikan zat kontras ke dalam pembuluh darah untuk mewarnai tumor.
Selain itu ada beberapa pemeriksaan yang umumnya perlu dilakukan, yaitu:
- Pemeriksaan audiometri, yaitu pemeriksaan untuk menilai fungsi pendengaran. Pada saat audiometri, pasien akan dikenakan earphone untuk mendengar suara dan pembicaraan dari mesin. Dari situ akan dinilai fungsi pendengarannya.
- Brainstem auditory evoked response (BAER), yaitu pemeriksaan untuk menilai aktivitas otak setelah mendengar suara tertentu.
Gejala
Gejala dan tanda-tanda yang sering terjadi pada neuroma akustik adalah:
- Gangguan pendengaran, bisa pada satu sisi telinga atau pada kedua telinga
- Telinga terasa penuh
- Telinga berdenging atau berdengung
- Pusing berputar atau merasa melayang
- Gangguan keseimbangan
- Rasa baal atau kebas pada daerah wajah
- Mulut mencong
- Salah satu sisi mata atau kedua mata sukar untuk ditutup
- Sakit kepala
- Berjalan sempoyongan
Pengobatan
Neuroma akustik merupakan jenis tumor yang dapat diangkat sepenuhnya melalui tindakan operasi. Operasi pada umumnya dilakukan oleh dokter bedah saraf. Jenis operasinya dinamakan kraniotomi, yaitu operasi dengan membuat lubang di tulang tengkorak untuk dapat masuk ke dalam otak.
Selain operasi, pengobatan dengan radiasi umumnya juga dilakukan untuk melengkapi operasi yang dilakukan. Tujuannya adalah untuk membunuh sel tumor yang berukuran kecil atau yang tersebar di jaringan yang sehat.
Setelah dilakukan operasi, pendengaran sebagian pasien tidak kembali seperti normal. Jika hal ini terjadi, maka setelah operasi, pasien perlu diberikan alat bantu dengar untuk mengoptimalkan fungsi pendengarannya. Bila pendengaran kedua sisi telinga terganggu, maka pemasangan implan koklea dapat dilakukan untuk membantu pasien agar lebih memahami kata-kata yang didengarnya.
Namun demikian, tidak semua kasus neuroma akustik membutuhkan operasi atau radiasi. Jika ukuran tumornya kecil dan tidak menimbulkan gejala yang mengganggu aktivitas, operasi tidak perlu dilakukan.
Pencegahan
Hingga saat ini belum ada tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya neuroma akustik.