Pengertian Narkolepsi
Narkolepsi atau serangan tidur adalah penyakit tidur kronis yang yang ditandai dengan rasa mengantuk yang berlebihan di siang hari dan menimbulkan serangan tidur.
Orang yang mengalami narkolepsi mengalami kesulitan untuk tetap terjaga pada kondisi apapun. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan dalam menjalani aktivitas sehari- hari.
Narkolepsi terkadang diikuti oleh hilangnya kekuatan (tonus) otot atau katapleksi. Akibatnya penderita narkolepsi akan merasa lemas seketika.
Artikel Lainnya: 10 Jenis Gangguan Tidur yang Sering Terjadi, Bukan Cuma Insomnia
Komplikasi Narkolepsi
Komplikasi serangan tidur atau narkolepsi bisa berupa:
- Penurunan performa di pekerjaan atau sekolah
- Gangguan dalam hubungan interpersonal dengan orang lain
- Obesitas
- Trauma fisik (semisal risiko luka bakar jika orang tersebut tertidur saat memasak)
Diagnosis Narkolepsi
Untuk menentukan diagnosis narkolepsi atau serangan tidur, dokter akan melakukan serangkaian wawancara mengenai rasa kantuk berlebih yang Anda alami.
Selain itu dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik, khususnya untuk mengetahui hilangnya kekuatan otot (katapleksi).
Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan untuk menunjang proses penentuan diagnosis antara lain:
- Riwayat tidur
- Rekaman saat tidur
- Polisomnografi
- Multiple sleep latency test
Artikel Lainnya: 8 Gangguan Tidur yang Bisa Menyerang Anak
Penyebab Narkolepsi
Narkolepsi atau serangan tidur diduga disebabkan oleh faktor genetik dan gangguan fungsi serta sensitivitas neurotransmitter (hypocretin).
Gejala Narkolepsi
Gejala narkolepsi atau serangan tidur paling sering terlihat pada usia 10-25 tahun. Gejalanya antara lain:
Rasa Kantuk yang Berlebihan di Siang Hari
Penderita narkolepsi akan tertidur kapan saja dan dimana saja. Sebagai contoh, orang tersebut akan tertidur seketika saat bekerja atau sedang berbicara dengan orang lain.
Penderita gangguan ini dapat tertidur selama beberapa menit hingga 1 jam sebelum akhirnya terbangun dan kemudian tertidur kembali.
Hilangnya Kekuatan (Tonus) Otot Secara Tiba-tiba
Katapleksi atau hilangnya kekuatan otot seketika dapat menyebabkan tubuh menjadi lemas hingga bicara meracau. Katapleksi tidak dapat dikontrol dan biasanya dipicu oleh emosi tertentu, misalnya: kemarahan, kesenangan, ketakutan atau kaget.
Paralisis saat Tidur
Penderita narkolepsi dapat mengalami kesulitan berbicara atau bergerak sesaat ketika tertidur atau terbangun.
Halusinasi
Halusinasi dapat terjadi ketika tidur maupun terbangun. Anda akan merasakan seolah- olah mimpi Anda adalah kenyataan.
Artikel Lainnya: Kenapa Sering Mengantuk padahal Tidur Cukup?
Pengobatan Narkolepsi
Tidak ada penyembuhan untuk serangan tidur atau narkolepsi. Namun dengan pemberian obat- obatan dan perubahan gaya hidup, gejala narkolepsi dapat lebih terkontrol.
Obat- obatan yang biasanya diberikan pada penderita narkolepsi antara lain adalah obat anti depresan dan stimulan.