Nyeri Saraf Oksipital
Dokter Spesialis | Dokter spesialis saraf |
Gejala | Sakit di sekitar belakang kepala dan leher yang bersifat tajam, seperti ditusuk-tusuk, bertambah berat ketika disentuh atau digerakkan |
Faktor Risiko | Degenerative tulang belakang, diabetes, cedera leher, vaskulitis |
Cara Diagnosis | Wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang (MRI, CT Scan, X-ray) |
Pengobatan | Obat-obatan, prosedur injeksi obat, dan pembedahan |
Obat | Antidepresan (amitriptilin), antikejang (carbamazepine, gabapentine, pregabalin, fenitoin), opioid, obat OAINS |
Komplikasi | Mengganggu produktivitas sehari-hari, komplikasi dari tindakan pembedahan |
Kapan Harus ke Dokter? | Jika mengalami gejala nyeri saraf oksipital atau nyeri kepala hebat yang tidak membaik disertai dengan gejala lain seperti demam, gangguan penglihatan, kelemahan, dan penurunan kesadaran |
Pengertian Nyeri Saraf
Nyeri saraf oksipital atau dikenal dengan neuralgia oksipital adalah sakit kepala yang disebabkan oleh peradangan atau cedera pada saraf oksipital. Saraf ini berada di kepala bagian belakang hingga leher.
Penderita dapat merasakan nyeri seperti berdenyut sakit, menusuk dan tajam. Meskipun terasa sangat menyakitkan, nyeri saraf oksipital ini tidak dianggap mengancam nyawa.
Namun, rasa sakit akibat nyeri saraf oksipital yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebar hingga ke bagian depan dan sisi kepala, serta mata yang membuat tak nyaman penderitanya.
Distribusi rasa nyeri tersebut mengikuti alur persarafan greater occipital serta third occipital, yakni saraf sensorik dari leher bagian atas hingga ke belakang kepala.
Selain itu, rasa sakit akibat neuralgia oksipital disalahpahami sebagai migrain atau nyeri kepala lainnya karena gejalanya gejala mirip.
Lantas, adakah gejala nyeri saraf oksipital yang khas dan membedakannya dari sakit kepala lainnya? Simak penjelasannya di bawah ini.
Artikel Lainnya: Penyebab Sakit Kepala di Belakang Telinga
Penyebab Nyeri Saraf
Penyebab nyeri saraf oksipital paling umum adalah adanya penekanan saraf oksipital atau kekakuan otot di sekitarnya.
Selain itu, seseorang juga bisa mengalami nyeri saraf oksipital usai mengalami trauma dan cedera pada kepala atau leher.
Faktor Risiko Nyeri Saraf
Nyeri saraf oksipital bisa terjadi pada siapa saja. Namun, ada beberapa kelompok yang berisiko mengalami kondisi nyeri saraf oksipital, antara lain:
- Memiliki penyakit degeneratif tulang belakang
- Diabetes
- Gout
- Osteoarthritis di tulang belakang
- Vaskulitis (peradangan pada pembuluh darah)
Gejala Nyeri Saraf
Gejala nyeri saraf oksipital menyerang area kepala dan leher. Keluhan nyeri biasanya dimulai di belakang salah satu mata atau di belakang kepala.
Nyeri yang muncul dapat berupa seperti ditusuk-tusuk, tertekan, atau terkena sengatan listrik.
Rasa sakit yang dideskripsikan sering kali seperti migrain sehingga tak jarang penderitanya mengira ini adalah keluhan migrain.
Namun, gejala neuralgia oksipital spesifik lainnya dapat berupa meningkatnya sensitivitas pada cahaya dan nyeri saat menggerakkan leher atau menyentuh kepala.
Artikel Lainnya: 11 Penyebab Sakit Kepala Sebelah Kanan, Gejala Apa?
Diagnosis Nyeri Saraf
Mengingat gejalanya mirip dengan sakit kepala jenis lain, seperti migrain maupun sakit kepala kluster, dokter spesialis saraf perlu melakukan pemeriksaan lebih mendalam untuk menegakkan diagnosis.
Untuk itu, dokter akan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, dilanjutkan dengan pemeriksaan penunjang.
Pada wawancara medis, dokter akan menanyakan seputar keluhan sakit kepala yang dirasakan hingga gejala lain yang menyertai.
Setelah itu, dokter akan melanjutkan dengan pemeriksaan fisik dengan melakukan penekanan pada area belakang kepala penderita, tempat di mana terdapat saraf oksipital.
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah lokasi yang menjadi tempat munculnya rasa nyeri.
Sensasi seperti kesetrum mungkin akan muncul ketika dokter menekan atau mengetuk di sekitar saraf oksipital.
Ketika penderita berbaring di atas bantal dan mendongak atau memutar leher, nyeri juga bisa muncul.
Dokter juga dapat menyarankan pemeriksaan penunjang untuk membantu menegakkan diagnosis nyeri saraf oksipital.
Adapun pemeriksaan penunjang yang disarankan untuk mendiagnosis nyeri saraf adalah:
X-ray
Untuk membantu mengetahui apakah ada keterlibatan kondisi lain, misalnya artritis atau masalah di tulang belakang bagian atas
CT- Scan
Untuk membantu melihat apakah ada kelainan patologis atau degeneratif
MRI
Menjadi pemeriksaan penting karena bisa menilai jaringan sekitar leher dan saraf oksipital yang lebih jelas
Diagnostic Block
Menyuntikkan anestesi lokal ke saraf oksipital untuk membantu mengonfirmasi diagnosis. Di sisi lain, cara ini juga berperan sebagai terapi nyeri saraf oksipital.
Meski demikian, pemeriksaan ini bisa memberikan hasil positif palsu pada kasus migrain dan sakit kepala kluster
Pengobatan Nyeri Saraf
Cara mengatasi nyeri saraf oksipital adalah berupa konservatif, yaitu pemberian obat-obatan maupun dengan prosedur intervensi.
Umumnya, dokter akan memberikan obat-obatan pereda nyeri saraf, seperti:
- Golongan antidepresan: amitriptilin, nortriptyline
- Golongan antikejang: carbamazepine, gabapentine, pregabalin, fenitoin
- Golongan opioid dan obat OAINS
Selain dengan obat minum, dapat pula dilakukan prosedur medis untuk mengobati nyeri saraf, seperti:
- Injeksi pada saraf menggunakan obat anestesi dikombinasi dan/atau tanpa steroid untuk mengurangi nyeri
- Injeksi botulinum toxin untuk membantu mengurangi peradangan
- Radiofrequency ablation untuk membantu mengurangi nyeri dengan menggunakan metode induksi listrik intensitas rendah di sekitar saraf
- Pembedahan seperti occipital nerve stimulation, spinal cord stimulation, dan C2,3 ganglionectomy
Pencegahan Nyeri Saraf
Agar terhindar dari nyeri saraf oksipital atau neuralgia oksipital, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan, seperti:
- Istirahat yang cukup (7- 8 jam sehari)
- Penuhi kebutuhan gizi yang seimbang
- Hindari konsumsi alkohol
- Hindari merokok
- Hindari stres
- Melakukan peregangan agar otot leher tidak kaku
Artikel Lainnya: 10 Penyebab Sakit Kepala Bagian Belakang, Berbahayakah?
Komplikasi Nyeri Saraf
Nyeri saraf oksipital sebenarnya tidak mengancam nyawa. Namun, keluhan ini bisa menyebabkan penurunan produktivitas seseorang.
Selain itu, komplikasi biasanya muncul dari tindakan intervensi yang dilakukan, misalnya berupa infeksi pada bekas luka operasi atau bagian tubuh yang dilakukan tindakan maupun perlengketan luka.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera ke dokter apabila muncul gejala-gejala nyeri saraf oksipital di atas.
Apabila muncul keluhan nyeri kepala yang tidak membaik disertai dengan demam, penglihatan ganda atau gangguan penglihatan lainnya, kelemahan, maupun penurunan kesadaran segera ke fasilitas kesehatan terdekat.
Apabila sakit berlanjut, segera konsultasi dengan dokter spesialis saraf menggunakan layanan Tanya Dokter dan untuk booking dokter spesialis saraf dengan layanan Temu Dokter di aplikasi KlikDokter. Jangan tunggu sakit memberat, ya! #JagaSehatmu dari sekarang.
[HNS/NM]
- Choi, I., & Jeon, S. (2016). Neuralgias of the Head: Occipital Neuralgia. Journal Of Korean Medical Science, 31(4), 479. doi: 10.3346/jkms.2016.31.4.479
- Thieme-e-Journals. Doddamani, R., Meena, R., Sawarkar, D., Aggarwal, D., & Chandra, P. Diakses Oktober 2022. Management Options in Occipital Neuralgia: A Review
- My.clevelandclinic.org. Diakses Oktober 2022. Occipital Neuralgia: Occipital Headache, Symptoms & Treatment