Pengertian Kanker Ovarium
Kanker ovarium adalah kanker yang tumbuh dan berkembang pada ovarium atau indung telur, dua organ yang berada di sisi kanan dan kiri rahim. Kanker ini bisa terjadi pada wanita berusia menengah maupun wanita yang telah lanjut.
Tipe Kanker Ovarium
Ada tiga tipe utama kanker ovarium, yaitu:
Kanker Sel Epitel
Sel epitel meliputi lapisan luar ovarium. Delapan puluh lima persen kasus kanker ovarium merupakan jenis ini.
Kanker Sel Germinal
Sel germinal merupakan sel pada ovarium yang dapat berkembang menjadi telur. Jenis kanker ini sering terjadi pada wanita muda. Jenis kanker ovarium yang satu ini memiliki angka kesembuhan yang cukup tinggi.
Kanker Sel Stroma
Kanker sel stroma terjadi pada jaringan ikat yang menyusun bagian dalam ovarium. Jenis kanker ini juga memiliki angka kesembuhan tinggi.
Artikel Lainnya: Faktor Risiko yang Menyebabkan Kanker Ovarium (Indung Telur)
Stadium Kanker Ovarium
Kanker ovarium memiliki empat stadium yaitu:
Stadium I
Kanker dapat ditemukan di permukaan ovarium.
Stadium II
Kanker melibatkan 1/2 bagian ovarium yang dapat meluas hingga ke panggul (rahim, saluran tuba, kandung kemih, usus besar).
Stadium III
Kanker menyebar melebihi rongga panggul ke dinding perut, organ perut, usus kecil, kelenjar getah bening, dan permukaan hati.
Stadium IV
Fase terakhir dari kanker ovarium. Kanker telah menyebar hingga ke organ yang jauh seperti limpa, paru-paru, hati (bagian dalam).
Komplikasi Kanker Ovarium
Komplikasi ovarium (kanker indung telur) yang dapat terjadi adalah penyebaran ke berbagai organ tubuh. Untuk menemukan apakah kanker sudah menyebar, diperlukan adanya pemeriksaan pencitraan.
Diagnosis Kanker Ovarium
Diagnosis kanker ovarium (kanker indung telur) diperoleh setelah dokter melakukan pengumpulan informasi, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Pengumpulan informasi biasanya mencakup riwayat kesehatan keluarga dan adanya gejala yang dicurigai sebagai tanda-tanda kanker ovarium.
Tes darah, pemeriksaan ultrasonografi (USG), dan biopsi dapat membantu memperjelas gambaran penyakit ini.
Pemeriksaan ultrasonograsi yang akan dianjurkan dokter pada Anda adalah meliputi bagian perut dan area di sekitar organ intim.
Hasil pemeriksaan yang postif terhadap kanker ovarium biasanya diikuti dengan pemeriksaan lanjutan.
Pemeriksaan lanjutan seperti kolonoskopi, CT Scan, MRI, dan rontgen dada diperlukan untuk mengetahui stadium dan perkembangan kanker.
Artikel Lainnya: Gejala Kanker Ovarium yang Harus Diwaspadai Wanita
Gejala Kanker Ovarium
Gejala kanker ovarium (kanker indung telur) pada awalnya seringkali tidak terlalu jelas. Sebanyak 60% wanita yang didiagnosis menderita kanker ovarium sudah memasuki tahap lanjut dari penyakit ini.
Pada umumnya jarang ditemukan gejala dini pada kanker ini walaupun ada biasanya samar-samar. Gejala tersebut termasuk diantaranya adalah pembengkakan pada perut, selalu merasa kembung, nyeri pada panggul, mudah lelah, penurunan berat badan, konstipasi (sembelit), dan perdarahan menstruasi yang tidak teratur.
Ada beberapa tanda lain yang juga patut Anda curigai. Misalnya sakit punggung tanpa alasan yang jelas, anorexia, dan terjadinya pendarahan pada organ intim (vagina) saat sedang tidak menstruasi.
Penyebab Kanker Ovarium
Penyebab kanker ovarium (kanker indung telur) hingga saat ini masih terus diteliti. Namun ada beberapa teori yang menerangkan mekanisme terjadinya kanker ovarium.
Teori pertama menerangkan mengenai trauma minor yang berlangsung terus menerus selama siklus ovulasi (siklus pengeluaran telur setiap bulannya).
Teori kedua menerangkan mengenai ekspos indung telur terhadap hormon gonadotropin yang dapat meningkatkan risiko keganasan.
Selanjutnya adalah teori ketiga. Teori ini menerangkan mengenai kontak karsinogen pada indung telur lewat saluran reproduksi. Karsinogen merupakan zat yang dapat merangsang terjadinya keganasan pertumbuhan sel kanker.
Faktor Risiko Kanker Ovarium
Beberapa faktor yang berkaitan dengan peningkatan risiko kanker ovarium adalah:
Faktor Risiko Individual
Wanita berusia 40 tahun baru yang hanya memiliki anak 1 atau tidak memiliki anak, riwayat kanker payudara atau kanker endometrium dapat meningkatkan risiko kanker ovarium.
Riwayat Keluarga
Wanita dengan riwayat keluarga yang menderita kanker payudara, indung telur, endometrium, atau usus besar juga memiliki peningkatan risiko untuk kanker ovarium.
Faktor Lingkungan
Beberapa penelitian mengemukakan bahwa asupan makanan yang mengandung lemak hewani seperti daging merah dan ayam dalam jumlah banyak dapat meningkatkan risiko mendapat kanker ovarium.
Pengobatan Kanker Ovarium
Pengobatan kanker ovarium (kanker indung telur) sangat bergantung pada stadium kanker, tipe penyakit, terapi pilihan, dan kondisi tubuh.
- Kanker Ovarium Atipikal
Kanker atipikal memiliki sifat yang berbeda dari kanker ganas ovarium tipe lainnya. Biasa terdapat pada wanita usia 40 tahun (keganasan pada usia 60 tahun). Sekitar 20% stadium dini dapat menyebar ke perut dan memerlukan terapi operasi.
Penderita kanker atipikal ovarium dengan stadium dini yang masih ingin mempertahankan kesuburannya dapat melakukan unilateral salpingo-oophorectomi, Ini merupakan prosedur operasi pengangkatan indung telur yang mengandung kanker.
- Stadium Dini
Stadium dini kanker ovarium adalah stadium I dan II. Terapi yang dapat dilakukan pada stadium ini adalah operasi, kemoterapi, dan radiasi.
- Stadium Lanjut
Stadium ini selalu membutuhkan terapi operasi yang optimal diikuti kemoterapi setelah operasi. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan bertahan hidup penderitanya. Radiasi seluruh bagian perut dapat menjadi alternatif dari kemoterapi.
- Kanker Ovarium yang Kambuh
Penderita kanker ovarium yang kambuh adalah memerlukan operasi yang kedua kali dengan kemoterapi dengan menggunakan agen yang berbeda.
Terapi hormonal juga dapat digunakan. Terapi yang masih dalam penelitian adalah terapi stem sel, imunoterapi menggunakan interferon, dan terapi genetik.
Artikel Lainnya: Pengobatan Kanker Ovarium pada Ibu Hamil
Pencegahan Kanker Ovarium
Anda bisa melakukan beberapa tip berikut sebagai tindakan pencegahan kanker ovarium (kanker indung telur):
- Memiliki anak lebih dari 1, penggunaan kontrasepsi pil minimal 1, pengikatan saluran tuba, dan histerektomi (pengangkatan rahim).
- Konsumsi sayuran, vitamin A, dan vitamin C dalam jumlah yang cukup.
- Melakukan pemeriksaan berkala. Pemeriksaan panggul rutin per tahun dapat digunakan untuk mendeteksi dini kanker ovarium yang tidak memiliki sensitivitas yang tinggi.