Pengertian
Kanker tulang atau osteosarkoma adalah tumor tulang ganas yang berasal dari sel pembentuk tulang. Biasanya kanker tulang atau osteosarkoma terjadi pada tulang panjang, seperti lengan dan tulang kaki. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan juga terjadi di semua jenis tulang.
Sebagian besar yang terserang jenis kanker yang satu ini adalah anak-anak, remaja, dan dewasa muda. Pada orang dewasa, kanker tulang atau osteosarkoma dapat timbul sebagai salah satu komplikasi penyakit Paget.
Komplikasi kanker tulang keras atau osteosarkoma pada stadium lanjut dpat berupa metastase atau penyebaran ke paru atau organ lain. Akibatnya, organ yang mendapat serangan metastase akan mengalami gangguan.
Artikel Lainnya: Kena Kanker Tulang, Masih Bolehkah Olahraga?
Penyebab
Penyebab kanker tulang atau osteosarkoma hingga saat ini belum dapat dipastikan. Beberapa sumber menyebutkan keganasan terjadi akibat kerusakan DNA pada sel tanpa diketahui penyebabnya. Kerusakan tersebut menyebabkan perubahan bentuk dan fungsi sel menjadi abnormal.
Beberapa faktor risiko yang dapat meninggatkan peluang Anda terkena kanker tulang atau osteosarkoma adalah:
- Sindrom tertentu yang diturunkan dalam keluarga. Bila salah satu anggota keluarga ada yang menderita sindrom Li-Fraumeni atau kanker retina atau retinoblastoma, maka peluang anggota keluarga lain untuk menderita kanker tulang atau osteosarkoma akan meningkat
- Penyakit Paget. Ini adalah suatu kelainan metabolisme tulang, dimana regenerasi sel- sel baru berlangsung sangat cepat sehingga tulang menjadi rapuh dan pertumbuhannya tidak sempurna. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker tulang atau osteosarkoma di kemudian hari.
- Terapi radiasi. Terapi radiasi dengan dosis besar, seperti yang digunakan pada penanganan kanker dapat meningkatkan peluang seseorang terkena kanker tulang keras atau osteosarkoma di kemudian hari.
Gejala
Gejala klinis kanker tulang keras atau osteosarkoma yang paling utama adalah nyeri. Pada awalnya nyeri terasa ringan dan tidak sering. Namun seiring dengan berjalannya waktu, rasa nyeri akan semakin bertambah hebat dan menetap.
Selain itu dapat pula timbul keluhan sebagai berikut:
- Bengkak pada tulang yang mengalami kanker tulang keras atau osteosarkoma
- Dapat menimbulkan gangguan pada sendi
- Tumor berkembang secara cepat
- Patah tulang
- Badan lemas dan penurunan berat badan yang terjadi secara drastis
Artikel Lainnya: 4 Gejala Kanker Tulang yang Tak Boleh Anda Sepelekan
Diagnosis
Penentuan diagnosis kanker tulang atau osteosarkoma memerlukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Pada pemeriksaan fisik dilakukan untuk menemukan:
- Benjolan, umumnya di tulang panjang. Benjolan ini tumbuh membesar dengan cepat, menimbulkan nyeri, dan bengkak di daerah sekitarnya.
- Dapat ditemukan patah tulang atau kelainan bentuk di sekitar area tumbuhnya tumor.
Pemeriksaan penunjang yang dapat membantu proses diagnosis kanker tulang atau osteosarkoma adalah sebagai berikut:
- Scan tulang (bone scan)
- CT-scan tulang
- Magnetic resonance imaging (MRI)
- Position Emission Tomography (PET)
- Sinar X
Selain itu, pemeriksaan seluler juga dapat dilakukan untuk mendiagnosis kanker tulang atau osteosarkoma. Pemeriksaan seluler ini dilakukan melalui prosedur biopsi pada benjolan kanker tulang atau osteosarkoma. Biopsi dilakukan berupa pengambilan sebagian jaringan tumor untuk diperiksa di bawah mikroskop.
Setelah dipastikan bejolan tersebut adalah osteosarkoma, beriktunya dokter akan melakukan staging. Ini adalah proses penentuan derajat keganasan/ stadium osteosarkoma tersebut.
Ada beberapa stadium kanker tulang atau osteosarkoma, yaitu:
- Stadium I. Pada stadium ini, osteosarkoma yang terjadi terbatas hanya pada tulang yang terkena dan belum menyebar
- Stadium II. Sama dengan stadium I, pada tahap ini sel kanker hanya terdapat pada tulang yang bersangkutan. Meskipun demikian, sifat kankernya lebih agresif
- Stadium III. PAda stadium ini, osteosarcoma terjadi pada 2 lokasi atau lebih pada tulang yang sama.
- Stadium IV. Sel kanker sudah menyebar ke organ tubuh lainnya.
Artikel Lainnya: Mengenal Prosedur Limb Salvage untuk Mengatasi Kanker Tulang
Pengobatan
Pengobatan kanker tulang atau osteosarkoma merupakan kombinasi antara kemoterapi sebelum dan sesudah operasi. Selain itu juga dapat dilakukan pembedahan yang lebih efektif meningkatkan angka harapan hidup hingga 5 tahun.
Pengobatan osteosarkoma dengan tindakan konservatif dapat dilakukan berdasarkan kondisi tulang yang terkena tumor dan stadiumnya. Tindakan yang dilakukan meliputi kemoterapi dan radiasi.
Pengobatan osteosarkoma dengan metoda operasi. Penanganan bedah ditentukan bergantung pada stadium tumornya. Semakin tinggi stadiumnya, maka semakin kecil kemungkinan tumornya dapat dioperasi. Namun, saat ini sangat dihindarkan tindakan amputasi.