Multiple Myeloma
Dokter spesialis | kolaborasi antarmultidisiplin kedokteran tergantung kondisi kesehatan pasien dan derajat keparahan penyakit, seperti dokter spesialis penyakit dalam, spesialis penyakit dalam konsultan hematologi dan onkologi medik, spesialis ortopedi dan traumatologi, spesialis onkologi radiasi, spesialis gizi klinik, dan lain-lain |
Gejala | pucat, kelemahan anggota gerak tubuh, kelelahan yang tidak membaik dengan istirahat, sesak napas, jantung berdebar, anemia, nyeri tulang, mual, muntah, nyeri perut, merasa haus berlebihan, sering buang air kecil, hiperkalsemia, kebingungan, gelisah, pingsan, infeksi berulang, nafsu makan menurun, penurunan berat badan, sembelit, ukuran lidah yang lebih besar, tekanan pada saraf pergelangan tangan, perdarahan kulit, neuropati, kreatinin darah meningkat |
Faktor risiko | usia tua, laki-laki, ras kulit hitam, riwayat keluarga mengidap multiple myeloma, obesitas, merokok, mengalami MGUS (monoclonal gammopathy of undetermined significance), paparan radiasi, paparan terhadap zat kimia (pestisida, kayu, metal, cat, tekstil, asbestos, bensin) |
Cara diagnosis | wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang |
Pengobatan | tergantung kondisi kesehatan pasien dan derajat keparahan penyakit; terapi obat, transplantasi sumsum tulang, radioterapi, terapi pendukung |
Obat | imunomodulator, kemoterapi, kortikosteroid, proteasome inhibitors, antibodi monoklonal, antibodi bispesifik, nuclear export inhibitor |
Komplikasi | hiperkalsemia, anemia berat, pneumonia, infeksi saluran kemih, gagal ginjal, tromboemboli vena, kekentalan darah, kerusakan tulang, tumor sel plasma dalam tengkorak, fraktur kompresi tulang belakang, osteoporosis |
Kapan harus ke dokter? | terdapat gejala dan faktor risiko multiple myeloma |
Pengertian Multiple Myeloma
Multiple myeloma adalah salah satu jenis kanker darah yang terjadi pada sel plasma. Sel plasma adalah sel darah putih yang dibentuk pada sumsum tulang belakang sebagai antibodi.
Pada multiple myeloma, sel-sel plasma abnormal tumbuh tidak terkendali dan mengganggu fungsi sel-sel normal.
Multiple myeloma menimbulkan gejala bervariasi, seperti kurang darah (anemia), nyeri tulang, kelelahan, dan penurunan berat badan. Bila tidak diobati, kanker darah ini berisiko menyebabkan patah tulang dan gagal ginjal.
Artikel Lainnya: Kiat Hidup Sehat untuk pengidap Kanker Darah
Jenis Multiple Myeloma
Secara umum, ada dua jenis multiple myeloma, yakni:
1. Multiple Myeloma Smouldering (Membara)
Tipe kanker plasma darah ini tidak menimbulkan gejala apa pun (asimtomatik). Namun, kebanyakan pengidapnya akan mengembangkan multiple myeloma aktif.
Orang dengan kondisi ini biasanya menunjukkan tanda berikut:
- Sel plasma membentuk 60% atau lebih sel darah di sumsum tulang
- Pemindaian MRI menunjukkan lebih dari satu area kerusakan (kerusakan) tulang atau sumsum tulang
2. Multiple Myeloma Active (Aktif)
Jenis kanker plasma darah ini dapat menimbulkan tanda dan gejala penyakit.
- Ada protein M dalam darah atau urin
- Tumor pada tulang atau jaringan lunak mengandung sel myeloma
- Lesi osteolitik (area tulang yang melemah terlihat pada x-ray)
- Sel plasma membentuk 10% atau lebih sel darah di sumsum tulang
Penyebab Multiple Myeloma
Penyebab pasti multiple myeloma belum diketahui. Namun, kondisi ini diduga berhubungan dengan kelainan genetik. Pada kondisi normal, siklus sel dikontrol oleh faktor genetik yang mengatur pembentukan sel dan kematian sel secara terprogram.
Pada sel kanker, terdapat gangguan pada kontrol sel yang mencegah pertumbuhan sel berlebih dan penyusupan sel ke jaringan lain. Seiring berjalan waktu, sel abnormal ini menjadi lebih banyak daripada produksi sel normal.
Pertumbuhan sel abnormal dapat mengganggu fungsi berbagai sel darah, seperti:
- Sel darah merah yang membawa oksigen dan zat lain ke seluruh jaringan tubuh
- Trombosit (keping darah) untuk mencegah perdarahan
- Sel darah putih (leukosit) untuk melawan kuman penyebab penyakit dan infeksi
Sel plasma yang ganas (sel mieloma) menghasilkan antibodi atau imunoglobulin, yakni protein M (monoclonal). Protein M yang dihasilkan ini tidak berfungsi dengan normal sehingga tubuh rentan mengalami berbagai penyakit.
Multiple myeloma tipe smouldering berhubungan dengan MGUS (monoclonal gammopathy of undetermined significance). MGUS adalah kelainan sel plasma tanpa merusak organ akhir yang ditandai dengan protein M dalam darah.
Kondisi ini dapat berkembang menjadi multiple myeloma. Selain mutasi genetik, obesitas dan faktor lingkungan seperti paparan radiasi diduga berperan sebagai penyebab multiple myeloma.
Faktor Risiko Multiple Myeloma
Berikut faktor yang dapat meningkatkan risiko multiple myeloma:
- Usia tua terutama berusia 75 tahun atau lebih
- Laki-laki
- Ras kulit hitam atau ras Afrika-Amerika
- Riwayat keluarga mengidap multiple myeloma
- Obesitas
- Merokok
- Mengalami MGUS
- Terkena paparan radiasi berulang
- Paparan terhadap zat kimia seperti pestisida, kayu, metal, cat, tekstil, asbestos, dan bensin
Gejala Multiple Myeloma
Secara umum, gejala dan tanda multiple myeloma adalah:
- Pucat
- Kelemahan anggota gerak tubuh
- Kelelahan yang tidak membaik dengan istirahat
- Sesak napas
- Jantung berdebar
- Anemia (jumlah sel darah merah di bawah normal)
- Nyeri tulang
- Mual atau muntah
- Sakit perut
- Merasa haus berlebihan
- Sering buang air kecil
- Hiperkalsemia (kadar kalsium darah di atas normal)
- Kebingungan
- Gelisah
- Pingsan
- Infeksi berulang
- Nafsu makan menurun
- Penurunan berat badan
- Sembelit
- Makroglosia (ukuran lidah yang lebih besar dari normal)
- Carpal tunnel syndrome (tekanan pada saraf di pergelangan tangan)
- Bercak darah atau perdarahan kulit
- Neuropati (kondisi saraf yang ditandai dengan mati rasa, rasa sakit, atau kesemutan di area tubuh tertentu)
- Kreatinin darah meningkat
Artikel Lainnya: 4 Jenis Pengobatan Kanker Darah yang Perlu Anda Ketahui
Diagnosis Multiple Myeloma
Diagnosis multiple myeloma ditentukandengan menanyakan keluhan dan faktor risiko, pemeriksaan fisik secara menyeluruh, dan pemeriksaan penunjang.
Beberapa pemeriksaan penunjang yang direkomendasikan untuk mendiagnosis Multiple Myeloma, yaitu:
- Tes darah untuk menilai lactate dehydrogenase (LDH), kadar beta-2 microglobulin, hitung darah lengkap, fungsi ginjal (kreatinin, ureum), elektrolit, albumin, dan kadar kalsium.
- Urinalisis (tes urine) untuk menentukan keberadaan protein M (Bence-Jones protein).
- Pemeriksaan pencitraan dengan foto rontgen, magnetic resonance imaging (MRI), computerized tomography (CT), atau positron emission tomography (PET).
- Aspirasi dan biopsi sumsum tulang untuk mendeteksi kanker sumsum tulang.
Pemeriksaan penunjang juga dianjurkan untuk mendiagnosis dan menentukan derajat keparahan penyakit.
Pengobatan Multiple Myeloma
Penyakit multiple myeloma belum bisa disembuhkan, namun dapat dikontrol dengan pengobatan. Berikut cara mengobati multiple myeloma yang biasanya dilakukan:
1. Terapi Obat
Berikut obat-obatan yang dianjurkan untuk mengobati multiple myeloma:
- Obat imunomodulator (lenalidomide, thalidomide, pomalidomide) untuk menunjang sistem daya tahan tubuh dalam menyerang sel kanker
- Proteasome inhibitors (carfilzomib, bortezomib, ixazomib) untuk menghambat aktivitas sel mieloma dalam memecah protein
- Kortikosteroid (deksametason, prednison) untuk mengendalikan peradangan
- Antibodi monoklonal (daratumumab, isatuximab, elotuzumab) untuk membantu sistem kekebalan tubuh dalam menyerang sel mieloma
- Kemoterapi (siklofosfamid,melphalan, doxorubicin, liposomal doxorubicin) untuk merusak perkembangan sel kanker
- Antibodi bispesifik (teclistamab, elranatamab, talquetamab) untuk membantu sel-sel kekebalan dalam melawan sel kanker
- Nuclear export inhibitor (selinexor) umumnya digunakan untuk penyakit multiple myeloma yang kambuh
2. Transplantasi Sumsum Tulang
Autologous stem cell transplant adalah transplantasi sel punca (sel induk) pada sumsum tulang yang ada pada tubuh pengidapnya. Pengobatan ini umumnya dikombinasi dengan kemoterapi dosis tinggi untuk mengganti sel-sel induk yang rusak.
3. Terapi Radiasi
Terapi radiasi (radioterapi) adalah pengobatan dengan sinar energi yang kuat, seperti sinar X atau proton. Tujuan pengobatan ini adalah untuk merusak sel mieloma dan menghentikan pertumbuhannya.
4. Pengobatan Suportif
Terapi pendukung pada multiple myeloma adalah pemberian analgetik untuk meredakan nyeri, seperti obat opioid yang diresepkan oleh dokter. Selain itu, pemberian prednison atau bifosfonat juga dianjurkan pada hiperkalsemia.
5. Diet Seimbang
Di samping terapi di atas, pasien biasanya menerima edukasi dari ahli gizi atau dokter spesialis gizi klinik tentang konseling nutrisi, pola makan yang sehat, dan cara mempertahankan diet seimbang.
Beberapa literatur melaporkan bahwa terdapat beberapa makanan yang perlu dibatasi bagi penderita multiple myeloma, yaitu makanan tinggi karbohidrat, termasuk nasi putih, kentang, hingga makanan dengan kandungan pati. Ini karena jenis makanan tinggi karbohidrat tersebut diduga dapat memperburuk kondisi.
Penderita juga perlu memerhatikan indeks glikemik makanan, yakni ukuran seberapa cepat makanan dalam menaikkan kadar gula darah.
Secara umum, pengobatan multiple myeloma melibatkan kolaborasi antarmultidisiplin kedokteran tergantung kondisi kesehatan pasien dan stadium penyakit. Pilihan pengobatan akan didiskusikan oleh dokter yang merawat bersama pasien dan keluarga.
Artikel Lainnya: Waspada Kanker Darah Saat Anemia Berkepanjangan
Pencegahan Multiple Myeloma
Sampai saat ini, belum ada cara yang efektif untuk mencegah multiple myeloma. Meski demikian, berikut upaya untuk menurunkan risiko penyakit tersebut:
- Periksakan diri secara berkala ke dokter bila memiliki faktor risiko, seperti keluarga yang mengidap multiple myeloma.
- Rutin kontrol ke dokter bila diketahui mengalami MGUS. Risiko kanker juga bisa kamu cek dengan mudah lewat tools Skrining Kanker.
- Menjaga berat badan agar di rentang indeks massa tubuh normal (18,5-22,9 kg/m² bagi orang Asia) dengan melakukan diet gizi seimbang dan rajin berolahraga. Kamu bisa mengecek indeks massa tubuh lewat toolsKalkulator BMI.
- Memakai alat pelindung diri yang baku bila terpapar dengan radiasi atau zat kimia.
- Tidak merokok dan menghindari asap rokok di sekitar.
Komplikasi Multiple Myeloma
Bila tidak ditangani, penyakit multiple myeloma berisiko menyebabkan berbagai komplikasi. Berikut komplikasi multiple myeloma:
- Hiperkalsemia
- Anemia berat
- Infeksi seperti pneumonia dan infeksi saluran kemih
- Gagal ginjal
- Tromboemboli vena
- Sindrom hiperviskositas (kekentalan darah akibat jumlah sel darah merah, sel darah putih, atau protein darah yang terlalu banyak)
- Lesi tulang (kerusakan tulang)
- Plasmasitoma intrakranial (tumor sel plasma dalam tengkorak)
- Fraktur kompresi tulang belakang
- Osteoporosis
Kapan Harus ke Dokter?
Periksakan diri ke dokter, bila terdapat gejala dan faktor risiko seperti di atas. Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang multiple myeloma, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter! Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan 24 jam langsung dengan dokter melalui fitur Tanya Dokter online.
(APR)
- Syahrir M. Mieloma Multipel dan Penyakit Gamopati Lain. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi ke 6. InternaPublishing. 2014.
- Albagoush SA, Shumway C, Azevedo AM. Multiple Myeloma. Statpearls [Internet]. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534764/ Diakses 6 November 2023.
- National Cancer Institute. Plasma Cell Neoplasms (Including Multiple Myeloma) Treatment (PDQ)-Patient Version. 2023. https://www.cancer.gov/types/myeloma/patient/myeloma-treatment-pdqDiakses 6 November 2023.
- Chakraborty R, Majhail NS. Treatment and disease‐related complications in multiple myeloma: implications for survivorship. American journal of hematology. 2020.
- Mateos MV, Fink L, Koneswaran N, Intorcia M, Giannopoulou C, Niepel D, Cavo M. Bone complications in patients with multiple myeloma in five European countries: A retrospective patient chart review. BMC cancer. 2020.
- Allen HC, Sharma P. Histology, plasma cells. Statpearls [Internet]. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK556082/Diakses 6 November 2023.
- Rajkumar SV. Multiple myeloma: 2022 update on diagnosis, risk stratification, and management. American journal of hematology. 2022.
- Laubach JP, Rajkumar SV, Connor RF. Patient education: Multiple myeloma treatment (Beyond the Basics). UpToDate. 2023. https://www.uptodate.com/contents/multiple-myeloma-treatment-beyond-the-basics Diakses 6 November 2023.
- Borsi E, Serban CL, Potre C, Potre O, Putnoky S, Samfireag M, Tudor R, Ionita I, Ionita H. High Carbohydrate Diet Is Associated with Severe Clinical Indicators, but Not with Nutrition Knowledge Score in Patients with Multiple Myeloma. International Journal of Environmental Research and Public Health. 2021.
- Lee DH, Fung TT, Tabung FK, Colditz GA, Ghobrial IM, Rosner BA, Giovannucci EL, Birmann BM. Dietary pattern and risk of multiple myeloma in two large prospective US cohort studies. JNCI cancer spectrum. 2019.
- Bladé J, Rosiñol L. Complications of multiple myeloma. Hematology/oncology clinics of North America. 2007. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0889858807001141Diakses 6 November 2023.
- Thordardottir M, Lindqvist EK, Lund SH, Costello R, Burton D, Steingrimsdottir L, Korde N, Mailankody S, Eiriksdottir G, Launer LJ, Gudnason V. Dietary intake is associated with risk of multiple myeloma and its precursor disease. PLoS One. 2018.
- Coluzzi F, Rolke R, Mercadante S. Pain management in patients with multiple myeloma: an update. Cancers. 2019.