Pengertian
Prolaktinoma merupakan tumor jinak yang terdapat di kelenjar hipofisis dan menyebabkan produksi hormon prolaktin yang berlebihan.
Kelenjar hipofisis adalah organ yang menghasilkan berbagai hormon di dalam tubuh. Sedangkan prolaktin merupakan hormon yang merangsang payudara untuk mengeluarkan air susu ibu (ASI). Secara normal, prolaktin akan meningkat kadarnya saat seorang ibu menyusui.
Penyebab
Hingga saat ini penyebab pasti prolaktinoma belum diketahui. Namun terdapat berbagai kondisi lain, di luar kondisi menyusui, yang bisa menyebabkan hormon prolaktin meningkat. Beberapa di antaranya adalah:
-
Efek samping obat tertentu seperti haloperidol, risperidone, metoclopramide
-
Tumor hipofisis
-
Hipotiroidisme (kekurangan hormon tiroid)
-
Stimulasi puting payudara
Diagnosis
Bila terdapat kecurigaan di mana seseorang mengalami prolaktinoma, dokter akan menganjurkan orang tersebut untuk memeriksa kadar hormon prolaktin dalam darah. Jika kadar prolaktin dalam tubuh melebihi angka normal, dokter umumnya akan menganjurkan pemeriksaan hormon tiroid dan MRI kepala.
Pemeriksaan MRI tersebut dilakukan untuk melihat kemungkinan adanya tumor prolaktinoma dan menentukan ukurannya. Selain MRI, dapat pula dilakukan pemeriksaan CT-scan kepala.
Bila terdapat prolaktinoma, biasanya dokter kemudian melakukan pemeriksaan mata untuk menilai ada tidaknya gangguan lapang pandang. Hal ini perlu dilakukan karena prolaktinoma yang berukuran besar umumnya akan mengganggu syaraf penglihatan di otak.
Gejala
Gejala prolaktinoma pada laki-laki dan perempuan bisa berbeda. Pada perempuan, gejala yang umumnya muncul adalah gangguan haid. Gangguan haid ini bisa berupa volume haid yang menjadi sedikit-sedikit atau tidak haid sama sekali. Selain itu, tanda-tanda lain yang juga bisa terjadi adalah keluar air susu dari payudara, padahal tidak sedang hamil atau menyusui. Gangguan lain adalah infertilitas.
Sementara itu, pada laki-laki, prolaktinoma biasanya menyebabkan disfungsi ereksi. Selain itu, baik pada perempuan mau pun laki-laki bisa terjadi gangguan penglihatan (lapang pandangnya terganggu) dan kehilangan gairah seksual.
Pengobatan
Tujuan pengobatan prolaktinoma adalah untuk menurunkan kadar hormon prolaktin ke kadar normal, mengurangi ukuran tumor, memperbaiki gangguan penglihatan, dan mengembalikan fungsi kelenjar hipofisis dalam memproduksi berbagai hormon.
Beberapa tindakan pengobatan pada prolaktinoma adalah:
-
Pemberian obat-obatan
Obat yang menstimulasi dopamine, seperti bromokriptin dan kabergolin, dapat menghambat produksi hormon prolaktin. Obat ini bisa membantu mengecilkan ukuran tumor prolaktinoma dan mengembalikan kadar prolaktin menjadi normal.
-
Pembedahan
Jika pengobatan dengan bromokriptin atau kabergolin tidak berhasil menurunkan kadar prolaktin, maka tindakan operasi perlu dipertimbangkan. Tindakan pembedahan ini dilakukan oleh dokter ahli bedah saraf. Keberhasilan operasi juga bergantung pada ukuran tumor. Semakin besar dan luas tumor, maka tingkat kesulitan pun menjadi semakin tinggi.
-
Radiasi
Radiasi biasanya dilakukan sebagai pelengkap tindakan operasi. Dapat pula dilakukan sebagai terapi alternatif bila obat dan operasi tidak bisa mengatasi prolaktinoma. Radiasi tidak dapat menghilangkan tumor, melainkan hanya mengecilkan ukuran tumor prolaktinoma saja.
Pencegahan
Karena penyebabnya belum diketahui, hingga saat ini belum ada tindakan pencegahan prolaktinoma yang dapat dilakukan.