Tumor Ganas
Dokter spesialis |
Spesialis Bedah Onkologi (Sp.B(K)Onk), Spesialis Onkologi Medik (Sp.PD-KHOM). |
Gejala |
Benjolan yang terasa keras dan tidak nyeri, yang dapat ditemukan di payudara, testis, atau bagian tubuh lainnya, perubahan pada tahi lalat, kulit kasar atau bersisik, nyeri hebat, peradangan, dan perdarahan. |
Faktor resiko |
Merokok, konsumsi makanan yang bersifat karsinogen, konsumsi alkohol berlebihan, perilaku seksual yang menyimpang atau berganti-ganti pasangan, paparan bahan kimia berbahaya. |
Metode diagnosis |
Biopsi, CT Scan, MRI, Ultrasonografi (USG), Sinar X, Mammogram, PET Scan. |
Pengobatan |
Pembedahan, radiasi, kemoterapi, terapi target molekuler, terapi hormon, imunoterapi |
Obat |
Tamoxifen, letrozole, bicalutamide, cyclophosphamide, methotrexate, 5-fluorouracil, pacilitaxel, pembrolizumab, nivolumab. |
Komplikasi |
Infeksi, fistula cairan serebrospinal (kebocoran Cairan otak), diare sekretori, kemerahan pada kulit, ketidakstabilan hemodinamik atau tekanan darah, bronkospasme, (penyempitan saluran nafas), penyakit jantung struktural, nyeri metastasis tulang, hiperkalsemia (kadar kalsium tinggi didalam darah). |
Kapan harus ke dokter? |
Tumor mengalami pertumbuhan yang tidak biasa dan mengalami perburukan disertai dengan munculnya beberapa gejala seperti benjolan, perubahan pada kulit, nyeri persisten, atau penurunan berat badan yang signifikan tanpa sebab yang jelas. |
Pengertian Tumor Ganas
Tumor ganas adalah benjolan yang terbentuk dari sel abnormal alias kanker. Massa yang terbentuk berkembang tanpa kendali serta memiliki kemampuan untuk menyebar ke jaringan atau organ lain (metastasis). Oleh karenanya, tumor dapat menyerang sel yang normal dan merusak jaringan di sekitarnya.
Mutasi genetik merupakan salah satu pemicu sel tumbuh secara tidak terkendali pada tumor ganas. Jadi, perubahan genetik akan merubah rangkaian struktur DNA sel aslinya.
Terpapar karsinogen (zat pemicu kanker) secara terus menerus juga dapat memicu munculnya tumor ganas. Di samping itu, infeksi virus, radiasi hingga gangguan hormon juga dapat menimbulkan gangguan ini.
Tumor ganas dapat berkembang di bagian tubuh mana pun. Berikut beberapa jenis tumor ganas bila dilihat berdasarkan lokasinya kemunculannya:
- Karsinoma merupakan tumor ganas yang berasal dari jaringan epitel muncul pada kulit, payudara, prostat, kandung kemih, serviks, endometrium (lapisan rahim), paru-paru, usus besar, dan rektum.
- Sarkoma muncul pada jaringan ikat pada tulang, tulang rawan, otot, tendon, dan lemak.
- Melanoma terbentuk di sel plasma (sel imun) sumsum tulang.
- Leukemia yang dikenal dengan tumor ganas pada darah.
- Limfoma (tumor ganas yang berkembang di kelenjar sistem limfatik yang ditandai dengan benjolan leher, ketiak, atau daerah selangkangan.
Beberapa langkah dapat dilakukan untuk mengobati tumor ganas, meliputi pembedahan dan radiasi. Kemoterapi juga dianjurkan pada kondisi tumor yang telah menyebar, dan diberikan setelah kedua tindakan dilakukan.
Terapi target molekuler dan imunoterapi hingga terapi hormon juga dapat diberikan sesuai dengan instruksi dokter.
Tumor ganas yang tidak diketahui dini akan berpotensi mengalami metastasis, dan menimbulkan komplikasi, seperti penyempitan saluran nafas, penyakit jantung, hingga nyeri hebat pada tulang.
Artikel lainnya: Tidak Sama, Ini Beda Tumor dan Kanker
Penyebab Tumor Ganas
Penyebab utama tumor ganas adalah terjadinya mutasi genetik pada DNA sel. DNA mengandung sekumpulan perintah bagi sel-sel tubuh untuk membelah dan mati. Ketika DNA sel mengalami mutasi, sel yang rusak tidak mati malah terus membelah secara tidak terkendali.
Faktor pendukung lainnya juga dapat menyebabkan gangguan ini, sebagai berikut:
- Kecenderungan genetik terhadap tumor ganas meningkatnya jika kejadian tumor tertentu dalam keluarga yang sama. Misalnya, pasien yang mewarisi mutasi genetik gen BRCA1 dan BRCA2 dapat meningkatkan risiko tumor ganas payudara (kanker payudara) dan tumor payudara.
- Infeksi virus seperti Human Papillomavirus (HPV), hepatitis B dan hepatitis C dan Epstein-Barr Virus (EBV).
- Paparan zat pemicu kanker seperti naphth amine ditemukan menyebabkan tumor ganas pada kandung kemih (kanker kandung kemih), bijih nikel mempunyai tingkat tumor hidung yang tinggi.
- Paparan radiasi berupa gelombang tinggi yang dapat menyebabkan tumor ganas, seperti sinar-X dan Ultraviolet (UV) berisiko leukemia.
- Gangguan Hormon dapat meningkatkan kejadian tumor ganas, seperti produksi estrogen yang berlebihan pada wanita dapat menyebabkan tumor ganas rahim (kanker ovarium) atau payudara.
Artikel lainnya: Mengenal 5 Perbedaan Antara Tumor dan Kanker Payudara
Faktor Risiko Tumor Ganas
Secara umum, faktor risiko munculnya tumor ganas berhubungan dengan perilaku pribadi pasien yang mempengaruhi kesehatan. Tumor ganas melibatkan berbagai kondisi internal dan eksternal, sebagai berikut:
- Merokok: Kebiasaan merokok secara aktif berpotensi menimbulkan tumor ganas atau kanker paru-paru, kandung kemih dan pankreas. Asap yang diserap paru-paru dari sebatang rokok akan diedarkan ke seluruh organ. Para perokok pasif atau orang yang tidak merokok tapi ikut terpapar asap rokok berisiko terkena kanker mulut.
- Konsumsi bahan makanan yang berpotensi menimbulkan kanker: Beberapa bahan makanan seperti sakarin dan nitrat dapat menyebabkan kanker pada hewan. Sakarin terbukti menyebabkan kanker kandung kemih pada tikus dan nitrat terbukti menyebabkan kanker perut pada hewan. Selain itu, negara dengan tingkat konsumsi nitrat yang tinggi seperti jepang memiliki persentase kanker lambung yang tinggi.
- Alkohol: Kebiasaan mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar berisiko menimbulkan tumor ganas atau kanker mulut, tenggorokan, dan kerongkongan.
- Paparan bahan kimia berbahaya: Bahan kimia tertentu dapat merusak DNA, menyebabkan mutasi genetik yang mengganggu pertumbuhan sel. Benzena dapat memicu kanker darah (leukemia). Bahan kimia tertentu dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, yang dapat mencetuskan beberapa jenis tumor ganas pada payudara, prostat, dan rahim.
- Perilaku seksual: Risiko terkena tumor ganas atau kanker serviks berhubungan dengan usia pertama kali melakukan hubungan seksual dan jumlah pasangan seksual. Semakin muda perempuan dan semakin banyak jumlah pasangan seksualnya, semakin besar pula risikonya. Perempuan yang hanya mempunyai satu pasangan seksual berisiko jika pasangan tersebut mempunyai banyak pasangan.
Gejala Tumor Ganas
Secara umum, gejala tumor ganas ditandai dengan keluhan, seperti:
- Benjolan yang terasa keras dan tidak nyeri, yang dapat ditemukan di payudara, testis, atau bagian tubuh lainnya.
- Perubahan pada tahi lalat (warna, ukuran, atau bentuk), dan kulit yang menjadi kasar atau bersisik.
- Nyeri hebat
- Radang
- Perdarahan atau keluarnya cairan yang tidak biasa
- Mual
- Muntah
- Diare
- Sulit menelan
- Batuk atau serak yang mengganggu
- Perubahan pada kutil
- Anemia
- Kelemahan otot
- Infeksi
- Kehilangan nafsu makan
- Kaheksia (komplikasi kanker)
- Gangguan berkemih
- Luka yang sulit sembuh
Artikel lainnya: Ada Benjolan di Ketiak, Berbahayakah?
Diagnosis Tumor Ganas
Diagnosis tumor ganas akan ditentukan oleh dokter melalui wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Setelah menanyakan keluhan dan faktor risiko, maka dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, dan mengidentifikasi karakteristik tumor ganas berdasarkan bentuk, warna, ukuran dan lokasi.
Secara umum tumor ganas sudah dapat dipastikan dengan pemeriksaan visual. Namun, agar mendapatkan kepastian diagnosis beberapa pemeriksaan penunjang dapat dilaksanakan, meliputi:
1. Biopsi
Pemeriksaan biopsi akan memberikan informasi terkait karakteristik seluler tumor sekaligus menentukan jaringan bersifat jinak atau ganas yang dilakukan dengan cara memeriksa jaringan tubuh.
2. CT Scan (Computed Tomography)
Pengujian CT scan menggunakan kombinasi sinar-X dan komputer untuk menghasilkan gambar tubuh yang detail berupa ukuran, bentuk, dan lokasi tumor.
3. MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Pemeriksaan MRI bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang tumor di otak, tulang belakang, dan jaringan lunak dengan menggunakan teknologi medan magnet dan gelombang radio.
4. Ultrasonografi (USG)
USG digunakan untuk mendeteksi tumor kanker di organ seperti tiroid, payudara, hati, dan ginjal, yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk membuat gambar organ dalam tubuh.
5. Sinar X
Sinar-X merupakan salah satu pemeriksaan yang menggunakan radiasi untuk mengambil gambar pada salah satu bagian di dalam tubuh, hal ini akan membantu mendeteksi tumor di organ-organ tertentu, seperti paru-paru.
6. Mammogram
Mammogram berfungsi untuk mendeteksi pertumbuhan abnormal atau perubahan pada jaringan payudara, seperti tumor jinak (fibroadenoma) atau kista. Mammogram merupakan sinar-X khusus dalam pemeriksaan jaringan payudara.
7. PET Scan (Positron Emission Tomography)
Alat PET bekerja menggunakan zat radioaktif yang disuntikkan ke dalam tubuh bertujuan untuk mendeteksi tumor ganas dan menentukan penyebarannya.
Artikel lainnya: Mengenal Tumor Marker sebagai Metode Deteksi Kanker
Pengobatan Tumor Ganas
Pengobatan utama tumor ganas meliputi pembedahan, kemoterapi, radiasi, dan terapi hormon. Terapi yang diberikan terhadap pasien akan berbeda-beda tergantung dengan jenis dan stadium.
Beberapa tindakan medis yang dilakukan juga membantu menghilangkan gejala hingga pencegahan (preventif). Berikut pengobatan yang diberikan pada pasien yang menderita tumor ganas, seperti:
1. Pembedahan
Pembedahan tumor ganas dilakukan untuk menghilangkan tumor secara menyeluruh. Tindakan ini dilakukan pada beberapa kasus tumor paru-paru, lambung, kulit, payudara, usus, dan organ reproduksi wanita.
Pembedahan akan mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan serta mencegah perkembangan tumor.
2. Kemoterapi
Kemoterapi dapat dilakukan secara tunggal atau kombinasi dengan tindakan pembedahan dan radiasi. Kemoterapi digunakan untuk mengobati tumor ganas yang selnya telah menyebar ke jaringan atau organ lain. Namun pengobatan tersebut dapat merusak sel-sel tubuh normal.
Beberapa efek samping seperti mual, muntah, kehilangan nafsu makan, rambut rontok, anemia, dan gangguan imunitas telah dilaporkan sebagai efek pengobatan kemoterapi.
Obat kemoterapi memiliki beberapa jenis salah satunya alkilator yang digunakan untuk merusak DNA sel kanker seperti cyclophosphamide, antimetabolit yang berfungsi mengganggu metabolisme sel dan menghambat sintesis DNA seperti methotrexate dan 5-fluorouracil. Serta antimiotik (pacilitaxel) yang menghambat pembelahan sel.
3. Radiasi
Radioterapi bekerja dengan cara mengganggu DNA, biasanya dilakukan setelah pembedahan untuk menghancurkan sisa sel tumor atau tumor yang tidak dapat diakses serta mengecilkan ukuran tumor.
Tindakan radiasi dapat secara langsung atau menggunakan manik-manik radioisotop, biji, atau pita yang ditanamkan di dalam tubuh.
4. Terapi Target Molekuler
Terapi target molekuler menggunakan obat-obatan yang menargetkan molekul secara spesifik. Prosedur ini bekerja dengan cara menghambat protein atau enzim tertentu yang terlibat dalam proliferasi sel kanker.
Salah satu contoh obat yang digunakan dalam terapi ini adalahi imatinib dan obat penghambat m-TOR (everolimus).
5. Terapi Hormon
Terapi hormon digunakan untuk mengobati kanker yang dipengaruhi oleh hormon, seperti kanker payudara dan kanker prostat.
Seperti tamoxifen, yang digunakan untuk mengobati kanker payudara dengan menghalangi reseptor estrogen, letrozole, yang mengurangi produksi estrogen dalam tubuh dan bicalutamide, yang digunakan untuk mengobati kanker prostat dengan menghalangi efek testosteron.
6. Imunoterapi
Pemberian imunoterapi bertujuan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan kanker Terapi imunoterapi yang dianjurkan seperti:
- Pembrolizumab diberikan pada berbagai jenis kanker termasuk melanoma, kanker paru-paru, dan limfoma Hodgkin.
- Nivolumab diberikan pada jenis kanker melanoma, kanker paru-paru, dan kanker ginjal.
Artikel lainnya: Berapa Lama Kemoterapi Harus Dilakukan untuk Perawatan Penderita Kanker?
Pencegahan Tumor Ganas
Berikut berbagai tindakan yang bisa Kamu lakukan untuk mencegah terbentuknya tumor ganas:
- Lindungi diri dari sinar ultraviolet (UV) untuk mencegah risiko kanker kulit dengan menggunakan pakaian yang menutupi kulit, topi, kacamata hitam, dan mengoleskan tabir surya (sunscreen).
- Saat matahari terik atau jam-jam puncak matahari Kamu sedang berada diluar usahakan untuk mencari tempat yang teduh untuk mengurangi paparan sinar UVB yang dapat menyebabkan kulit terbakar dan risiko kanker kulit.
- Sebaiknya tidak mengonsumsi alkohol, karena alkohol berpotensi menimbulkan kanker kerongkongan, mulut, tenggorokan, laring, dan hati.
- Lakukan tindakan pemindaian sinar X bila memang diperlukan.
- Hindari paparan bahan kimia berbahaya, salah satunya melewati hidung seperti kontak lama dengan bahan-bahan pembersih ruangan, cat, dll.
- Berhati-hati menggunakan pestisida, fungisida, dan bahan kimia pekarangan dan halaman rumah lainnya.
- Melakukan pemeriksaan secara berkala, seperti pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) untuk melihat adanya perubahan bentuk, ukuran, atau warna. Pemeriksaan kulit untuk mengidentifikasi perubahan pada tahi lalat, bintik-bintik baru, atau luka yang tidak sembuh dan pemeriksaan testis mandiri untuk memeriksa benjolan yang tidak biasa atau perubahan pada tekstur.
- Cegah infeksi HPV dengan mengikuti vaksinasi HPV secara lengkap baik perempuan maupun laki-laki.
- Penuhi kebutuhan nutrisi dan konsumsi makanan berserat tinggi serta sedikit lemak.
- Mengelola stress dan menjaga mood agar tetap stabil.
- Tidak merokok.
- Olahraga secara teratur.
Komplikasi Tumor Ganas
Komplikasi tumor jinak dapat terjadi akibat penyakit yang tidak ditangani atau pun efek selama masa pengobatan yang dapat menimbulkan gangguan lainnya, seperti berikut:
- Bronkospasme (penyempitan saluran nafas)
- Ketidakstabilan hemodinamik atau tekanan darah
- Kemerahan pada kulit
- Diare
- Fistula cairan serebrospinal (kebocoran cairan otak)
- Infeksi
- Penyakit jantung
- Nyeri metastasis tulang
- Hiperkalsemia (kadar kalsium tinggi didalam darah)
- Tromboemboli vena (pembekuan darah vena)
- Hiperkarbia (peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah)
- Takikardia (detak jantung cepat)
- Spasme masseter (kejang otot rahang)
- Kelainan otot
- Asidosis pernapasan (tingkat asam tinggi didalam darah akibat gangguan pernafasan)
- Stroke
- Serangan jantung
- Kematian
Obat Terkait Tumor Ganas
- Tamoxifen
- Letrozole
- Bicalutamide
- Cyclophosphamide
- Methotrexate
- 5-fluorouracil
- Pacilitaxel
- Pembrolizumab
- Nivolumab
Kapan Harus ke Dokter?
Periksakan diri ke dokter, bila tumor mengalami pertumbuhan yang tidak biasa dan munculnya benjolan, perubahan pada kulit, nyeri persisten, atau penurunan berat badan yang signifikan tanpa sebab yang jelas.
Jika Kamu ingin tahu lebih banyak seputar tumor ganas dan info kesehatan lainnya, yuk #JagaSehatmu dengan download aplikasi KlikDokter.
(APR)
- AAPC.(2024). Code for Malignant (primary) neoplasm unspecified C80.1.https://www.aapc.com/codes/icd-10-codes/C80.1#:~:text=ICD-10%20code%20C80.,under%20the%20range%20-%20Malignant%20neoplasms%20.
- Cooper GM. The Cell: A Molecular Approach. 2nd edition. Sunderland (MA): Sinauer Associates; 2000. The Development and Causes of Cancer. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK9963/
- Larach, Marilyn Green MD, FAAP*; Gronert, Gerald A. MD†; Allen, Gregory C. MD, FRCPC‡; Brandom, Barbara W. MD§; Lehman, Erik B. MS∥. Clinical Presentation, Treatment, and Complications of Malignant Hyperthermia in North America from 1987 to 2006. Anesthesia & Analgesia 110(2):p 498-507, February 2010. | DOI: 10.1213/ANE.0b013e3181c6b9b2
- Allen S. Anderson, Daniel Krauss, Roberto Lang, Cardiovascular complications of malignant carcinoid disease, American Heart Journal, Volume 134, Issue 4, 1997, Pages 693-702,ISSN 0002-8703,https://doi.org/10.1016/S0002-8703(97)70053-X. (https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S000287039770053X)
- Coleman, R.E. (1997), Skeletal complications of malignancy†. Cancer, 80: 1588-1594. https://doi.org/10.1002/(SICI)1097-0142(19971015)80:8+<1588::AID-CNCR9>3.0.CO;2-G
- Kryzanski, J. T., Annino, D. J., Jr., & Heilman, C. B. (2002). Complication avoidance in the treatment of malignant tumors of the skull base. Neurosurgical Focus FOC, 12(5), 1-6.https://doi.org/10.3171/foc.2002.12.5.12
- Cleveland Clinic. (2024).Benign Tumor.https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22121-benign-tumor
- Cancer Center. (2024). Benign vs Malignant Tumors: What’s The Difference?.https://www.cancercenter.com/community/blog/2023/01/whats-the-difference-benign-vs-malignant-tumors
- Healthline.(2024).The Differences Between Benign and Malignant Tumors.https://www.healthline.com/health/cancer/difference-between-benign-and-malignant-tumors
- HCG Oncology.(2024). Differences Between Benign and Malignant Tumors.https://www.hcgoncology.com/blog/difference-between-benign-and-malignant-tumor/
- National Cancer Institute.(2024).What is Cancer ?.https://www.cancer.gov/about-cancer/understanding/what-is-cancer
- WHO.(2024).Radiation: Ultraviolet (UV) radiation and skin cancer. https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/radiation-ultraviolet-(uv)-radiation-and-skin-cancer?gad_source=1&gclid=Cj0KCQjw8MG1BhCoARIsAHxSiQmzju1ovnwJzQL6H0BL1GM6e4oWIP2qp5FSHCAdy4uNXX_bTqPg-DIaArswEALw_wcB#
- Cancer Center. (2024). Benign vs Malignant Tumors: What the difference?.https://www.cancercenter.com/community/blog/2023/01/whats-the-difference-benign-vs-malignant-tumors
- UCON Health.(2024).Benign and Malignant Tumors.https://health.uconn.edu/orthopedics-sports-medicine/conditions-and-treatments/a-z-index/benign-malignant-tumors/#:~:text=Malignant%20tumors%20are%20cancerous%20and,known%20as%20secondary%20bone%20cancer.
- Learn Oncology.2024.Complications of Cancer.https://www.learnoncology.ca/modules/complications-of-cancer