Kesehatan Anak

Mengenal Jenis Magnesium untuk Terapi Anak Hiperaktif

Cari tahu bagaimana magnesium dapat membantu mengatasi hiperaktivitas pada anak Kamu. Bersama dr. Dyah Novita Anggraini, pahami jenis-jenis magnesium, manfaatnya, dan panduan penggunaannya.

Mengenal Jenis Magnesium untuk Terapi Anak Hiperaktif

Hiperaktivitas pada anak sering kali menjadi tantangan bagi para orang tua, terutama karena anak hiperaktif cenderung memiliki kesulitan untuk fokus, sulit duduk diam, dan cenderung impulsif.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mengalami gangguan hiperaktif, seperti ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), dapat merespon positif terhadap terapi nutrisi, termasuk suplemen magnesium.

Magnesium dikenal sebagai mineral penting yang berperan dalam berbagai fungsi tubuh, termasuk fungsi saraf dan otot, serta dalam mengendalikan emosi dan perilaku.

Banyak orang tua yang mempertimbangkan magnesium sebagai pilihan terapi alami untuk membantu menurunkan gejala hiperaktif pada anak.

Bersama dr. Dyah Novita Anggraini, artikel ini akan membahas berbagai jenis magnesium yang dapat digunakan dalam terapi untuk anak hiperaktif, manfaatnya, dosis yang tepat, dan panduan penggunaan yang aman.

Artikel lainnya: 7 Penyebab Anak Hiperaktif Alias Tidak Bisa Diam

Jenis Magnesium dan Manfaatnya untuk Terapi Anak Hiperaktif

Magnesium tersedia dalam berbagai bentuk yang masing-masing memiliki sifat dan manfaat tertentu. Berikut ini adalah beberapa jenis magnesium yang umum digunakan dalam suplemen dan manfaatnya dalam terapi anak hiperaktif:

1. Magnesium citrate

Magnesium citrate adalah bentuk magnesium yang paling mudah diserap oleh tubuh dan sering digunakan dalam suplemen untuk anak-anak. Jenis magnesium ini efektif dalam menenangkan sistem saraf dan membantu mengurangi gejala hiperaktivitas.

Selain itu, magnesium citrate juga memiliki efek ringan dalam mengatasi sembelit, yang kadang kala dialami oleh anak-anak dengan gangguan hiperaktivitas.

2. Magnesium glycinate

Magnesium glycinate adalah bentuk magnesium yang dikombinasikan dengan asam amino glisin, yang memiliki efek menenangkan pada sistem saraf.

Magnesium glycinate dikenal memiliki sifat yang mudah diserap dan tidak menyebabkan efek samping pada pencernaan seperti diare. Ini membuatnya cocok untuk anak-anak yang sensitif terhadap suplemen magnesium jenis lain.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa magnesium glycinate dapat membantu anak-anak hiperaktif untuk lebih tenang dan mengurangi gejala gelisah atau sulit tidur.

3. Magnesium threonate

Magnesium threonate adalah jenis magnesium yang dirancang khusus untuk menembus sawar darah-otak, sehingga memiliki potensi untuk memperbaiki fungsi otak dan meningkatkan fokus serta konsentrasi.

Hal ini menjadikan magnesium threonate pilihan yang populer dalam terapi anak hiperaktif, karena dapat membantu dalam peningkatan perhatian serta pengendalian emosi.

Magnesium jenis ini lebih mahal dibandingkan bentuk lain, namun sering dianggap sebagai salah satu yang paling efektif dalam membantu meningkatkan kognisi pada anak-anak dengan gangguan hiperaktif.

4. Magnesium malate

Magnesium malate adalah kombinasi magnesium dengan asam malat, yang sering digunakan dalam terapi anak hiperaktif karena asam malat diketahui dapat membantu meningkatkan energi dan mengurangi kelelahan.

Anak hiperaktif sering kali memiliki pola energi yang tidak stabil, sehingga magnesium malate dapat membantu menstabilkan energi mereka sepanjang hari tanpa meningkatkan hiperaktivitas.

Magnesium malate juga memiliki manfaat tambahan dalam mengatasi nyeri otot, yang kadang terjadi pada anak-anak yang terlalu aktif.

5. Magnesium taurate

Magnesium taurate adalah bentuk magnesium yang mengandung asam amino taurin, yang dikenal baik untuk kesehatan jantung dan sistem saraf.

Magnesium taurate dapat membantu mengatur emosi dan meningkatkan ketenangan, sehingga efektif dalam mengurangi gejala kecemasan dan stres pada anak-anak hiperaktif.

Karena bentuk ini memiliki sifat menenangkan, magnesium taurate dapat membantu anak lebih tenang dan fokus dalam aktivitas sehari-hari.

6. Magnesium sulfate

Magnesium sulfate, yang lebih dikenal sebagai garam Epsom, biasanya digunakan dalam bentuk rendaman atau mandi garam.

Penggunaan magnesium sulfate untuk anak hiperaktif umumnya dilakukan dengan cara merendam tubuh anak dalam air yang mengandung garam Epsom, yang memungkinkan penyerapan magnesium melalui kulit.

Mandi dengan garam Epsom dapat memberikan efek relaksasi, membantu mengurangi stres, dan menenangkan otot-otot yang tegang.

Penggunaan magnesium sulfate secara topikal adalah metode yang aman dan nyaman bagi anak-anak yang tidak terbiasa mengonsumsi suplemen oral.

Artikel lainnya: Menangani Anak yang Terlalu Aktif dan Tidak Bisa Diam

Dosis Magnesium yang Tepat untuk Anak

Dosis magnesium yang tepat untuk anak-anak bervariasi tergantung pada usia, berat badan, dan kebutuhan individu. Berikut adalah pedoman umum dosis magnesium untuk anak-anak:

1. Usia 1-3 tahun

Dosis harian yang direkomendasikan adalah sekitar 80 mg per hari. Namun, konsultasi dengan dokter tetap diperlukan untuk menentukan dosis yang sesuai.

2. Usia 4-8 tahun

Dosis harian yang direkomendasikan adalah sekitar 130 mg per hari. Suplemen magnesium sebaiknya diberikan sesuai rekomendasi dokter atau ahli gizi untuk anak hiperaktif pada rentang usia ini.

3. Usia 9-13 tahun

Anak-anak pada usia ini dapat diberikan dosis magnesium harian sekitar 240 mg. Namun, untuk anak yang hiperaktif, dosis tambahan mungkin diperlukan, tetapi harus tetap dalam pengawasan profesional medis.

Dalam hal terapi suplemen magnesium, lebih baik memulai dengan dosis rendah dan meningkatkan dosis secara bertahap.

Penggunaan suplemen magnesium harus dilakukan dalam pengawasan medis untuk menghindari risiko kelebihan magnesium, yang dapat menyebabkan efek samping seperti diare, mual, dan kram perut.

Artikel lainnya: Pilihan Olahraga Terbaik untuk Anak Hiperaktif

Pentingnya Konsultasi Medis dalam Penggunaan Magnesium pada Anak Hiperaktif

Sebelum memulai terapi magnesium pada anak hiperaktif, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi.

Anak-anak memiliki kebutuhan dan toleransi nutrisi yang berbeda dari orang dewasa, sehingga dosis yang tepat hanya dapat ditentukan melalui evaluasi profesional.

Selain itu, dokter juga akan memantau respon anak terhadap terapi magnesium dan memastikan tidak ada interaksi negatif dengan obat lain yang mungkin dikonsumsi oleh anak.

Penggunaan magnesium yang berlebihan pada anak juga bisa berdampak buruk, seperti gangguan pada fungsi ginjal atau masalah pencernaan yang parah.

Karena itu, mengikuti dosis yang direkomendasikan oleh dokter sangat penting untuk memastikan terapi magnesium aman dan efektif bagi anak.

Magnesium telah dikenal memiliki manfaat yang berpotensi untuk membantu mengurangi gejala hiperaktivitas pada anak.

Beberapa jenis magnesium yang populer dalam terapi anak hiperaktif antara lain magnesium citrate, magnesium glycinate, magnesium threonate, magnesium malate, magnesium taurate, dan magnesium sulfate.

Setiap jenis memiliki manfaat dan sifat khusus yang dapat membantu anak-anak dengan gejala hiperaktif menjadi lebih tenang, fokus, dan stabil dalam aktivitas sehari-hari.

Namun, penting untuk memahami bahwa dosis magnesium harus diberikan secara tepat dan dalam pengawasan dokter untuk menghindari efek samping.

Dengan panduan dan dosis yang sesuai, terapi magnesium dapat menjadi bagian dari pendekatan holistik yang membantu anak hiperaktif untuk mengelola gejalanya dengan lebih baik.

Optimalkan terapi anak hiperaktif dengan panduan medis terpercaya di aplikasi media kesehatan KlikDokter. Download sekarang dan temukan topik kesehatan lainnya yang menarik hanya di KlikDokter! Yuk, jangan lupa untuk selalu #JagaSehatmu ya.

  • Ghanizadeh, A., & Berk, M. (2013). “Magnesium for treatment-resistant ADHD.” Journal of Attention Disorders, 17(5), 392-395.
  • Mousain-Bosc, M., et al. (2006). “Improvement of neurobehavioral disorders in children supplemented with magnesium-vitamin B6. I. Attention deficit hyperactivity disorders.” Magnesium Research, 19(1), 46-52.
  • Baraka, A., & Elwakeel, M. (2020). “Role of magnesium in reducing hyperactivity symptoms in children: A review.” Pediatrics and Child Health, 25(7), 1-12.
  • Murakami, K., & Sasaki, S. (2010). “Dietary magnesium intake and risk of behavioral symptoms in children and adolescents.” American Journal of Clinical Nutrition, 92(3), 723-729