Kulit

Mengenal Ciri-ciri Skin Barrier Rusak, Cara Memperbaikinya dan Merawatnya

Skin barrier rusak ditandai kulit kering, kemerahan, atau sensitif. Artikel ini menjelaskan penyebab, cara memperbaiki, dan langkah merawat skin barrier agar kulit tetap sehat dan terjaga.

Mengenal Ciri-ciri Skin Barrier Rusak, Cara Memperbaikinya dan Merawatnya

Skin barrier adalah lapisan pelindung kulit yang sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit. Ketika skin barrier rusak, kulit menjadi rentan terhadap berbagai masalah seperti kekeringan, iritasi, dan infeksi.

Dalam artikel ini, dr. Dyah Novita Anggraini akan membahas secara lengkap tentang apa itu skin barrier, penyebab kerusakannya, ciri-ciri skin barrier rusak, serta cara memperbaiki dan merawatnya agar kembali optimal.

Artikel lainnya: Ini Tips Agar Skin Barrier Anda Tetap Berfungsi dengan Optimal

Apa Itu Skin Barrier?

Skin barrier adalah lapisan terluar kulit yang dikenal sebagai stratum corneum. Lapisan ini terdiri dari sel-sel kulit yang mati (corneocytes) dan lemak alami (lipid matrix) seperti ceramide, kolesterol, dan asam lemak.

Fungsi utama skin barrier adalah melindungi tubuh dari paparan lingkungan seperti polusi, sinar UV, dan bahan kimia, serta menjaga kelembapan kulit dengan mengurangi kehilangan air trans-epidermal (transepidermal water loss atau TEWL).

Skin barrier yang sehat memiliki karakteristik berikut:

  • Kulit terasa lembut, kenyal, dan tidak mudah iritasi.
  • Tidak ada tanda-tanda kekeringan ekstrem atau produksi minyak berlebih.
  • Kulit yang mampu mempertahankan hidrasi sehingga terasa lembab dan memiliki warna kulit yang merata.

Penyebab Skin Barrier Rusak

Skin barrier dapat rusak karena berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Berikut adalah beberapa penyebab umum skin barrier rusak:

1. Over-eksfoliasi

Menggunakan scrub atau produk eksfoliasi kimia terlalu sering dapat mengikis lapisan pelindung kulit.

2. Paparan zat kimia

Produk skincare dengan bahan keras seperti alkohol, pewangi, atau deterjen dapat menyebabkan iritasi dan merusak lipid alami kulit.

3. Lingkungan ekstrem

Udara yang terlalu kering, dingin, atau panas dapat mengganggu keseimbangan kelembapan kulit.

4. Stres dan kurang tidur

Stres meningkatkan hormon kortisol, yang dapat mengganggu fungsi skin barrier. Kurang tidur juga memengaruhi regenerasi kulit.

5. Kebiasaan buruk

Merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan pola makan yang buruk dapat melemahkan struktur kulit.

6. Penggunaan produk yang tidak tepat

Contoh skin barrier rusak sering terjadi pada pengguna produk perawatan kulit yang tidak sesuai jenis kulit.

Artikel lainnya: Serba-serbi Ceramide untuk Kulit

Ciri-ciri Skin Barrier Rusak

Berikut adalah tanda-tanda atau ciri-ciri skin barrier rusak yang perlu diperhatikan:

1. Kulit kering dan kasar

Kulit terasa sangat kering meskipun sudah menggunakan pelembap.

2. Sensitivitas tinggi

Kulit menjadi mudah iritasi, memerah, atau terasa perih setelah menggunakan produk tertentu.

3. Gatal atau rasa tidak nyaman

Kulit sering terasa gatal, terutama di area yang kering atau pecah-pecah.

4. Jerawat dan komedo

Skin barrier rusak dapat menyebabkan produksi minyak berlebih, sehingga pori-pori tersumbat dan memicu jerawat.

5. Warna kulit tidak merata

Munculnya bercak merah atau kulit yang terlihat kusam adalah ciri lain dari skin barrier yang bermasalah.

6. Peradangan kulit

Jika kondisi skin barrier semakin parah, kulit bisa mengalami inflamasi seperti dermatitis atau eksim.

Artikel lainnya: Kulit Wajah Kusam dan Ada Flek Hitam? Ini Cara Memilih Skincare yang Tepat

Cara Memperbaiki Skin Barrier yang Rusak

Memperbaiki skin barrier yang rusak memerlukan waktu dan konsistensi. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan:

1. Hentikan penggunaan produk yang agresif

Kurangi pemakaian produk yang mengandung alkohol, pewangi, dan eksfolian keras.

2. Gunakan produk dengan bahan yang mendukung skin barrier

  • Pilih pelembab yang mengandung ceramide atau asam hialuronat.
  • Hindari pembersih berbusa tinggi, pilih pembersih dengan pH rendah.

3. Hidrasi maksimal

Pastikan kulit tetap terhidrasi dengan minum cukup air (minimal 8 gelas sehari) dan menggunakan pelembab secara rutin.

4. Perlindungan tambahan

Selalu gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 untuk melindungi kulit dari sinar UV.

5. Gunakan serum dengan bahan reparatif

Contoh bahan yang baik untuk memperbaiki skin barrier adalah niacinamide, panthenol, dan centella asiatica.

Cara Merawat Skin Barrier yang Rusak

Setelah skin barrier mulai membaik, langkah berikut dapat membantu menjaga kondisinya:

1. Rutin melembapkan kulit

Gunakan pelembap setelah mandi atau mencuci wajah untuk mengunci kelembapan kulit.

2. Pilih produk minimalis

Hindari terlalu banyak layering produk. Fokus pada rutinitas sederhana yang efektif.

3. Gunakan masker wajah

Masker berbahan dasar alami seperti madu atau lidah buaya dapat membantu menenangkan kulit dan mendukung regenerasi skin barrier.

4. Perhatikan kebiasaan harian

Hindari mandi dengan air panas, kurangi frekuensi mencuci wajah, dan jangan menggosok kulit terlalu keras.

Peran Nutrisi untuk Skin Barrier

Pola makan sehat sangat berperan dalam menjaga kesehatan skin barrier. Beberapa nutrisi yang penting untuk kulit antara lain:

1. Omega-3 dan asam lemak esensial

Sumber: Ikan salmon, biji chia, kacang kenari.
Fungsi: Memperkuat lipid kulit dan mengurangi peradangan.

2. Vitamin E

Sumber: Alpukat, kacang almond, minyak zaitun.
Fungsi: Melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas.

3. Vitamin C

Sumber: Jeruk, paprika, kiwi.
Fungsi: Mendukung produksi kolagen dan mempercepat penyembuhan kulit.

4. Seng (Zinc)

Sumber: Tiram, daging merah tanpa lemak, kacang mete.
Fungsi: Mendukung proses regenerasi kulit.

Artikel lainnya: 6 Tips Memilih Skincare untuk Mencerahkan Bagi Si Kulit Berminyak dan Sensitif

Skin barrier adalah pelindung utama kulit yang sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit. Kerusakan pada skin barrier dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti kulit kering, iritasi, dan jerawat.

Dengan memahami ciri-ciri skin barrier rusak, Kamu dapat segera mengambil langkah untuk memperbaiki dan merawatnya. Selain menggunakan produk yang tepat, perbaikan skin barrier juga membutuhkan dukungan dari pola makan sehat dan kebiasaan hidup yang baik.

Konsistensi adalah kunci dalam proses ini. Dengan perawatan yang tepat, skin barrier yang rusak dapat pulih dan kembali menjalankan fungsi pelindungnya dengan baik.

Kulit bermasalah? Kenali lebih dalam tentang kesehatan kulit Kamu! Download aplikasi KlikDokter di sini untuk temukan artikel kesehatan menarik lainnya sekarang juga atau langsung pilih topik kesehatan yang Kamu inginkan.

  • Kementerian Kesehatan RI. (2023). Panduan Perawatan Kulit Sehat. Jakarta: Kementerian Kesehatan.
  • Harper, D., & Smith, J. (2022). Skin Science: Understanding the Barrier Function. New York: SkinHealth Publishing.
  • Widhianingtanti, S. (2024). "Pengaruh Nutrisi terhadap Regenerasi Kulit". Jurnal Kesehatan Kulit, 12(4), 67-80.
  • Rahmat, F., & Haryono, B. (2023). "Efektivitas Perawatan Skin Barrier". Jurnal Dermatologi Indonesia, 18(1), 34-49.
  • American Academy of Dermatology (AAD). (2022). "Skin Barrier: How to Keep It Healthy". Accessed from aad.org.