Setelah satu bulan lamanya berpuasa, maka Idul Fitri merupakan saat yang dinanti-nantikan seluruh umat Muslim di dunia. Sementara berpuasa merupakan salah satu kegiatan ibadah yang juga dapat memberikan efek kesehatan yang baik, Idul Fitri juga seharusnya juga menjadi momen kemenangan yang memotivasi kita untuk tetap dapat mempertahankan pola hidup sehat.
Makanan yang tersaji pada saat Idul Fitri memang tidak dapat dipungkiri sangat enak dan memanjakan lidah. Namun, kita perlu berhati-hati terhadap konsumsi berlebihan yang dapat mempengaruhi profil lipid (lemak), gula darah dan asam urat dalam darah. Makan terlalu banyak pada saat Idul Fitri dapat mengganggu metabolisme tubuh karena sistem tubuh menjadi “kaget” dan dapat menyebabkan refluks esofagus (cairan asam lambung naik ke kerongkongan), sakit perut, kenaikan gula darah, kenaikan kadar kolesterol darah dan kenaikan berat badan. Setiap tahunnya, sekitar 40% pasien akan mengalami hal ini setelah perayaan Idul Fitri.
Jenis Makanan yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Berlebihan
- Makanan dengan lemak tinggi (bersantan, digoreng rendam, mengandung margarin tinggi, jeroan)
- Makanan dengan gula tinggi (makanan manis, dibuat dari tepung beras, makanan mengandung produk susu)
- Makanan dengan garam dan MSG tinggi (ikan asin, telur asin, saus tomat, kecap asin, saus sambal, daging kalengan)
Dengan tetap mempertahankan asupan makanan yang baik, maka selain dapat merayakan Idul Fitri dengan lebih nyaman, mereka yang melaksanakan kegiatan bermudik juga dapat bermudik dengan lebih nyaman. Berbagai masalah kesehatan yang mengintai dapat dihindari.
Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai topik ini, silakan ajukan pertanyaanAnda di fitur Tanya Dokter Klikdokter.com di laman website kami. Selamat merayakan Idul Fitri!