Sejak masa PSBB dan new normal digalakkan, banyak orang harus bekerja dari rumah atau biasa disebut sebagai Work From Home (WFH).
Cara orang memanfaatkan waktu selama WFH berbeda-beda. Misalnya, ada yang tetap harus bekerja secara remote, mengikuti kelas online, bahkan ada yang hanya bersantai dan beristirahat di rumah.
Dengan adanya kesibukkan baru saat WFH, tak jarang orang jadi malas berolahraga. Padahal, malas berolahraga dapat menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan.
Jarang Olahraga Bisa Picu Kebas, Kram, dan Kesemutan
Menurut data tahun 2010 dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), hampir seperempat populasi orang dewasa kurang berolahraga.
Nah, jika malas berolahraga selama WFH, hal itu dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan Anda, antara lain seperti berikut:
- Kegemukan atau obesitas.
- Penyakit jantung dan serangan jantung.
- Tekanan darah tinggi.
- Kolesterol tinggi.
- Diabetes.
- Stroke.
Bukan hanya itu saja, dampak malas berolahraga saat WFH yang paling terasa adalah menyebabkan badan pegal, serta kram, kebas, dan kesemutan (3K).
Kram, kebas, dan kesemutan, pada dasarnya bisa terjadi akibat adanya gangguan pada saraf tepi. Namun, kondisi ini bisa diperparah ketika masuk masa new normal.
Ini karena ketika tubuh malas olahraga selama WFH, otot-otot jadi kaku dan tegang. Dampaknya, saat badan mulai beraktivitas di masa new normal, gejala kram, kebas, dan kesemutan pun dapat terjadi.
Lakukan 3 Hal Ini untuk Atasi 3K Saat New Normal
Untuk mengatasi badan kaku, pegal, mudah terserang kram, kebas, serta kesemutan akibat malas olahraga dan selama memasuki masa new normal, ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Berikut penjelasannya:
1. Sempatkan Berolahraga
Anda bisa menyempatkan olahraga ringan di rumah, misalnya sekadar mengikuti video workout atau zumba dari YouTube.
WHO menyarankan orang dewasa berusia 18-64 tahun untuk olahraga dengan intensitas sedang sebanyak 150 menit per minggu, atau intensitas berat sebanyak 75 menit per minggu.
Agar manfaatnya maksimal, lama waktu olahraga sebaiknya ditingkatkan bertahap mencapai 300 menit per minggu dengan intensitas sedang.
Jangan hanya berolahraga kardio yang meningkatkan detak jantung serta pernapasan saja (jogging atau senam misalnya), sebaiknya lakukan juga latihan kekuatan otot sebanyak dua kali dalam seminggu.
2. Makan Makanan Mengandung Vitamin B Kompleks
Selain olahraga, Anda juga bisa memenuhi kebutuhan vitamin B tubuh dengan cukup. Pasalnya, pegal dan kondisi 3K bisa terjadi akibat tubuh kekurangan vitamin B.
Ya, vitamin B kompleks seperti vitamin B1, vitamin B6, serta vitamin B12 punya manfaat untuk menjaga kesehatan dan fungsi sistem saraf. Ketika tubuh kekurangan vitamin B kompleks, bisa muncul keluhan pada saraf tepi.
Akibatnya, Anda jadi mudah merasakan pegal, kram, kebas, dan kesemutan setelah masa WFH selesai.
Guna mendapatkan manfaat dan mencukupi kebutuhan vitamin B harian, Anda bisa mengonsumsi makan berikut ini:
- Sumber vitamin B1: whole grain, telur, sayuran hijau
- Sumber vitamin B6: ikan berlemak (tuna, salmon), sereal, kentang
- Sumber vitamin B12: daging merah, susu dan produk olahannya
3. Minum Suplemen Vitamin B Kompleks
Di samping melakukan pola makan bergizi seimbang, Anda bisa mengonsumsi suplemen NEO Rheumacyl NEURO untuk memenuhi kebutuhan vitamin B kompleks.
Suplemen NEO Rheumacyl NEURO mengandung kombinasi vitamin B1, B6, serta B12 yang bekerja untuk mengatasi gangguan sistem saraf tepi.
Di dalam suplemen vitamin B kompleks ini juga terdapat kandungan obat ibuprofen sebagai cara untuk mengatasi badan pegal, nyeri, kebas, kram, dan kesemutan.
Jadi, untuk mengatasi 3K akibat jarang olahraga, memelihara fungsi sistem saraf tepi, sekaligus menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, Anda bisa minum NEO Rheumacyl NEURO sebanyak 1 sampai 3 kaplet per hari.
Ingin tahu informasi tentang gejala, tips, atau manfaat konsumsi suplemen vitamin B lainnya? Yuk, tanyakan pada dokter lewat fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter!
Apabila dalam 1 sampai 5 hari gejala nyeri, kram, kebas, dan kesemutan yang Anda alami belum membaik, segera konsultasi ke dokter.
(OVI/AYU)