Setelah berhasil menyabet 14 medali emas pada ajang Asian Games, pencak silat kini menjadi seni bela diri yang ramai dibicarakan. Melihat energi yang dikeluarkan dari berbagai gerakan silat cukup besar, penggunaan suplemen untuk mendukung latihan olahraga jenis ini patut dipertimbangkan.
Popularitas pencak silat
Pencak silat bukan hanya terkenal di Indonesia namun di banyak negara Asia lainnya seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Filipina dan Thailand.
Itulah sebabnya terdapat organisasi Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa (Persilat) yang mengurus kegiatan pencak silat di berbagai negara. Untuk di Indonesia sendiri, para atlet pencak silat berada di bawah naungan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).
Setiap daerah di Indonesia memiliki aliran pencak silat yang khas seperti daerah Jawa Barat dengan aliran Cimande serta Cikalong dan Jawa Tengah dengan aliran Merpati Putih. Walaupun alirannya cukup beragam, pencak silat menjadi salah satu alat pemersatu bangsa Indonesia.
Sebagai olahraga yang lengkap dengan aspek mental, spiritual, seni budaya, bela diri dan olahraga, pencak silat bukan hanya tentang memukul atau menendang untuk membela diri. Namun, kekuatan untuk bertahan dari serangan lawan juga menjadi hal yang sangat penting.
Selain membutuhkan konsentrasi yang tinggi, banyak teknik yang digunakan pada olahraga pencak silat, seperti kuda-kuda, langkah, jurus, dan kuncian. Tak hanya dengan ‘tangan kosong’, seni bela diri pencak silat juga memperbolehkan penggunaan senjata seperti keris, tongkat, tombak, dan lain sebagainya.
Sebelum melakukan latihan pencak silat, tentunya para atlet harus melakukan persiapan yang total. Kondisi fisik yang baik dan kuat tentunya harus didukung dengan pola makan yang baik dan bergizi.
Suplemen untuk latihan pencak silat
Untuk mendapatkan energi ekstra, konsumsi suplemen bukan sebuah kewajiban. Suplemen dapat menjadi pengganti asupan nutrisi dan membantu mencapai performa yang maksimal. Meski demikian, jika sudah menjalankan pola makan yang baik, suplemen tidak diharuskan untuk dikonsumsi.
Berikut adalah beberapa jenis suplemen yang biasa digunakan oleh atlet untuk meningkatkan staminanya:
Vitamin B
Studi sudah membuktikan vitamin B dapat mendukung performa atlet tingkat tinggi. Vitamin B yang bisa digunakan adalah vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B6, B12 dan B9 (asam folat).
Kafein
Merupakan zat stimulan yang dapat meningkatkan energi, kewaspadaan, dan daya tahan tubuh. Dosis yang dianjurkan untuk mengonsumsi kafein per harinya sekitar 300–400mg.
Bagi para remaja, konsumsi kafein sebaiknya tidak melebihi 100mg per hari. Sebab, mengonsumsi kafein secara berlebihan justru akan menyebabkan efek samping seperti jantung berdebar, kelelahan, insomnia, dan keluhan lainnya.
Glukosamin
Glukosamin merupakan suplemen yang juga digunakan untuk mengobati osteoarthritis. Jenis suplemen ini dapat menstimulasi tulang rawan, sehingga beberapa atlet menggunakannya untuk mengurangi rasa nyeri sendi.
Protein
Protein merupakan asupan yang penting untuk memperbaiki jaringan otot serta membangun massa otot. Namun, terlalu banyak protein juga tidak baik karena dapat menyebabkan kenaikan berat badan, karena kelebihan protein juga akan disimpan sebagai lemak.
Selain itu, konsumsi protein yang berlebihan juga dapat menimbulkan konstipasi atau diare, dehidrasi, kerusakan ginjal dan meningkatkan risiko penyakit kanker.
Minuman olahraga
Setiap olahraga termasuk pencak silat tentunya menguras cairan tubuh, sehingga dapat meningkatkan risiko dehidrasi atau kekurangan cairan. Mengonsumsi minuman olahraga yang mengandung elektrolit dapat mengatasi dehidrasi dan memberikan energi tambahan.
Meski tidak diharuskan, jika diperlukan, suplemen dapat menjadi asupan tambahan bagi atlet, terutama atlet pencak silat yang membutuhkan fokus dan stamina tingkat tinggi. Namun, menjaga gaya hidup sehat tetaplah yang terbaik. Jangan lupa untuk mengonsultasikan suplemen kepada dokter sebelum Anda mengonsumsinya, ya.
[NP/ RH]