Olahraga angkat beban umumnya dilakukan menggunakan tangan dan kaki. Angkat beban berfungsi membentuk atau mengencangkan otot. Akan tetapi, pernahkah Anda mendengar olahraga angkat beban menggunakan penis?
Baru-baru ini, sebuah video di TikTok memperlihatkan sekelompok pria tengah memamerkan olahraga angkat beban menggunakan penis. Latihan itu disebut juga dengan chikung.
Olahraga angkat beban menggunakan penis diklaim bisa menyembuhkan masalah prostat hingga meningkatkan vitalitas pria. Benarkah demikian? Simak penjelasannya di sini.
Artikel Lainnya: Deretan Masalah yang Dapat Mengganggu Kesehatan Penis
Amankan Olahraga Angkat Beban Menggunakan Penis?
Dilansir dari berbagai media lokal, salah satu asisten pelatih olahraga penis menjelaskan bahwa latihan ini dibagi menjadi tiga bagian dalam waktu 2 jam.
Sesi pertama akan dimulai dengan senam dan sesi selanjutnya adalah olah napas. Lalu, satu jam berikutnya akan dilakukan olahraga angkat beban menggunakan penis.
Melansir dari Healthline, olahraga ini dilakukan dengan menggantungkan beban yang diikat ke penis. Nantinya, beban tersebut akan menciptakan daya tahan penis secara bertahap.
Daya tahan ini bakal meregangkan tendon dan otot batang penis sehingga ukuran kelamin pria dipercaya menjadi lebih panjang. Tak hanya itu, metode ini diharapkan bisa membuat penis jadi lebih besar dan kuat.
Artikel Lainnya: Mengungkap Bahaya di Balik Produk Pembesar Penis
Namun, apakah olahraga ini efektif dan aman untuk dilakukan? Menanggapi hal ini, dr. Astrid Wulan Kusumoastuti mengatakan tidak ada olahraga seperti mengangkat beban menggunakan penis.
Ia menambahkan, tidak ada aturan atau langkah tepat dalam melakukan angkat beban seperti itu. Hal tersebut justru berbahaya dan bisa membuat penis mengalami cedera.
Tidak hanya itu, penelitian mengenai manfaat angkat beban penis masih sangat terbatas. Bahkan, meregangkan otot mr. P dengan cara diberikan beban berat dapat menyebabkan kerusakan penis secara permanen.
Artikel Lainnya: Ini Penyebab dan Cara Mengatasi Penis Bengkok
Risiko Angkat Beban Menggunakan Penis
Dokter Astrid menjelaskan, “Apabila ada orang yang tetap ingin melakukan angkat beban penis, maka risikonya timbul kerusakan jaringan. Mengikat benda terlalu kencang bisa menghambat aliran darah penis. Selain itu, risiko terjadinya fraktur atau penis patah juga mungkin bisa terjadi.”
Untuk tahu risiko yang dapat terjadi akibat angkat beban penis, berikut penjelasan lebih lengkapnya:
1. Fraktur Penis
Fraktur penis atau penis patah terjadi ketika bagian tunika albuginea pada penis mengalami sobekan. Tunika albuginea merupakan jaringan bawah kulit yang membuat penis melebar dan memanjang untuk menghasilkan ereksi yang maksimal.
Fraktur penis merupakan kondisi gawat darurat yang mengharuskan pria dibawa segera ke rumah sakit untuk dioperasi. Efek samping kondisi ini adalah kerusakan permanen pada penis, nyeri saat berkemih, dan sulit untuk berhubungan seksual.
2. Pembekuan Darah
Pembekuan darah juga bisa dialami akibat mengikat tali ke penis terlalu kencang. Dampaknya, aliran darah di alat kelamin pria tidak lancar dan menyebabkan rasa nyeri di penis.
3. Penis Luka
Kulit penis bisa saja robek atau tersayat akibat tali yang terikat terlalu kencang. Selain itu, infeksi juga bisa terjadi apabila tali yang digunakan tidak bersih.
Angkat beban penis bukanlah olahraga atau metode membesarkan penis yang aman. Sebaiknya hindari aktivitas ini dan jangan coba-coba melakukannya.
Apabila ingin tahu soal fakta kesehatan lainnya, baca terus artikel di aplikasi Klikdokter atau konsultasi langsung dengan dokter menggunakan fitur Live Chat.
(OVI/JKT)