Beda dengan wanita yang punya banyak pertimbangan dalam memilih celana dalam, biasanya pria lebih simpel dan loyal terhadap satu jenis saja atau bisa jadi cenderung asal pilih.
Padahal, pilihan celana dalam tak hanya berkontribusi terhadap kenyamanan, tapi juga memengaruhi kesuburan yang nantinya bisa berdampak pada kualitas sperma pria.
Keseimbangan berbagai faktor dalam tubuh sangat diperlukan untuk mendapatkan sperma dengan kualitas dan kuantitas yang baik. Hal tersebut meliputi kadar hormonal, nutrisi yang baik, saluran reproduksi yang baik, dan sebagainya.
Selain itu, dilansir dari laman Newsweek, peneliti dari Harvard mengungkap bahwa mengenakan celana dalam longgar dapat meningkatkan kesuburan pria, sedangkan celana dalam ketat akan memberikan efek sebaliknya. Lalu, bagaimana hubungan pemilihan celana dalam dengan kesuburan pria?
Bagaimana Celana Dalam Pengaruhi Kesuburan Pria?
Sperma dihasilkan oleh testis. Secara alami, testis berada dalam skrotum (kantong zakar) untuk menjaga suhu testis agar lebih rendah sekitar 4 derajat Celsius daripada suhu tubuh.
Selain itu, kantong sperma dilengkapi dengan otot kremaster yang akan berkontraksi dalam keadaan dingin agar suhu testis dapat terjaga dengan baik.
Penjelasan di atas menunjukkan bahwa secara alami tubuh berusaha untuk menjaga suhu testis agar dapat memproduksi sperma dengan optimal.
Sayangnya, tanpa disadari, Anda kerap melakukan berbagai kebiasaan yang dapat meningkatkan suhu testis sehingga dapat menurunkan kualitas dan kuantitas sperma. Salah satu kebiasaan ini adalah pemilihan atau celana dalam yang terlalu ketat.
Artikel Lainnya: Sederet Kebiasaan yang Bisa Memengaruhi Kesuburan Pria
Bukti ilmiah telah menunjukkan bahwa skrotum yang terkena suhu tinggi dapat berdampak negatif pada organ reproduksi pria, sehingga para peneliti ingin memahami apakah pakaian dalam dapat memberikan efek yang sama.
Sebuah studi melibatkan 656 pria berusia antara 32-39 tahun dari klinik fertilitas di Massachusetts General Hospital, Amerika Serikat.
Pada studi tersebut, para partisipan pria menyumbangkan sampel sperma, darah, dan memberikan berbagai informasi, termasuk jenis celana dalam yang paling sering dipakai selama tiga bulan terakhir.
Sebanyak 53 persen partisipan mengaku menggunakan celana dalam longgar bokser. Kemudian diketahui bahwa sampel air mani mereka memiliki konsentrasi sperma 25 persen lebih tinggi.
Tak hanya itu, sperma partisipan yang mengenakan bokser juga didapati memiliki kemampuan ‘berenang’ yang lebih baik.
Artikel Lainnya: Mitos Sperma Encer Tanda Tak Subur, Benarkah?
Pilihan Celana Dalam Pria yang Baik bagi Kesuburan
Perkembangan tren mode membuat pria kini lebih gemar menggunakan celana ukuran slim fit yang lebih pas dengan bentuk tubuh.
Selain itu, sebagian pria lebih senang menggunakan celana dalam ketat untuk alasan kenyamanan.
Padahal tanpa disadari, menggunakan celana atau celana dalam yang terlalu ketat dapat meningkatkan suhu testis. Pada akhirnya, ini bisa memengaruhi kualitas dan kuantitas sperma pria sehingga kesuburan ikut terpengaruh.
Karena itu, celana dalam pria yang baik adalah yang tidak terlalu ketat. Penggunaan celana dalam yang tidak terlalu ketat dapat membantu menjaga kualitas sperma pria sekaligus kesuburan.
Coba cek persediaan celana dalam Anda di lemari. Jika didominasi oleh celana dalam ketat, lebih baik segera buat daftar belanja baru untuk membeli celana dalam yang longgar seperti bokser agar kesuburan tetap terjaga. Apalagi jika Anda dan pasangan sedang menjalani program hamil.
Demikian penjelasan seputar pemilihan celana dalam yang dapat memengaruhi kesuburan seorang pria. Segera ganti celana dalam ketat Anda dengan celana longgar demi menjaga kualitas dan kuantitas sperma. Dengan demikian, kesuburan Anda pun tidak akan terganggu.
Apabila memiliki pertanyaan lain seputar kesuburan pria, Anda dapat bertanya kepada dokter melalui layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.
[WA]