Normalnya pria memiliki dua testis. Akan tetapi, dalam beberapa kasus yang jarang, pria bisa memiliki lebih dari dua testis. Kondisi ini disebut polyorchidism.
Kok bisa? Untuk tahu lebih jelasnya mengenai polyorchidism, simak ulasannya berikut ini.
Apa Itu Polyorchidism?
Polyorchidism merupakan kondisi yang sangat langka. Dalam sebagian besar kasus polyorchidism, pria bisa memiliki tiga testis. Akan tetapi, beberapa pria melaporkan memiliki empat atau lebih testis.
Menurut dr. Devia Irine Putri, kondisi ini biasanya merupakan kelainan genetik dan sangat jarang terjadi.
Testis tambahan biasanya terletak di dalam skrotum. Namun, dalam beberapa kasus, mungkin letaknya lebih tinggi di daerah inguinal atau selangkangan, lebih dekat ke dinding perut bagian bawah, atau secara keseluruhan berada di dalam perut.
Polyorchidism sering kali tidak memiliki gejala lainnya selain kelebihan testis. Namun bila muncul, gejalanya dapat berupa nyeri di skrotum atau perut bagian bawah.
Biasanya, testis yang berlebih berada di sisi kiri. Testis tambahan tersebut umumnya tidak sebesar dua testis yang normal, sehingga cenderung tidak terdeteksi dalam waktu yang lama.
Polyorchidism memiliki dua jenis, yakni:
-
Tipe A
Testis yang berlebih dikeringkan oleh ductus deferens yang mengangkut sperma ke saluran ejakulasi.
Testis ini memiliki potensi dalam hal reproduksi. Mayoritas kasus polyorchidism yang ditemukan pun adalah tipe A.
-
Tipe B
Testis tambahan tidak dikeringkan oleh ductus deferens. Oleh karena itu, tidak berfungsi untuk reproduksi.
Artikel Lainnya: Timbul Jerawat Pada Testis, Normal atau Tidak?
Apakah Polyorchidism Pengaruhi Kesuburan Pria?
Mungkin bagi mereka yang punya masalah polyorchidism, salah satu yang ditakuti adalah ada atau tidaknya dampak pada kesuburan. Akan tetapi, menurut dr. Devia kondisi tersebut tidak memengaruhi.
"Secara umum tidak berbahaya, tidak menyebabkan masalah kesuburan, dan biasanya tidak menimbulkan gejala juga. Kondisi ini biasanya tidak sengaja ditemukan saat medical check-up," ungkap dr. Devia.
Selain itu, dalam studi tahun 2010, seorang ayah dari tiga anak memberi tahu dokternya tentang kondisi polyorchidism tanpa rasa sakit di skrotumnya.
Tes pencitraan (imaging) telah dilakukan, tetapi tidak ada perawatan lebih lanjut yang dianggap perlu karena tidak ada masalah kesehatan terkait. Testis ketiga atau keempat tetap dapat berfungsi seperti testis normal.
Namun, jika Anda telah didiagnosis memiliki polyorchidism dan kesuburan menjadi suatu masalah, maka bicarakan dengan dokter kandungan ahli fertilitas.
Kemungkinan besar tambahan testis tidak mengganggu fungsi sehat dari kedua testis lainnya. Tetapi, Anda mungkin perlu tes kesuburan lebih lanjut untuk memastikannya.
Artikel Lainnya: Fakta Tentang Organ Reproduksi Pria yang Perlu Anda Tahu
Tindakan Medis untuk Kondisi Polyorchidism
Anda mungkin bertanya-tanya, perlukah dioperasi kalau mengalami kondisi ini? Jawabannya, bisa ya dan bisa juga tidak.
Kondisi polyorchidism bisa dioperasi kalau sampai mengganggu. Akan tetapi, kalau tidak ada keluhan, tidak perlu dioperasi.
"Bisa dioperasi apabila menyebabkan keluhan yang mengganggu, misalnya terjadi infeksi, dicurigai sebagai suatu keganasan, atau bahkan mengganggu kesuburan," ujar dr. Devia.
Polyorchidism memerlukan pemeriksaan oleh dokter untuk memastikannya. Meski tidak mengarah kepada hal-hal berbahaya tadi, kondisi tersebut tetap harus dipantau.
Artikel Lainnya: 5 Masalah Kesehatan yang Berkaitan dengan Nyeri Testis
Langkah pemantauan yang dilakukan akan mencakup pelacakan gejala baru, serta pemeriksaan MRI atau ultrasound atas rekomendasi dokter.
Pasalnya, ada beberapa perdebatan mengenai apakah jumlah testis yang berlebihan harus diangkat karena meningkatkan risiko kanker.
Jika ada kecurigaan terdapat kanker melalui biopsi testis atau tes pencitraan, maka orchiopexy (pengangkatan testis tambahan) mungkin disarankan.
Selain itu, beberapa dokter menyarankan pengangkatan testis yang dekat perut karena memiliki risiko tertinggi menjadi kanker.
Bila Anda curiga mengalami polyorchidism, jangan membuat asumsi atau diagnosis sendiri. Sebaiknya segera periksa ke dokter untuk mengetahui apakah kondisi yang dialami benar-benar polyorchidism atau bukan.
Konsultasi ke dokter bisa lebih cepat lewat LiveChat Klikdokter dan pilih sendiri dokter spesialis untuk Anda.
(FR/AYU)